Kamis, 18 Desember 2025

Ribuan Kendaraan Diprediksi Melintasi Tol IKN Fungsional Libur Akhir Tahun

Ribuan Kendaraan Diprediksi Melintasi Tol IKN Fungsional Libur Akhir Tahun
Ribuan Kendaraan Diprediksi Melintasi Tol IKN Fungsional Libur Akhir Tahun

JAKARTA - Tol Ibu Kota Nusantara (IKN) akan dibuka secara gratis selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). 

Pembukaan fungsional ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan, baik untuk keperluan wisata, pulang kampung, maupun perjalanan bisnis lintas wilayah.

Pada periode Lebaran 2025, tercatat sebanyak 27.565 kendaraan melintasi Tol IKN selama operasi fungsional, sehingga diperkirakan angka ini akan meningkat saat Nataru.

Baca Juga

Korban Banjir Sumatera Akan Dapat Rumah Baru Plus Bantuan Isi Rumah Rp 3 Juta

Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menyatakan, “Ini data untuk Lebaran 2025, mungkin Natal 2025 dan tahun baru 2026 akan lebih banyak lagi.” 

Pernyataan tersebut menunjukkan optimisme terkait arus lalu lintas yang lebih tinggi dibanding periode sebelumnya. Otorita IKN akan bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk menyiapkan manajemen lalu lintas, sehingga kendaraan dapat bergerak lancar, aman, dan efisien selama masa libur akhir tahun.

Selain itu, pembukaan tol gratis ini juga menjadi momen penting untuk memperkenalkan infrastruktur baru kepada masyarakat, sekaligus mengurangi kepadatan jalan lokal di sekitar IKN, khususnya di Balikpapan dan Penajam Paser Utara.

Manajemen Lalu Lintas dan Jam Operasional Tol

Tol IKN fungsional akan dibuka mulai pukul 06.00 WITA hingga 18.00 WITA setiap hari. Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur, Yudi Hardiana, menegaskan bahwa meski pembukaan tol gratis, pengguna tetap diwajibkan melakukan tapping menggunakan kartu e-toll pada Gerbang Tol (GT) Manggar.

“Selama masa fungsionalisasi ini pengguna jalan tol tidak dikenakan biaya alias gratis,” ujar Yudi. 

Dalam pengoperasian tol ini, keselamatan menjadi prioritas utama. BBPJN Kaltim bekerja sama dengan Ditlantas Polda Kaltim, Dinas Perhubungan, dan PT Jasa Marga Balikpapan-Samarinda untuk mengatur arus lalu lintas dan memastikan keamanan para pengendara.

Tol IKN akan dibuka dua jalur, yakni untuk kendaraan dari arah Balikpapan melalui GT Manggar dan dari IKN/akses Bandara Internasional Nusantara melalui Simpang Itchi.

Sementara bagi pengguna dari Kalimantan Selatan maupun Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), akses tersedia melalui Simpang Riko. Dua jalur ini dirancang untuk mengakomodasi jumlah kendaraan yang diperkirakan meningkat signifikan saat Nataru.

Cakupan Ruas Tol yang Dibuka Fungsional

Pembukaan fungsional Tol IKN mencakup beberapa seksi strategis yang siap dilalui kendaraan:

Jalan Tol IKN Seksi 3A: Karangjoang-KKT Kariangau sepanjang 13,400 km

Jalan Tol IKN Seksi 3B: KKT Kariangau-Simpang Tempadung sepanjang 7,347 km

Jalan Tol IKN Seksi 5A: Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,717 km

Jembatan Pulau Balang: Bentang Panjang-Bentang Pendek sepanjang 3,318 km

JBH Seksi 5B: Jembatan Pulau Balang-Simpang Riko sepanjang 13,275 km

JBH Seksi 6A: Simpang Riko-Rencana Outer Ring Road IKN sepanjang 6,170 km

Pembukaan ruas ini memungkinkan masyarakat merasakan langsung manfaat jalan tol baru, termasuk pengurangan waktu tempuh dari Balikpapan menuju IKN. 

Meski sebagian jalan tol masih dalam tahap konstruksi, fungsionalisasi ini membantu masyarakat memanfaatkan infrastruktur lebih cepat, sekaligus memberi pengalaman berkendara yang lebih efisien.

Selain itu, fungsionalisasi tol menjadi ajang pengujian operasional secara real-time, sehingga Otorita IKN dan BBPJN dapat mengidentifikasi titik rawan kemacetan dan menyesuaikan strategi pengaturan arus lalu lintas sebelum tol sepenuhnya dibuka secara permanen.

Pembatasan Jenis Kendaraan dan Standar Keselamatan

Untuk menjaga keselamatan, hanya kendaraan Golongan I (non-bus dan non-truk) yang diperbolehkan melintasi Tol IKN fungsional. Bus dan truk besar masih diimbau menggunakan jalur alternatif, misalnya penyeberangan kapal ferry menuju PPU atau Kalimantan Selatan.

“Pembatasan ini diterapkan karena ruas tol masih dalam tahap penyelesaian konstruksi,” jelas Yudi Hardiana. 

Ruas tol fungsional belum sepenuhnya memiliki fasilitas pendukung seperti rest area lengkap, jalur darurat penuh, dan pengamanan untuk kendaraan berat. Pembatasan kendaraan ini diharapkan mengurangi risiko kecelakaan dan memastikan kelancaran arus lalu lintas, terutama pada jam sibuk.

Selain itu, pengawasan arus lalu lintas juga dilakukan melalui koordinasi dengan aparat keamanan, Dinas Perhubungan, dan pengelola jalan tol. Langkah ini menjadi upaya preventif untuk meminimalkan gangguan lalu lintas dan memastikan masyarakat dapat menggunakan tol dengan aman.

Prediksi Volume Kendaraan dan Strategi Ke Depan

Berdasarkan data Lebaran 2025, sebanyak 27.565 kendaraan melintasi Tol IKN fungsional. Mengingat tren mobilitas masyarakat meningkat pada libur akhir tahun, proyeksi arus lalu lintas saat Nataru 2025 diperkirakan lebih tinggi. 

Untuk itu, Otorita IKN dan Kementerian PU telah menyiapkan skema manajemen lalu lintas yang lebih intensif, termasuk penempatan petugas tambahan, rambu pengatur arus, serta integrasi pemantauan digital untuk menghindari kemacetan.

Selain itu, pembukaan tol gratis memberi dampak positif bagi masyarakat karena mendorong penggunaan tol, sekaligus memperkenalkan infrastruktur baru secara langsung. 

Ke depan, Otorita IKN menargetkan seluruh seksi tol dapat beroperasi penuh, termasuk bagi kendaraan berat, sehingga kapasitas jalan lebih maksimal dan efisiensi perjalanan meningkat.

Kolaborasi antara Otorita IKN, BBPJN, Kementerian PU, dan aparat terkait menjadi kunci sukses pengoperasian tol. Strategi ini diharapkan menciptakan pengalaman berkendara yang aman, nyaman, dan efisien bagi seluruh masyarakat, terutama pada periode puncak liburan.

Pembukaan Tol IKN fungsional gratis selama Nataru 2025-2026 menjadi langkah strategis untuk meningkatkan konektivitas, menampung lonjakan kendaraan, dan mengurangi beban jalan lokal. 

Meski masih dalam tahap konstruksi, ruas tol yang dibuka sudah cukup memadai untuk kendaraan Golongan I, sementara bus dan truk besar tetap menggunakan jalur alternatif.

Manajemen lalu lintas yang terintegrasi, pengawasan keselamatan, serta fasilitas pendukung menjadi kunci agar tol dapat dimanfaatkan secara optimal. 

Prediksi volume kendaraan yang lebih tinggi dibanding Lebaran 2025 menuntut koordinasi yang matang antara Otorita IKN, Kementerian PU, BBPJN, dan aparat terkait.

Dengan pembukaan fungsional ini, masyarakat dapat merasakan manfaat Tol IKN lebih cepat, sementara otoritas mendapatkan data langsung untuk meningkatkan operasional tol sebelum dibuka sepenuhnya. Langkah ini sekaligus menjadi momen penting memperkenalkan infrastruktur baru di ibu kota masa depan.

Sindi

Sindi

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Xpeng G6 SUV Listrik Futuristik Hadir di Indonesia Dengan Teknologi Cerdas dan Pengisian Cepat

Xpeng G6 SUV Listrik Futuristik Hadir di Indonesia Dengan Teknologi Cerdas dan Pengisian Cepat

MRT Jakarta Kembangkan Blok M dengan Ruang Terbuka Hijau dan TOD Terintegrasi

MRT Jakarta Kembangkan Blok M dengan Ruang Terbuka Hijau dan TOD Terintegrasi

Investasi Properti Jakarta 2026: Nilai Hunian dan Perkantoran Meningkat Pesat di Sepanjang Koridor MRT

Investasi Properti Jakarta 2026: Nilai Hunian dan Perkantoran Meningkat Pesat di Sepanjang Koridor MRT

Prabowo Canda Tebak Nama Menteri Bersama Korban Agam Sumbar

Prabowo Canda Tebak Nama Menteri Bersama Korban Agam Sumbar

Puncak Arus Libur Nataru Jakarta Diprediksi 19-  20 Desember

Puncak Arus Libur Nataru Jakarta Diprediksi 19- 20 Desember