JAKARTA - Menjelang libur panjang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, kemacetan di Kota Bandung kembali menjadi perhatian utama. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memberikan usulan unik untuk mengantisipasi hal ini, yaitu menghentikan sementara operasional angkutan kota atau angkot di wilayah Bandung. Strategi ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas sekaligus mempermudah pengaturan kendaraan selama liburan.
Strategi Gubernur untuk Mengantisipasi Kemacetan
Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa potensi kemacetan di Bandung sangat besar ketika banyak wisatawan datang pada momen libur Nataru.
Baca Juga
"Kemacetan Kota Bandung kalau diserbu wisatawan (saat libur Nataru) pasti jumlah mobil banyak dan pasti ada antrean. Tetapi solusinya adalah satu, petugas harus siap karena kuncinya biasanya macet itu karena parkir sembarangan. Kedua ada mobil yang mogok, nah dua hal ini harus dipantau," kata Dedi.
Menurut Dedi, dua faktor utama penyebab kemacetan adalah parkir sembarangan dan kendaraan mogok di jalan. Dengan mengatur kedua hal tersebut secara maksimal, diharapkan mobilitas masyarakat dan wisatawan tetap lancar.
Usulan Libur Angkot ala Puncak
Tidak hanya sekadar menyoroti kemacetan, Dedi juga memberikan solusi konkret. Ia mendorong Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, untuk mempertimbangkan libur sementara angkot selama masa Nataru, seperti yang pernah diterapkan di kawasan Puncak. Kebijakan ini disertai kompensasi bagi sopir angkutan, agar tidak merugikan pengemudi.
"Nanti barangkali angkutan Kota Bandung bisa libur dulu, mudah-mudahan anggaran Pak Wali cukup untuk itu," ungkap Dedi.
Dengan langkah ini, jumlah kendaraan di jalan dapat berkurang, sehingga risiko macet dapat diminimalkan. Pendekatan ini sekaligus menjadi inovasi dalam pengelolaan transportasi di kota-kota besar yang menghadapi lonjakan wisatawan.
Tindakan Pemkot Bandung Mengantisipasi Macet
Menanggapi usulan tersebut, Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, memastikan Pemkot Bandung telah menyiapkan langkah antisipatif. Ada dua fokus utama dalam operasional untuk Nataru, yakni penertiban parkir liar dan pencegahan mobil mogok di jalan.
"Kalau untuk Nataru, menyambung apa yang disampaikan Pak Gubernur tadi, dari Dishub kami akan melakukan dua operasi. Satu penertiban parkir, jadi semua potensi parkir liar akan kami tertibkan secara maksimal," ujar Farhan.
Pendekatan ini dilakukan agar kendaraan tetap bergerak lancar dan tidak menimbulkan antrean panjang di sejumlah titik rawan macet. Selain itu, pencegahan kendaraan mogok juga menjadi perhatian serius.
Farhan menambahkan, "Kalau terjadi pelanggaran langsung ditindak. Dan juga memang untuk mencegah terjadinya mobil mogok yang menyebabkan kemacetan, kita punya beberapa derek yang sudah sangat baik. Dereknya tinggal diangkut seperti forklift, sudah siap kami operasikan."
Langkah ini menunjukkan kesiapan Pemkot Bandung untuk menghadapi lonjakan kendaraan selama liburan panjang.
Manfaat dan Dampak Kebijakan terhadap Kota
Usulan libur angkot dan berbagai operasi penertiban yang digagas oleh pemerintah provinsi dan kota tidak hanya bertujuan menekan kemacetan. Kebijakan ini juga memberikan manfaat lain, seperti meningkatkan keamanan lalu lintas, mengurangi polusi akibat kemacetan, serta memberi pengalaman liburan yang lebih nyaman bagi wisatawan.
Selain itu, pendekatan ini menunjukkan koordinasi antara pemerintah provinsi dan kota dalam menyelesaikan masalah transportasi. Dengan dukungan anggaran dan kesiapan petugas, langkah-langkah antisipatif ini diharapkan dapat mengurangi tekanan lalu lintas sekaligus memberi ketenangan bagi masyarakat yang menggunakan jalan selama Nataru.
Kebijakan ini juga menegaskan bahwa solusi transportasi di kota besar perlu inovasi dan fleksibilitas. Dengan mengatur sementara operasional angkot dan menyiapkan fasilitas darurat, Kota Bandung dapat meminimalisir risiko kemacetan dan memastikan mobilitas tetap lancar.
Penerapan strategi semacam ini pun bisa menjadi contoh bagi daerah lain yang menghadapi masalah serupa, terutama selama liburan panjang yang selalu membawa lonjakan kendaraan.
Secara keseluruhan, inisiatif Gubernur Dedi Mulyadi dan respons Wali Kota Farhan menunjukkan upaya nyata pemerintah untuk menciptakan kota yang tertib, nyaman, dan aman bagi masyarakat serta wisatawan. Dengan langkah-langkah konkret seperti libur angkot dan operasi penertiban parkir, diharapkan Kota Bandung dapat menghadapi libur panjang Nataru dengan lebih lancar dan efektif.
Celo
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Dedi Mulyadi: Liburkan Angkot Jadi Solusi Atasi Macet Nataru Bandung
- Senin, 22 Desember 2025
Fluktuasi Harga Sembako Jatim Senin, 22 Desember Perlu Diperhatikan
- Senin, 22 Desember 2025
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
PGE Tingkatkan Edukasi Publik Tentang Energi Panas Bumi Indonesia
- 22 Desember 2025
2.
Harga Minyak Dunia Menguat Tipis Akibat Gejolak Venezuela Eropa
- 22 Desember 2025
3.
USD/CAD Stabil Dekati 1,3800 Seiring Kenaikan Harga Minyak Global
- 22 Desember 2025
4.
5.
Update Harga BBM Pertamina, Shell, BP, dan Vivo Hari Ini
- 22 Desember 2025









