JAKARTA - Menopause merupakan fase biologis yang pasti dialami setiap perempuan, namun dampaknya kerap terasa berbeda-beda.
Sebagian wanita dapat melewatinya dengan relatif nyaman, sementara lainnya harus berhadapan dengan berbagai keluhan yang mengganggu aktivitas harian. Salah satu gejala yang paling sering muncul adalah hot flashes, yaitu sensasi panas mendadak yang datang tiba-tiba dan kerap disertai keringat berlebih, rasa tidak nyaman, bahkan jantung berdebar.
Hot flashes tidak hanya menimbulkan rasa tidak nyaman secara fisik, tetapi juga berdampak pada kualitas hidup. Gangguan tidur, perubahan suasana hati, hingga kelelahan kronis sering kali muncul sebagai efek lanjutan. Kondisi ini membuat banyak wanita mencari cara aman dan alami untuk mengurangi gejala tanpa ketergantungan pada obat-obatan.
Baca JugaPilihan Model Sarung Pria Modern Nyaman Dipakai Berbagai Acara
Sejumlah riset terbaru menunjukkan bahwa pendekatan berbasis pola makan dapat menjadi solusi yang efektif. Diet nabati atau vegan rendah lemak, terutama yang dikombinasikan dengan konsumsi kedelai, dinilai mampu membantu mengurangi frekuensi dan intensitas hot flashes secara signifikan. Temuan ini membuka perspektif baru bahwa perubahan gaya hidup sederhana dapat memberikan dampak besar pada masa transisi menopause.
Hot Flashes dan Dampaknya pada Kualitas Hidup
Hot flashes merupakan sensasi panas mendadak yang biasanya terasa di area wajah, leher, dan dada. Gejala ini dapat berlangsung beberapa detik hingga beberapa menit, dan sering kali muncul berulang dalam satu hari. Pada sebagian wanita, intensitasnya cukup berat hingga mengganggu konsentrasi dan aktivitas sehari-hari.
Dalam banyak kasus, hot flashes juga muncul pada malam hari dan memicu keringat berlebih saat tidur. Kondisi ini menyebabkan gangguan tidur yang berujung pada kelelahan dan perubahan emosi. Tidak jarang, wanita menopause merasa lebih mudah cemas atau tersinggung akibat kurangnya waktu istirahat yang berkualitas.
Selain dampak jangka pendek, hot flashes juga dikaitkan dengan risiko kesehatan lain. Beberapa penelitian menyebutkan adanya hubungan antara hot flashes berat dengan peningkatan risiko gangguan kardiovaskular. Oleh karena itu, upaya mengurangi gejala ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kenyamanan, tetapi juga mendukung kesehatan jangka panjang.
Pola Makan Nabati sebagai Solusi Alami
Penelitian yang dimuat dalam jurnal Menopause mengamati puluhan wanita pascamenopause yang mengalami hot flashes dengan intensitas sedang hingga berat. Studi ini membandingkan dua kelompok, yakni kelompok yang menjalani diet vegan rendah lemak dan kelompok yang tidak melakukan perubahan pola makan.
Kelompok diet vegan mengonsumsi makanan berbasis tumbuhan seperti buah, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Selain itu, mereka juga menambahkan setengah cangkir kedelai matang setiap hari ke dalam menu. Sementara itu, kelompok kontrol tetap menjalani pola makan seperti biasa tanpa intervensi khusus.
Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang mencolok. Kelompok vegan mengalami penurunan hot flashes berat hingga lebih dari sembilan puluh persen. Sementara itu, kelompok kontrol hanya mengalami penurunan yang jauh lebih kecil. Temuan ini menguatkan anggapan bahwa pola makan nabati memiliki peran penting dalam mengelola gejala menopause.
Peran Kedelai dalam Mengurangi Gejala
Kedelai menjadi komponen kunci dalam pola makan yang diteliti. Bahan pangan ini mengandung isoflavon, senyawa alami yang memiliki struktur mirip estrogen. Isoflavon bekerja dengan meniru efek hormon estrogen yang menurun selama menopause, sehingga membantu menstabilkan respons tubuh.
Konsumsi setengah cangkir kedelai matang setiap hari terbukti berkontribusi besar dalam menurunkan intensitas dan frekuensi hot flashes. Penelitian lain juga menunjukkan hasil serupa, di mana diet vegan rendah lemak dengan tambahan kedelai mampu mengurangi hot flashes siang dan malam secara signifikan.
Selain itu, diet vegan cenderung menghindari makanan tinggi lemak jenuh seperti daging merah dan produk susu. Makanan tersebut diketahui mengandung senyawa tertentu yang dapat memicu peradangan. Dengan mengurangi sumber peradangan, tubuh menjadi lebih seimbang dan gejala hot flashes dapat ditekan secara alami.
Manfaat Tambahan dari Pola Makan Vegan
Tidak hanya mengurangi hot flashes, diet vegan rendah lemak juga memberikan manfaat lain yang relevan bagi wanita menopause. Salah satu temuan penting dari penelitian adalah penurunan berat badan yang signifikan pada kelompok vegan dibandingkan kelompok kontrol. Hal ini penting karena kenaikan berat badan sering menjadi keluhan umum saat menopause.
Penurunan berat badan berkontribusi pada perbaikan metabolisme dan kesehatan jantung. Dengan berat badan yang lebih terkontrol, risiko penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi dapat ditekan. Pola makan nabati juga kaya serat, vitamin, dan antioksidan yang mendukung kesehatan secara menyeluruh.
Menariknya, penelitian tersebut juga menantang anggapan bahwa diet nabati harus sepenuhnya bersih dan minim olahan agar efektif. Meski tetap disarankan untuk membatasi makanan ultra-proses, manfaat tetap terlihat meskipun makanan nabati yang dikonsumsi berasal dari produk yang umum ditemukan di pasaran.
Secara keseluruhan, perubahan pola makan ke arah vegan rendah lemak dengan tambahan kedelai menawarkan pendekatan alami yang menjanjikan bagi wanita menopause. Selain membantu meredakan hot flashes, pola makan ini juga mendukung kesehatan jangka panjang dan meningkatkan kualitas hidup di masa transisi yang penting ini.
Enday Prasetyo
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Rekomendasi Tempat Makan Seafood Favorit Jogja Kota Sekitarnya Tahun Ini
- Senin, 22 Desember 2025
Rekomendasi Wisata Edukasi Anak Bandung Seru Nyaman Untuk Keluarga
- Senin, 22 Desember 2025
Rekomendasi Tempat Makan Soto Garing Klaten Legendaris Favorit Pecinta Kuliner
- Senin, 22 Desember 2025
Terpopuler
1.
Pemerintah Siapkan Aturan Baru LPG 3 Kg Pakai NIK
- 22 Desember 2025
2.
KSP Dorong Program Perumahan Pemerintah Cetak Pengembang Berkualitas
- 22 Desember 2025
3.
4.
Jelang Nataru Volume Kendaraan Meningkat ke Timur Trans Jawa
- 22 Desember 2025
5.
Wapres Pastikan Pasokan Listrik Nias Aman Selama Nataru
- 22 Desember 2025













