Jumat, 20 September 2024

Indonesia Setop Impor Sapi dari Australia

Indonesia Setop Impor Sapi dari Australia

JAKARTA - Pemerintah Indonesia, melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan), telah memutuskan untuk melakukan penangguhan sementara terhadap impor sapi dari Australia. Keputusan ini berkaitan dengan temuan penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) pada 13 ekor sapi yang tiba di Pelabuhan Tanjung Priok pertengahan Juli 2023. Penangguhan impor tersebut diberlakukan secara khusus terhadap empat peternakan di Australia yang diduga memiliki kasus LSD. Kepala Barantan, Bambang, mengungkapkan bahwa penangguhan impor ini akan berlaku selama 60 hari sejak Barantan mengirim surat kepada otoritas Australia pada tanggal 12 Juli 2023. Selama periode ini, baik pihak Australia maupun Indonesia akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menentukan penyebab dan sumber pasti kasus LSD pada 13 ekor sapi impor Australia. "Jika hasil penyelidikan menunjukkan hasil negatif, maka impor akan dilanjutkan. Namun, jika hasilnya positif, kami akan menghentikan impor tersebut," kata Bambang, Selasa (1/8/2023) Saat ini, terdapat 60 peternakan di Australia yang telah mendapatkan izin untuk mengekspor sapi ke Indonesia. Dengan penangguhan impor dari empat peternakan yang diduga terindikasi LSD, masih ada 54 peternakan di Australia yang diperbolehkan untuk mengirimkan sapi mereka ke Indonesia. Meskipun belum ada bukti pasti, Bambang memiliki keyakinan bahwa risiko terkait LSD mungkin berasal dari Australia. Hal ini disebabkan oleh perjalanan lebih singkat yang ditempuh oleh sapi Australia menuju Indonesia dibandingkan dengan masa inkubasi penyakit LSD. Sapi Australia biasanya memerlukan waktu paling lama sekitar 7 hari untuk mencapai Indonesia melalui angkutan laut, sementara masa inkubasi virus LSD berkisar antara 7 hingga 28 hari. Virus LSD dapat menyebar melalui vektor serangga seperti nyamuk dan lalat. Oleh karena itu, Bambang menyarankan agar Australia sebaiknya tidak menutup diri dan harus mengakui bahwa kemungkinan adanya penyakit LSD di empat peternakan tersebut. Bambang percaya bahwa potensi kemungkinan penyakit LSD berasal dari sana sangat mungkin terjadi.

Redaksi

Redaksi

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

PLN Enjiniring Tandatangani Kerjasama untuk Proyek Jasa Enjiniring di Jawa Timur

PLN Enjiniring Tandatangani Kerjasama untuk Proyek Jasa Enjiniring di Jawa Timur

Kilang Pertamina Internasional (KPI) Menerima Kunjungan Mahasiswa

Kilang Pertamina Internasional (KPI) Menerima Kunjungan Mahasiswa

Kilang Pertamina Internasional (KPI) Menjalin Hubungan Melalui Kunjungan

Kilang Pertamina Internasional (KPI) Menjalin Hubungan Melalui Kunjungan

Hari Pelanggan Nasional Menjadi Semangat Haleyora Power Tingkatkan Layanan Melalui Redefining Business

Hari Pelanggan Nasional Menjadi Semangat Haleyora Power Tingkatkan Layanan Melalui Redefining Business

Pengembangan Bisnis Hulu-Hilir di Papua, Pertamina Gelar Sosialisasi AJP di Sorong

Pengembangan Bisnis Hulu-Hilir di Papua, Pertamina Gelar Sosialisasi AJP di Sorong