JAKARTA - Maskapai PT Batik Air Indonesia melakukan penyesuaian operasional besar dengan memindahkan sejumlah penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma (HLP) ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK) mulai Minggu, 26 Oktober 2025.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi optimalisasi layanan penerbangan dan penyesuaian jadwal di tengah meningkatnya permintaan perjalanan udara, baik untuk rute domestik maupun internasional.
Melalui pengumuman resmi di akun Instagram @batikair, maskapai menyebutkan bahwa lima tujuan penerbangan utama kini dialihkan ke Bandara Soekarno-Hatta. Rute tersebut mencakup destinasi Padang, Pekanbaru, Medan Kualanamu, Palembang, dan Semarang.
Baca Juga
“Mulai 26 Oktober 2025, penerbangan Batik Air berikut yang sebelumnya beroperasi di Bandara Internasional Halim Perdanakusuma (HLP) dipindahkan ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK),” tulis pihak Batik Air dalam pernyataan resminya.
Lima Rute Domestik yang Resmi Dipindahkan
Perpindahan sejumlah rute ini mencakup penerbangan Padang, Pekanbaru, Medan, Palembang, dan Semarang dengan nomor penerbangan yang telah ditetapkan.
Berikut daftar rinci rute yang kini beroperasi melalui Bandara Soekarno-Hatta:
Padang (PDG): ID7108 dan ID7109
Pekanbaru (PKU): ID7065 dan ID7066
Medan Kualanamu (KNO): ID7010 dan ID7011
Palembang (PLM): ID7058 dan ID7059
Semarang (SRG): ID7556, ID7557, ID7558, dan ID7559
Penumpang yang telah memiliki tiket dengan rute-rute di atas kini diwajibkan melakukan penerbangan dari terminal yang berlokasi di Bandara Soekarno-Hatta (CGK).
Batik Air juga mengingatkan agar para penumpang memeriksa kembali jadwal dan bandara keberangkatan sebelum melakukan perjalanan guna menghindari kesalahan keberangkatan. “Selain penerbangan tersebut tetap beroperasi di HLP. Cek kembali tiketmu sebelum terbang,” tulis pihak maskapai.
Lanjutan Pemindahan Sejak Agustus 2025
Pemindahan operasional Batik Air ke Bandara Soekarno-Hatta sejatinya bukan hal baru. Sebelumnya, pada 1 Agustus 2025, maskapai ini juga telah memindahkan sejumlah rute penerbangan dari Halim ke Soekarno-Hatta, termasuk rute Yogyakarta International Airport (YIA), Solo (SOC), Balikpapan (BPN), dan sebagian penerbangan ke Surabaya (SUB).
Perpindahan ini dilakukan dalam upaya meningkatkan efisiensi operasional dan kapasitas bandara, mengingat Bandara Halim memiliki keterbatasan slot penerbangan serta area parkir pesawat yang relatif kecil dibandingkan Bandara Soekarno-Hatta.
Adapun, rute Batik Air yang tetap dilayani melalui Bandara Halim Perdanakusuma mencakup Surabaya (SUB) — kecuali penerbangan dengan nomor ID7518 dan ID7519 — serta rute Malang (MLG) dan Bali (DPS).
Alasan dan Dampak Pemindahan Penerbangan
Kebijakan relokasi penerbangan ini diyakini akan memberikan pengalaman perjalanan yang lebih efisien dan nyaman bagi penumpang. Bandara Soekarno-Hatta memiliki infrastruktur yang lebih luas, kapasitas terminal lebih besar, dan konektivitas tinggi dengan berbagai moda transportasi darat menuju Jakarta dan sekitarnya.
Langkah ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dan operator bandara untuk menyeimbangkan beban operasional antarbandara di kawasan Jabodetabek, di mana Halim Perdanakusuma lebih difokuskan untuk penerbangan terbatas, seperti VIP, charter, serta sebagian rute domestik prioritas.
Selain itu, perpindahan ini turut mempermudah Batik Air dalam mengintegrasikan jadwal penerbangan domestik dan internasional, terutama bagi penumpang yang melakukan transit melalui CGK. Dengan pusat operasi yang terpusat di Soekarno-Hatta, maskapai memiliki fleksibilitas lebih tinggi dalam mengatur rotasi pesawat dan kru.
Penggunaan Airbus A330-300 untuk Rute Domestik
Menariknya, Batik Air kini tidak hanya mengandalkan armada Boeing 737-800/900ER, tetapi juga telah memperluas layanan dengan menggunakan pesawat berbadan lebar Airbus A330-300.
Pesawat ini sebelumnya lebih sering digunakan untuk penerbangan ibadah haji dan umrah, namun kini mulai dioperasikan untuk rute domestik jarak menengah, seperti Jakarta (CGK) – Medan (KNO).
Layanan ini tersedia setiap hari Jumat dan Minggu, dengan konfigurasi kursi yang lebih luas dan nyaman — 2-3-2 untuk kelas bisnis dan 2-4-2 untuk kelas ekonomi. Kehadiran armada berbadan lebar ini memberikan pengalaman terbang yang lebih lega dan elegan bagi penumpang, sekaligus menunjukkan komitmen Batik Air dalam meningkatkan standar kenyamanan penerbangan domestik.
Penyesuaian Strategis untuk Peningkatan Pelayanan
Pemindahan rute dan pengoperasian pesawat besar di jalur domestik menunjukkan bahwa Batik Air terus berupaya meningkatkan kualitas layanan dan daya saing di industri penerbangan nasional.
Di tengah kompetisi yang semakin ketat, langkah ini dinilai sebagai strategi adaptif untuk mengoptimalkan armada, memperluas jaringan, dan memenuhi kebutuhan pasar yang dinamis, terutama di segmen penumpang premium dan bisnis.
Dengan semakin banyak rute yang terpusat di Soekarno-Hatta, Batik Air berpotensi meningkatkan efisiensi operasional sekaligus memperluas konektivitas nasional. Sementara itu, bagi penumpang, kebijakan ini menjadi momentum untuk menikmati pengalaman terbang yang lebih modern, nyaman, dan efisien dari maskapai yang terus bertransformasi di bawah naungan Lion Air Group.
Aldi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Panduan Jadwal Manchester United Musim 2025 2026 Lengkap
- 27 Oktober 2025
2.
Arsenal Kuasai Puncak Liga Inggris, Lebih dari Set Piece FC
- 27 Oktober 2025
3.
Hyundai Luncurkan Mobil Listrik Jarak Jauh dan SUV
- 27 Oktober 2025
4.
Prabowo Soroti Kebersamaan ASEAN dan Peran AS di Kawasan
- 27 Oktober 2025













