Rabu, 22 Oktober 2025

Indocement Dorong Transformasi Hijau Komunitas Lewat Program Jangkrik BOS

Indocement Dorong Transformasi Hijau Komunitas Lewat Program Jangkrik BOS
Foto: PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (Indocement)

Jakarta - Program Jangkrik BOS merupakan inovasi sosial PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (Indocement) yang mengintegrasikan pemberdayaan ekonomi, edukasi lingkungan, dan konservasi keanekaragaman hayati di lahan pascatambang Kompleks Pabrik Indocement Citeureup. Melalui pendekatan ekonomi sirkular, program ini memanfaatkan limbah organikrumah tangga dan pasar, serta tanaman di lahan pascatambang sebagai pakan alami untuk budidaya jangkrik. Inisiatif ini menghadirkan solusi lingkungan sekaligus membuka peluang usaha produktif bagi masyarakat desa mitra.

Sejak tahun 2022, program ini dijalankan di empat desa mitra—Nambo, Lulut, Tajur, dan Gunungputri—dengan melibatkan kelompok perempuan, pemuda, dan masyarakat rentan. Peserta memperoleh pelatihan budidaya jangkrik, kewirausahaan, dan manajemen usaha melalui kolaborasi antara Indocement dan pemerintah desa. Inovasi lokal dikembangkan melalui pemanfaatan mesin penggiling pakan berbahan bekas, sistem kandang tertutup, serta teknologi water spray gun untuk meningkatkan efisiensi budidaya dan menjaga kualitas produksi.

Selain memberikan dampak ekonomi, program ini juga memperkuat konservasi lingkungan melalui pemanfaatan lahan pascatambang dan pembangunan Taman Serangga, yang kini menjadi habitat bagi 38 jenis serangga lokal sekaligus pusat edukasi biodiversitas bagi masyarakat sekitar. Hingga tahun 2025, lebih dari 120 anggota aktif menghasilkan rata-rata 500 kilogram jangkrik per bulan, dengan tambahan pendapatan sekitar Rp6–13 juta per tahun per rumah tangga. Berdasarkan kajian Trisakti Sustainability Center, rasio Social Return on Investment (SROI) mencapai 2,23, sementara hasil Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang dilakukan oleh Universitas Indonesia menunjukkan kategori “Baik” (75,9–79,4) di seluruh desa mitra.

Baca Juga

PP Properti Pangkas Rugi Drastis, Tanda Pemulihan Keuangan

Program Jangkrik BOS memberikan dampak nyata terhadap SDGs 1 (Tanpa Kemiskinan) melalui peningkatan pendapatan masyarakat; SDGs 4 (Pendidikan Berkualitas) melalui edukasi lingkungan dan kewirausahaan hijau; SDGs 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) melalui penciptaan usaha baru berbasis komunitas; SDGs 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab) melalui pengelolaan limbah menjadi sumber ekonomi; SDGs 13 (Penanganan Perubahan Iklim) melalui pengurangan emisi dan peningkatan sekuestrasi karbon; serta SDGs 15 (Ekosistem Daratan) melalui konservasi biodiversitas dan reklamasi hijau.

Melalui pendekatan Creating Shared Value (CSV) dan integrasi dengan Roadmap ESG 2025–2030, program ini memperkuat keterampilan masyarakat, kolaborasi sosial, serta kelestarian alam sebagai fondasi kemandirian desa. Jangkrik BOS menjadi simbol transformasi menuju masyarakat yang mandiri, inovatif, dan berketahanan — bahwa dari limbah lahir manfaat, dan dari inovasi tumbuh kehidupan yang berkelanjutan.

Redaksi

Redaksi

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

PELNI Hadirkan Hotel Terapung Dukung Perayaan 1 Abad Wondama

PELNI Hadirkan Hotel Terapung Dukung Perayaan 1 Abad Wondama

Jadwal dan Harga Tiket Kapal Pelni Batam-Belawan November 2025

Jadwal dan Harga Tiket Kapal Pelni Batam-Belawan November 2025

PELNI Terapkan Standar HACCP Jaga Keamanan Pangan Kapal

PELNI Terapkan Standar HACCP Jaga Keamanan Pangan Kapal

KAI Dorong Ekosistem Logistik Rel di Jawa Tengah Berkembang

KAI Dorong Ekosistem Logistik Rel di Jawa Tengah Berkembang

KAI Siapkan Generasi Muda Unggul Lewat Program Maganghub Kemnaker

KAI Siapkan Generasi Muda Unggul Lewat Program Maganghub Kemnaker