Harga Minyak Sawit Mentah Menguat Lagi, CPO Kembali Menarik Minat Pasar
- Rabu, 05 November 2025
JAKARTA - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) kembali menguat pada perdagangan Selasa, 4 November 2025. Lonjakan ini terjadi setelah harga sebelumnya jatuh ke level terendah sejak 7 Juli atau hampir empat bulan terakhir.
Pada kontrak pengiriman bulan depan di Bursa Malaysia, harga CPO ditutup di MYR 4.144 per ton. Angka ini naik 0,7% dibandingkan penutupan sehari sebelumnya.
Dalam sepekan terakhir, harga CPO masih tercatat turun 4% point-to-point. Sedangkan jika dilihat selama sebulan terakhir, penurunan mencapai 6,58%.
Baca JugaPasar 1001 Malam Jadi Strategi Baru Pemerintah Kembangkan UMKM dan Ekonomi Kreatif
Pasokan Melimpah Tekan Harga
Tren negatif harga CPO disebabkan oleh pasokan yang melimpah di pasar. Di Malaysia, stok CPO diperkirakan mencapai 2,44 juta metrik ton pada Oktober 2025.
Jika angka ini terealisasi, level tersebut menjadi yang tertinggi dalam dua tahun terakhir. Melimpahnya pasokan membuat harga CPO kembali atraktif bagi pelaku pasar.
Di Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor CPO sepanjang Januari–September tercatat 17,58 juta ton. Angka ini naik 11,62% dibandingkan periode yang sama pada 2024.
Lonjakan ekspor tersebut mencerminkan permintaan global yang tetap kuat, meski harga sempat terkoreksi. Kondisi ini menjadi sinyal bagi produsen untuk tetap optimistis menghadapi perdagangan mendatang.
Analisis Teknikal Menunjukkan Peluang Naik
Secara teknikal, CPO masih berada di zona bearish pada daily time frame. Indikator Relative Strength Index (RSI) tercatat 29, menandakan aset jenuh jual (oversold).
Sinyal oversold juga terlihat pada Stochastic RSI yang menyentuh titik 0. Kondisi ini membuka peluang bagi harga CPO untuk rebound dalam jangka pendek.
Pivot point untuk perdagangan hari ini berada di MYR 4.228 per ton. Dari titik ini, harga CPO berpotensi menguji level resisten di MYR 4.234 per ton, sementara support terdekat ada di MYR 4.096 per ton.
Jika harga kembali turun, support lanjutan berada di MYR 4.086 per ton. Skenario ini menunjukkan ruang koreksi CPO mulai menyempit, menandakan potensi stabilisasi harga.
Prospek dan Pergerakan Pasar
Harga CPO yang sudah murah membuatnya kembali diminati oleh pedagang dan investor. Aktivitas beli kemungkinan meningkat karena pasar melihat peluang rebound setelah periode jenuh jual.
Namun, tekanan pasokan yang tinggi tetap menjadi faktor utama yang harus diperhatikan. Pergerakan harga ke depan kemungkinan akan ditentukan oleh keseimbangan antara permintaan ekspor dan stok lokal.
Analis menilai pergerakan teknikal dan fundamental CPO menunjukkan sentimen mixed. Sementara oversold memberi sinyal kenaikan, stok yang tinggi menahan laju penguatan harga.
Dengan kondisi ini, pelaku pasar disarankan mencermati level pivot dan support-resisten. Strategi perdagangan harus disesuaikan dengan volatilitas yang masih cukup tinggi dalam beberapa hari ke depan.
Nathasya Zallianty
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Program Cek Kesehatan Gratis 2025 Ungkap Masalah Kurang Aktivitas Fisik
- Rabu, 05 November 2025
Selvi Gibran Dorong Kemandirian Ekonomi UMKM Papua Barat Lewat Bantuan
- Rabu, 05 November 2025
Sjafrie Sjamsoeddin Tekankan TNI Harus Jadi Tentara Rakyat yang Profesional
- Rabu, 05 November 2025
Upaya Indonesia Memimpin Harmonisasi Standar Laboratorium Pengujian Halal Internasional
- Rabu, 05 November 2025
Berita Lainnya
Beras Jadi Penopang Inflasi Oktober 2025, Stabilkan Harga Pangan Nasional
- Rabu, 05 November 2025
Indonesia Berhasil Tekan Harga Beras Dunia Lewat Produksi Nasional Besar
- Rabu, 05 November 2025
Kenaikan Harga Tembaga Dipicu Permintaan Global Kendaraan Listrik dan Energi Terbarukan
- Rabu, 05 November 2025
Sertifikasi Halal Dorong UMKM Indonesia Tembus Pasar Global dan Kuatkan Ekonomi
- Rabu, 05 November 2025
Mega Proyek Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap Targetkan Mulai Konstruksi 2026
- Rabu, 05 November 2025













