HUMI Perluas Armada Kapal Tanker untuk Dukung Energi Nasional
JAKARTA - PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI), perusahaan penyedia layanan maritim terintegrasi di sektor energi, terus memperkuat armada kapal tankernya.
Hingga November 2025, HUMI telah berhasil mengakuisisi delapan kapal tanker dari target 10 armada yang direncanakan sepanjang tahun ini. Langkah ini menunjukkan strategi agresif perusahaan untuk meningkatkan kapasitas operasional dan mendukung distribusi energi nasional.
Direktur Utama HUMI, Tirta Hidayat, menyampaikan bahwa perusahaan menargetkan penambahan total 10 armada dengan nilai Capital Expenditure (CAPEX) sebesar 39,57 juta dolar AS pada tahun 2025.
Baca JugaProgram Cek Kesehatan Gratis 2025 Ungkap Masalah Kurang Aktivitas Fisik
"Penambahan delapan armada dengan serapan CAPEX mencapai 134 persen, hal ini sejalan dengan strategi ekspansi yang berfokus pada peningkatan produktivitas dan diversifikasi portofolio usaha," ujar Tirta dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Armada Baru HUMI dan Diversifikasi Kapal
Hingga saat ini, delapan kapal yang telah diakuisisi HUMI antara lain Mac Singapore, Marlin 88, Trans Pacific 201, dua kapal Self Propelled Hopper Barge (SPHB), Jeneponto 01, dan LNGC Danaputri 1.
Penambahan ini mencerminkan langkah perusahaan dalam memperkuat jaringan logistik maritim yang handal untuk memenuhi kebutuhan sektor energi.
Selain itu, melalui anak usahanya PT PCS Internasional (PCSI), HUMI baru-baru ini menambahkan armada baru berupa Kapal LPG Hummingbird.
Kapal tanker ini memiliki kapasitas 3.815 DWT dan dirancang khusus untuk mengangkut berbagai jenis LPG Mix, termasuk Propane, Butane, Propylene, Butadiene, Isoprene, dan C4 Raffinate. Kapal ini dipersiapkan untuk melayani rute domestik dan mendukung distribusi energi yang lebih merata di Indonesia.
Fokus HUMI pada Keberlanjutan dan ESG
Penambahan Kapal Hummingbird tidak hanya meningkatkan kapasitas operasional HUMI, tetapi juga menegaskan komitmen perusahaan terhadap praktik bisnis yang berkelanjutan.
Tirta menegaskan bahwa kapal ini telah dilengkapi dengan sistem dan perangkat yang ramah lingkungan, mencerminkan penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam operasional perusahaan.
"Bergabungnya Hummingbird sejalan dengan komitmen HUMI terhadap praktik bisnis yang berkelanjutan dan ramah lingkungan," ujar Tirta. Hal ini menunjukkan bahwa HUMI tidak hanya fokus pada ekspansi bisnis, tetapi juga pada pengelolaan dampak lingkungan dari kegiatan operasionalnya.
Strategi Ekspansi HUMI untuk Mendukung Sektor Energi
Langkah HUMI memperluas armadanya juga berperan penting dalam memperkuat rantai pasok energi nasional. Dengan armada yang semakin besar dan beragam, HUMI mampu memberikan layanan pengangkutan gas yang andal, memastikan distribusi LPG dan LNG ke berbagai daerah tetap lancar.
Strategi ekspansi ini, menurut Tirta, tidak hanya soal kuantitas kapal, tetapi juga diversifikasi jenis kapal untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda di sektor energi. Dengan penambahan armada Hummingbird, HUMI menargetkan peningkatan efisiensi pengiriman dan mendukung pertumbuhan sektor energi nasional.
Akuisisi delapan kapal tanker oleh HUMI hingga November 2025 menandai pencapaian signifikan dalam strategi ekspansi perusahaan.
Dengan fokus pada peningkatan kapasitas operasional, diversifikasi armada, serta penerapan prinsip ESG, HUMI berupaya menghadirkan layanan maritim yang andal sekaligus ramah lingkungan. Penambahan kapal LPG Hummingbird menjadi simbol komitmen perusahaan dalam mendukung distribusi energi nasional secara profesional dan berkelanjutan.
Dengan target penambahan 10 armada hingga akhir tahun 2025, HUMI semakin menegaskan posisinya sebagai perusahaan maritim yang siap menghadapi tantangan logistik energi di Indonesia, sekaligus mendorong praktik bisnis yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.
Rekomendasi
