Transformasi SDM Menuju Net Zero Emission: Peran Pertamina

Jumat, 14 Juni 2024 | 16:25:46 WIB
JAKARTA-PT Pertamina (Persero) semakin memperkuat komitmennya terhadap keberlanjutan dengan konsisten mengembangkan sumber daya manusia untuk menjadi penggerak inisiatif keberlanjutan di Indonesia. Sebagai pemimpin dalam transisi energi, Pertamina telah membentuk ekosistem yang kuat untuk mengembangkan bakat-bakat yang berorientasi pada keberlanjutan, termasuk melalui kolaborasi. Menurut Fadjar Djoko Santoso, Wakil Presiden Komunikasi Perusahaan PT Pertamina (Persero), dalam lima tahun terakhir, Pertamina telah mengalami transformasi bisnis dan organisasi. Sekarang, perusahaan bertujuan untuk memberikan kontribusi signifikan dengan mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas untuk memimpin upaya keberlanjutan di Indonesia. Pertamina telah mendirikan Pertamina Sustainability Academy (PSA), lembaga keberlanjutan pertama di Asia, untuk mendidik talenta dalam manajemen energi berkelanjutan. "PSA telah menyelenggarakan berbagai program pelatihan, terutama untuk para pejabat Pertamina di berbagai tingkatan. Selain itu, Pertamina mengundang badan pemerintah, kementerian, lembaga pendidikan, dan seluruh sektor masyarakat untuk terlibat dalam pembelajaran tentang keberlanjutan, bergerak bersama menuju pencapaian Net Zero Emission pada tahun 2060," ungkap Fadjar. Pertamina juga telah membangun kolaborasi dengan kementerian, universitas di dalam dan luar negeri, institusi domestik, serta mitra kerja sama Pertamina untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat transisi energi global. "Dalam kolaborasi dengan mitra strategis, Pertamina Sustainability Academy menjadi pusat pembelajaran bersama, dengan tujuan mewujudkan masa depan Indonesia yang bebas dari emisi," tambah Fadjar. Fadjar menyoroti potensi sumber daya alam Indonesia yang melimpah, yang dapat dioptimalkan untuk pengembangan energi bersih. Ia menekankan perlunya menghadapi potensi dan tantangan dalam transisi energi melalui peningkatan kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan. Menurut penelitian dari Bloomberg New Energy Finance (BNEF), Indonesia dengan kekayaan biodiversitasnya menawarkan peluang investasi yang menarik senilai USD 3,5 triliun di sektor energi ramah lingkungan. "Memperkuat kolaborasi di antara semua pemangku kepentingan dalam mengembangkan sumber daya manusia dan infrastruktur menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai keberlanjutan," tegas Fadjar. Selain PSA, Pertamina juga mendorong pendidikan keberlanjutan melalui komunitas internal seperti PERTIWI Pertamina, yang mengadvokasi gaya hidup berkelanjutan dan ramah lingkungan. Selain itu, melalui Universitas Pertamina, perusahaan ini mempersiapkan generasi muda dengan keterampilan keberlanjutan. Komitmen Pertamina juga terlihat dalam program-program masyarakat seperti Desa Energi Berdikari (DEB), yang mengajak desa-desa untuk mengadopsi solusi energi terbarukan. Program ini saat ini aktif di 85 desa di Indonesia dan efektif mengurangi emisi sebesar 729.127 ton CO2eq per tahun serta meningkatkan kemandirian ekonomi lokal dengan manfaat ekonomi senilai Rp2,5 miliar. "Pertamina menyadari pentingnya kolaborasi di antara semua elemen masyarakat dan lembaga untuk meningkatkan kompetensi dalam bidang keberlanjutan. Bersama-sama, kita dapat mencapai target energi berkelanjutan dan membuka jalan bagi pembangunan ekonomi," tutup Fadjar. Sebagai pemimpin dalam transisi energi, Pertamina tetap komitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 melalui program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Upaya ini sejalan dengan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh bisnis dan operasi Pertamina.

Terkini