Wamenparekraf Ajak Pelaku Ekonomi Kreatif Bangun Kolaborasi Kuat
- Senin, 27 Oktober 2025
JAKARTA - Semangat kebersamaan kembali digaungkan oleh Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Irene Umar, yang menilai bahwa kekuatan industri kreatif Indonesia terletak pada kolaborasi, bukan kompetisi.
Di tengah semakin ketatnya persaingan global, Irene menegaskan pentingnya sinergi antar pelaku usaha untuk memperkuat posisi merek-merek lokal di pasar nasional maupun internasional.
“Kita ingin mendorong para pelaku brand lokal untuk saling bekerja sama, tidak bersaing secara ego sektoral. Presiden juga berpesan agar kita mengutamakan kolaborasi dan kebersamaan, karena dari sanalah kekuatan ekonomi kreatif Indonesia tumbuh,” ujarnya.
Baca JugaDaftar Harga BBM Pertamina 27 Oktober 2025 Seluruh Indonesia
Menurut Irene, gotong royong yang menjadi nilai budaya Indonesia seharusnya juga menjadi fondasi dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif. Ia mengajak pelaku usaha kreatif, baik dari sektor fesyen, kuliner, gim, hingga film, untuk tidak hanya fokus pada produk masing-masing, tetapi juga membuka peluang sinergi lintas sektor.
“Kolaborasi bukan sekadar berbagi panggung, tapi tentang menciptakan nilai baru bersama,” katanya menegaskan.
Peluncuran MRRY, Simbol Sinergi antara Brand dan Personalitas
Pesan kolaboratif Irene semakin nyata ketika ia menghadiri peluncuran merek fesyen MRRY milik Merry Riana, pengusaha dan motivator ternama Indonesia, di Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, Irene menyoroti bagaimana sinergi antara identitas personal dan kekuatan merek mampu menciptakan nilai tambah bagi produk lokal.
“Kita semua tahu Merry Riana adalah sosok yang telah menjadi brand tersendiri. Kolaborasi antara personal brand dengan brand fesyen seperti MRRY menunjukkan bagaimana kekuatan identitas dapat berpadu dengan kreativitas,” tutur Irene.
Menurutnya, kehadiran MRRY menjadi bukti bahwa sektor ekonomi kreatif tidak hanya bergantung pada modal finansial, tetapi juga modal sosial berupa reputasi, jaringan, dan kepercayaan publik. Dalam era digital saat ini, keterpaduan antara personal branding dan produk komersial menjadi strategi penting untuk memperkuat posisi jenama di pasar.
Peluncuran MRRY juga disebut Irene sebagai contoh nyata bagaimana semangat gotong royong dalam dunia bisnis dapat menghasilkan inovasi yang relevan dan inspiratif bagi generasi muda.
Bangun Kepercayaan Diri dan Citra Merek Lokal
Lebih jauh, Irene menekankan pentingnya pelaku usaha kreatif membangun citra merek dengan kepercayaan diri. Di tengah derasnya arus produk global, merek lokal harus berani tampil dengan karakter dan nilai-nilai khas Indonesia.
“Seperti pesan Bu Merry, cintai diri sendiri dan rayakan setiap pencapaian yang kamu miliki,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa rasa percaya diri terhadap produk dan identitas lokal menjadi modal utama untuk menembus pasar internasional. Pemerintah, melalui Kemenparekraf, terus berupaya menghadirkan program pendampingan, pelatihan, serta fasilitasi akses promosi agar brand lokal semakin dikenal di kancah global.
Dalam konteks ini, Irene melihat kolaborasi bukan hanya antar pelaku industri kreatif, tetapi juga antara dunia usaha dengan pemerintah dan masyarakat. Dengan demikian, ekosistem ekonomi kreatif Indonesia dapat tumbuh berkelanjutan, inklusif, dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Fesyen dengan Tujuan: MRRY Tawarkan Makna di Balik Gaya
Sementara itu, Merry Riana, sebagai pendiri MRRY, menjelaskan filosofi di balik jenama fesyen miliknya. Ia menegaskan bahwa MRRY bukan hanya tentang pakaian, tetapi juga tentang makna dan tujuan hidup yang ingin disampaikan melalui setiap desain.
“MRRY bukan hanya tentang fesyen, tetapi tentang fashion with purpose. Karena fesyen sejati adalah cara kita mengekspresikan apa yang kita rasakan di dalam diri,” ujar Merry.
Melalui koleksi MRRY, ia ingin menghadirkan fesyen sebagai media ekspresi diri dan pemberdayaan. Setiap potongan busana dihadirkan untuk mendorong rasa percaya diri, mencintai diri sendiri, dan merayakan keberhasilan kecil yang sering terlupakan.
Merry berharap jenamanya dapat menginspirasi generasi muda Indonesia untuk mencintai karya lokal, tidak hanya sebagai konsumen, tetapi juga sebagai pencipta tren baru yang membawa nilai-nilai positif.
“Kami ingin MRRY menjadi simbol dari semangat perempuan Indonesia yang berdaya, mandiri, dan berani bermimpi besar,” tambahnya.
Kolaborasi Jadi Arah Masa Depan Industri Kreatif
Pernyataan Irene Umar dan inisiatif Merry Riana sama-sama menyoroti pentingnya kolaborasi dalam membangun daya saing industri kreatif Indonesia. Di tengah tantangan digitalisasi, perubahan tren pasar, dan persaingan global, sinergi menjadi kunci agar pelaku lokal tidak berjalan sendiri-sendiri.
Pemerintah melalui Kemenparekraf terus mendorong berbagai program untuk memperkuat jejaring pelaku usaha kreatif, termasuk dukungan terhadap branding, pembiayaan, promosi, serta literasi digital.
Dengan semangat gotong royong yang dihidupkan kembali, ekonomi kreatif Indonesia diharapkan tidak hanya tumbuh secara angka, tetapi juga memberikan dampak sosial dan budaya yang lebih luas.
Irene menutup pesannya dengan ajakan untuk terus menjaga semangat kebersamaan:
“Kolaborasi bukan berarti kehilangan identitas, justru dari kerja sama lahir ide-ide besar yang membawa bangsa ini ke tingkat berikutnya.”
Aldi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Pilihan 5 Rumah Subsidi Strategis di Rancaekek dengan Harga Mulai Rp150 Juta
- Senin, 27 Oktober 2025
Terpopuler
1.
Batik Air Pindahkan Lima Rute Penerbangan ke Soekarno-Hatta
- 27 Oktober 2025
2.
Rukun Raharja Fokus Garap 9 Proyek Energi Strategis
- 27 Oktober 2025
3.
Peralihan Musim Picu Cuaca Panas dan Hujan Mendadak di Indonesia
- 27 Oktober 2025
4.
Bukit Asam Kembangkan PLTS Irigasi untuk Dukung Energi Bersih
- 27 Oktober 2025
5.
Rukun Raharja Ungkap Faktor Utama Lonjakan Harga Saham
- 27 Oktober 2025












