Menteri PPPA Dorong Perusahaan Terapkan Standar Layak Anak
JAKARTA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menekankan pentingnya keterlibatan dunia usaha dalam perlindungan anak dan peningkatan kualitas keluarga pekerja.
Ia menilai sektor industri memiliki peran strategis dalam mencetak Generasi Emas 2045 melalui lingkungan kerja yang mendukung hak anak.
Untuk memperkuat komitmen ini, Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI) memberikan penghargaan Perusahaan Layak Anak (PLA) 2025 kepada 11 perusahaan yang berhasil menerapkan kebijakan ramah anak di tempat kerja.
Baca JugaDPR dan Kemendiktisaintek Fokus Tingkatkan Kesejahteraan Dosen
"Saya berharap Penganugerahan Perusahaan Layak Anak 2025 dapat semakin memperkuat komitmen dunia usaha, terutama yang tergabung dalam APSAI, untuk bersama-sama mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045," ujar Arifah Fauzi.
Standar 3P Jadi Acuan Penilaian PLA
Penilaian PLA tidak hanya melihat kegiatan CSR semata, tetapi juga struktur kebijakan perusahaan, fasilitas ramah anak bagi pekerja, dan dampak program terhadap komunitas.
Standar ini berbasis prinsip 3P: Policy, Product, dan Program, sejalan dengan Child Rights and Business Principles (CRBP) untuk memastikan hak anak terpenuhi secara berkelanjutan.
Dengan metode ini, PLA mengevaluasi keselarasan kebijakan perusahaan dengan hak anak, sekaligus memastikan program yang dijalankan memberikan manfaat nyata bagi pekerja dan masyarakat sekitar.
Penerima PLA 2025, Inspirasi Bagi Dunia Usaha
Ketua Umum APSAI, Wida Septarina, menyebut penerima PLA tahun ini berasal dari berbagai sektor, mulai rumah sakit daerah, industri garmen, hingga manufaktur otomotif dan energi. “Perusahaan-perusahaan penerima PLA tahun ini telah menunjukkan praktik terbaik dan dapat menjadi inspirasi bagi dunia usaha lainnya,” kata Wida.
Selain penyerahan penghargaan, agenda PLA 2025 juga diisi diskusi bertema “Memulai Seribu Hari Pertama Kehidupan Menuju Indonesia Emas 2045”. Sesi ini menekankan peran multisektor dalam mendukung tumbuh kembang anak sejak dini serta mendorong perusahaan mengintegrasikan perlindungan anak ke strategi keberlanjutan jangka panjang.
PLA sebagai Instrumen Evaluasi Bisnis Berkelanjutan
Hingga kini, APSAI telah hadir di 23 provinsi dan 133 kabupaten/kota, dengan keanggotaan lebih dari 2.350 perusahaan. Cakupan ini menjadikan PLA sebagai instrumen penting untuk menilai implementasi perspektif perlindungan anak dalam bisnis.
Penghargaan diharapkan tidak berhenti di level seremoni, melainkan mendorong implementasi kebijakan nyata di lingkungan kerja. Dengan keterlibatan dunia usaha yang lebih luas, pemenuhan hak anak bisa menjadi bagian dari budaya industri, bukan sekadar agenda sosial sesaat.
Daftar Penerima Anugerah PLA 2025
Predikat Utama (Tertinggi):
RSUD Cibinong (RSUD Bakti Pajajaran)
RSUD Ciawi (RSUD Dr. KH. Idham Chalid)
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia
PT Kaltim Prima Coal
RS Awal Bros – Pekanbaru
PT Pupuk Kalimantan Timur
Nindya
RSUD Leuwiliang (RSUD R. Moh. Noh Nur)
RSUD Cilenungsi (RSUD RH Satibi)
PT Bukit Asam – Muara Enim
PT Perumda Air Minum Tirta Kahuripan
PT CV Permata Garmen 115
Perusahaan-perusahaan ini dianggap telah menerapkan kebijakan ramah anak yang konsisten, baik dari sisi fasilitas pekerja, program internal, maupun dampak sosial bagi komunitas.
Rekomendasi
