Pertamina sebagai Pioneer Transisi Energi di Indonesia Menuju NZE 2060

Jumat, 14 Juni 2024 | 16:44:10 WIB
JAKARTA-PT Pertamina (Persero) memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam transisi energi dengan meningkatkan penggunaan energi hijau. Langkah ini didorong untuk mendukung keberlanjutan serta mencapai Net Zero Emission (NZE) Pemerintah Indonesia pada tahun 2060. Pertamina mengembangkan portofolio ini sebagai sumber inovasi, dengan tujuan untuk menerapkannya di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan mengangkat citra sebagai pusat utama global. Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication Pertamina, menggarisbawahi bahwa Indonesia kaya akan sumber energi terbarukan. Mulai dari gas, energi nabati, hingga Natural-Based Solution (NBS) menjadi alternatif rendah karbon yang ramah lingkungan. Upaya pengembangan solusi berbasis alam ini difokuskan untuk menjadi bagian integral dari ekosistem berkelanjutan di IKN. Pertamina juga telah mempersiapkan infrastruktur jaringan gas (jargas) di IKN, yang diharapkan dapat menyediakan energi untuk kebutuhan ASN dan menteri yang tinggal di kawasan tersebut. Langkah ini mencerminkan komitmen Pertamina dalam mengembangkan potensi energi terbarukan di IKN melalui inovasi dan riset berkelanjutan. Pertamina saat ini mengelola beragam portofolio energi bersih rendah karbon di Indonesia, sesuai dengan karakteristik geografi setiap wilayah. Fadjar menegaskan bahwa perusahaan ini berupaya maksimal untuk mempercepat transisi energi menuju sumber energi bersih, dengan memanfaatkan potensi energi terbarukan seperti geothermal, biogas, dan tenaga surya. Di sektor transportasi, Pertamina telah menyediakan Stasiun Pengisian Bakar Gas (BBG) di berbagai kota sebagai bagian dari strategi untuk mendukung bahan bakar transisi rendah emisi. Selain itu, pengembangan bahan bakar bioenergi dari sumber nabati dan inisiatif energi negatif karbon seperti proyek Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) juga ditekankan sebagai bagian dari komitmen Pertamina terhadap sustainable development. Pertamina, melalui subholdingnya, aktif terlibat dalam perdagangan karbon dan bertujuan untuk menjadi market aggregator, memfasilitasi perdagangan karbon di Bursa Efek Indonesia. Semua langkah ini selaras dengan komitmen perusahaan untuk mendukung target Net Zero Emission 2060, sekaligus memajukan Sustainable Development Goals (SDGs) dan menerapkan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di semua operasi bisnisnya.  

Terkini