Penguatan SDM dan Teknologi Energi, Pertamina Sejalan dengan Bappenas

Sabtu, 15 Juni 2024 | 14:25:58 WIB
JAKARTA-Dalam upaya memperkuat ketahanan energi nasional, PT Pertamina (Persero) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menandatangani kerja sama pengembangan kebijakan energi berkelanjutan pada Senin, 10 Juni 2024, di Gedung Bappenas, Jakarta. Penandatanganan ini dilakukan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati. Suharso Monoarfa menyatakan bahwa kerja sama ini menegaskan komitmen Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian PPN/Bappenas dan Pertamina, dalam menghadapi krisis iklim global. Ia menekankan pentingnya sinergi untuk mempercepat transisi energi dan menjaga ketahanan energi nasional demi mencapai target Indonesia Emas 2045. "Kami bekerja sama dengan Pertamina dalam menerapkan praktik terbaik di lapangan. Kami berupaya menurunkan emisi gas rumah kaca dan mencapai net zero emission, namun pada saat yang sama kami juga memerlukan energi yang meningkat 4-5 kali lipat dan ramah lingkungan. Selain itu, kami ingin mendorong industri petrokimia di Indonesia. Oleh karena itu, kami berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut hingga kita mencapai Indonesia Emas 2045," ujar Suharso. Nicke Widyawati menegaskan bahwa kerja sama strategis ini menunjukkan keseriusan Pertamina dalam mencapai kemandirian energi nasional, termasuk pemanfaatan energi rendah karbon yang sejalan dengan langkah pemerintah. "Pertamina harus menyelaraskan langkah dengan pemerintah dalam menjaga keamanan energi, keterjangkauan energi, dan keberlanjutan lingkungan, serta terus mendorong penurunan emisi karbon," tegas Nicke. Kerja sama antara Bappenas dan Pertamina mencakup kajian bersama dan pengembangan roadmap kebijakan energi untuk ketahanan energi nasional, hilirisasi minyak dan gas bumi, serta pemanfaatan energi transisi. Selain itu, kerja sama ini mencakup pelaksanaan kegiatan ESG (Environmental, Social, Governance) dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), diseminasi kebijakan, dan pertukaran informasi terkait sektor energi untuk mendukung transformasi Indonesia. Kerja sama ini juga mencakup pemanfaatan teknologi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang energi untuk meningkatkan efisiensi dan inovasi berkelanjutan. "Kami telah menandatangani PKS untuk mengembangkan SDM unggul yang mampu menjalankan bisnis berkelanjutan dan menghasilkan ekonomi hijau. Transisi energi bagi Indonesia tidak hanya mengurangi emisi karbon, tetapi juga harus mampu meningkatkan PDB dan menyerap tenaga kerja," jelas Nicke. Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menambahkan bahwa kolaborasi ini akan mendukung Nusantara Sustainability Hub di Ibu Kota Nusantara (IKN), yang pembangunannya telah dimulai dengan peletakan batu pertama oleh Presiden Joko Widodo pekan lalu. Fadjar menyatakan bahwa Nusantara Sustainability Hub akan menjadi pusat inovasi yang mendukung pemanfaatan sumber daya energi secara berkelanjutan. "Kerja sama ini diharapkan akan memperkuat Nusantara Sustainability Hub sebagai katalisator dalam prinsip ESG dan SDGs," jelas Fadjar. Nusantara Sustainability Hub didukung oleh Pertamina Sustainability Expert yang terdiri dari ahli-ahli dari Pertamina dan perguruan tinggi, termasuk Universitas Pertamina, dalam bidang keberlanjutan. Sebagai pelopor transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan mendorong program yang berdampak pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) melalui pelaksanaan kegiatan ESG dan SDGs yang terintegrasi dalam Pertamina Sustainability Academy.

Terkini