Rosan Ungkap Strategi Restrukturisasi Total Garuda Indonesia
- Kamis, 16 Oktober 2025

JAKARTA - Langkah penyelamatan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) terus berlanjut di bawah kepemimpinan pemegang saham utama, PT Danantara Indonesia. Perusahaan investasi milik negara tersebut tengah mengimplementasikan strategi restrukturisasi total, bukan hanya dalam hal permodalan, tetapi juga perombakan struktur manajemen secara menyeluruh.
CEO Danantara Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani, menegaskan langkah ini menunjukkan keseriusan Danantara untuk tidak mengulang kegagalan upaya penyelamatan Garuda Indonesia di masa lalu. “[Dengan perombakan direksi] kami menunjukkan bahwa kami tidak setengah-setengah dalam mereka menyehatkan Garuda ini,” ujarnya usai menghadiri Forbes Global CEO Conference di Jakarta, Rabu (15/10/2025) malam.
Pergantian Direksi Jadi Bagian Strategi Besar
Baca JugaHUT ke-27 Bank Mandiri Hadirkan Promo Menarik untuk KPR, Auto, dan Travel
Restrukturisasi kali ini tidak hanya fokus pada perbaikan keuangan, tetapi juga pada pembaruan manajemen di tingkat puncak. Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Garuda Indonesia resmi mengangkat Glenny H. Kairupan, purnawirawan TNI yang sebelumnya menjabat sebagai komisaris, untuk menduduki kursi Direktur Utama menggantikan pejabat sebelumnya.
Selain itu, Thomas Sugiarto Oentoro ditunjuk sebagai Wakil Direktur Utama, Balagopal Kunduvara sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, Neil Raymond Mills sebagai Direktur Transformasi, dan Frans Dicky Tamara sebagai Komisaris.
Perubahan struktur ini diharapkan menjadi pondasi baru dalam proses pemulihan Garuda Indonesia setelah beberapa tahun dilanda tekanan berat akibat pandemi dan beban utang tinggi.
Modal Segar US$405 Juta Jadi Penguat Awal
Rosan menjelaskan bahwa perombakan direksi merupakan tindak lanjut dari langkah penguatan modal yang telah dilakukan sebelumnya. Danantara telah melakukan penambahan modal senilai US$405 juta, atau sekitar Rp6,71 triliun dengan kurs Rp16.580 per dolar AS.
Dana ini menjadi bagian dari upaya memperkuat struktur keuangan Garuda Indonesia. Namun, Rosan juga menekankan bahwa tambahan modal tersebut bukan satu-satunya kunci keberhasilan restrukturisasi. “Danantara akan kembali memperkuat permodalan Garuda Indonesia, asalkan rencana kerja yang telah disusun dapat dijalankan dengan konsisten,” tegasnya.
Menurut Rosan, keberhasilan restrukturisasi sangat bergantung pada manajemen yang solid dan memiliki arah strategis jelas, bukan semata-mata pada jumlah dana yang disuntikkan.
Profesional Asing Dilibatkan untuk Bawa Best Practice
Untuk memastikan transformasi berjalan efektif, Danantara melibatkan dua profesional asing yang memiliki pengalaman panjang dalam industri penerbangan internasional. Neil Raymond Mills diketahui pernah menduduki posisi eksekutif di Air Italy, Green Africa Airways, dan Scandinavian Airlines.
Sementara itu, Balagopal Kunduvara memiliki rekam jejak panjang di Singapore Airlines, maskapai papan atas dunia. “Justru ada ekspat yang kami masukkan sebagai penguatan dari segi manajemen,” ujar Rosan.
Keterlibatan profesional global ini diharapkan dapat membawa best practice industri penerbangan internasional ke dalam tubuh Garuda Indonesia, termasuk dalam efisiensi operasional, tata kelola, dan transformasi digital.
Evaluasi Panjang Sebelum Perombakan Besar
Rosan menjelaskan bahwa keputusan restrukturisasi tidak diambil secara mendadak. Proses ini merupakan hasil analisis kinerja Garuda Indonesia selama lebih dari satu tahun terakhir. Dalam periode tersebut, Danantara bekerja sama dengan penasihat khusus di sektor aviasi untuk merumuskan strategi penyelamatan yang komprehensif.
“Setelah kami melakukan analisa menyeluruh, dibantu juga dengan advisor khusus penerbangan, ini sudah berjalan hampir setahun. Sesuai evaluasi tersebut, kami melakukan penguatan dari segi manajemennya,” jelas Rosan.
Evaluasi mendalam ini menjadi dasar dalam menentukan figur-figur strategis di jajaran direksi, termasuk mengombinasikan pengalaman lokal dan internasional.
Upaya Serius Hindari Gagal Restrukturisasi Seperti Sebelumnya
Dalam pernyataannya, Rosan juga mengakui bahwa Garuda Indonesia bukan pertama kalinya melakukan upaya penyehatan. Namun, langkah-langkah terdahulu kerap tidak memberikan hasil maksimal. “Garuda kan dari dulu coba disehatkan berkali-kali, sudah di-inject modalnya, tapi tidak mencapai hasil maksimal. Sekarang kami tidak mau setengah-setengah karena yang paling penting adalah manajemen yang punya goals dan rencana yang baik,” tegasnya.
Pernyataan ini memperlihatkan bahwa restrukturisasi kali ini diarahkan secara lebih fokus, dengan penekanan pada tata kelola perusahaan dan kapabilitas manajerial—dua aspek yang dianggap sebagai titik lemah dalam upaya pemulihan Garuda di masa lalu.
Restrukturisasi Garuda: Sinergi Modal, Manajemen, dan Transformasi
Rencana besar Danantara terhadap Garuda Indonesia mencakup tiga pilar utama: penguatan modal, restrukturisasi manajemen, dan transformasi bisnis. Penguatan modal menjadi fondasi untuk memastikan keberlangsungan operasional. Restrukturisasi manajemen memastikan bahwa pengambilan keputusan strategis berada di tangan profesional berpengalaman. Sementara transformasi bisnis diarahkan agar Garuda dapat beradaptasi dengan dinamika industri penerbangan global.
Langkah ini juga sejalan dengan visi pemerintah untuk mempercepat reformasi BUMN strategis, khususnya di sektor transportasi udara. Dengan statusnya sebagai maskapai pelat merah, keberhasilan restrukturisasi Garuda Indonesia menjadi penting tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga bagi stabilitas konektivitas udara nasional.
Penutup: Momentum Baru Garuda Indonesia
Restrukturisasi total Garuda Indonesia yang dipimpin Danantara dan Rosan Perkasa Roeslani menjadi momentum baru bagi maskapai ini untuk bangkit setelah menghadapi tekanan keuangan berat dalam beberapa tahun terakhir.
Perombakan jajaran direksi, suntikan modal jumbo, dan masuknya profesional asing menunjukkan bahwa upaya kali ini bukan sekadar tambal sulam, melainkan transformasi menyeluruh. Jika berhasil dijalankan konsisten, Garuda Indonesia berpotensi kembali menjadi maskapai nasional yang sehat dan kompetitif di pasar regional maupun global.

Aldi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Psikolog Ingatkan Proses Berduka Kehilangan Orangtua Tidak Bisa Terburu-buru
- Kamis, 16 Oktober 2025
Berita Lainnya
JNT Express Manfaatkan Trade Expo Indonesia 2025 Perluas Jaringan Logistik
- Kamis, 16 Oktober 2025
Abadi Nusantara Hijau Investama Rights Issue Targetkan Perolehan Rp 3,25 Miliar
- Kamis, 16 Oktober 2025
Terpopuler
1.
Cara Mudah Buat Stiker WhatsApp di Android dan iPhone
- 16 Oktober 2025
2.
BYD Atto 1 Resmi Masuk Indonesia, Siap Kirim Oktober 2025
- 16 Oktober 2025
3.
8 Makanan yang Mempercepat Gigi Keropos dan Berlubang
- 16 Oktober 2025
4.
TVS Apache RTX 300 Hadir Lengkapi Segmen Motor Adventure
- 16 Oktober 2025