Senin, 06 Oktober 2025

Manuver Strategis CDIA Prajogo Pangestu Perkuat Armada dan Bisnis Laut Nasional

Manuver Strategis CDIA Prajogo Pangestu Perkuat Armada dan Bisnis Laut Nasional
Manuver Strategis CDIA Prajogo Pangestu Perkuat Armada dan Bisnis Laut Nasional

JAKARTA - PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA), perusahaan milik konglomerat Prajogo Pangestu, kembali membuat langkah besar di sektor logistik dan pelayaran nasional. Melalui sederet manuver strategis bernilai triliunan rupiah, emiten ini memperkuat posisinya di industri angkutan laut yang menjadi tulang punggung rantai pasok nasional.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip Minggu (5/10/2025), CDIA mengumumkan peningkatan kepemilikan saham di dua anak usahanya—PT Chandra Shipping International (CSI) dan PT Marina Indah Maritim (MIM)—dengan total nilai transaksi mencapai Rp2,68 triliun.

Langkah ini menandai penguatan kendali CDIA terhadap bisnis pelayaran yang sebelumnya sudah menjadi salah satu portofolio andalan grup usaha Prajogo Pangestu.

Baca Juga

Saham GDST Alami Volatilitas, Manajemen Pastikan Tak Ada Fakta Material Baru

Empat Transaksi Strategis Bernilai Triliunan Rupiah

Aksi korporasi ini mencakup empat objek transaksi besar yang seluruhnya dilakukan pada 1 Oktober 2025, dan saling terkait satu sama lain.

Objek transaksi pertama adalah pemberian pinjaman oleh CDIA kepada PT Buana Primatama Niaga (BPN) senilai maksimum Rp1 triliun. Pinjaman ini memiliki bunga JIBOR 3 bulan + 1,75% dengan tenor hingga 31 Desember 2032. Pembayaran bunga dilakukan setiap tanggal 25 pada bulan Maret, Juni, September, dan Desember.

Objek kedua berupa penerbitan saham baru oleh PT CSI sebanyak 18.138.724 lembar saham dengan total nilai Rp2,72 triliun, yang diambil bagian oleh CDIA dan BPN.

Sementara itu, objek ketiga mencakup penerbitan saham baru PT MIM sebanyak 18.027.795 saham dengan nilai mencapai Rp1,80 triliun.

Adapun objek transaksi keempat adalah pengambilalihan saham PT CSI dan PT MIM yang dimiliki BPN oleh CDIA bersama anak usahanya, PT Chandra Samudera Port (CSP). Total nilai pengambilalihan tersebut mencapai Rp2,68 triliun.

Manajemen CDIA menjelaskan bahwa transaksi keempat ini sekaligus menutup kewajiban BPN terhadap pinjaman sebelumnya.

“Dengan telah terlaksananya Objek Transaksi IV, maka PT BPN melakukan pelunasan pinjaman kepada perseroan atas objek transaksi I, sehingga seluruh kewajiban PT BPN telah terlunasi,” tulis manajemen CDIA dalam keterangannya.

Kendali Penuh atas Dua Anak Usaha Pelayaran

Setelah keseluruhan transaksi rampung, CDIA kini menguasai 99% saham di PT CSI dan PT MIM, sedangkan satu lembar saham di masing-masing entitas dipegang oleh PT Chandra Samudera Port (CSP).

Kedua perusahaan tersebut kini resmi menjadi anak usaha terkonsolidasi penuh di bawah kendali CDIA, memperkuat fondasi bisnis pelayaran dalam ekosistem logistik yang terintegrasi.

Langkah ini bukan hanya memperbesar portofolio investasi CDIA, tetapi juga memperkuat jaringan logistik laut nasional yang menjadi kunci efisiensi distribusi bahan baku dan hasil industri milik grup Prajogo Pangestu.

Dengan kepemilikan penuh, CDIA kini memiliki keleluasaan strategis untuk mengarahkan operasional dan ekspansi armada laut sesuai dengan visi perusahaan induk.

Sinergi Bisnis dan Pembiayaan Anak Usaha

Selain memperbesar kepemilikan saham di bisnis pelayaran, CDIA juga memperkuat sinergi melalui pemberian pinjaman kepada entitas anak lainnya.

Dalam laporan yang sama, perusahaan mengumumkan pemberian pinjaman kepada PT Redeco Petrolin Utama senilai Rp11 miliar, dengan bunga 8,11% per tahun dan tenor selama 36 bulan yang dapat diperpanjang.

PT Redeco Petrolin Utama sendiri bergerak di bidang perdagangan besar bahan dan barang kimia, pergudangan, serta aktivitas penunjang angkutan.
Langkah ini menunjukkan peran CDIA tidak hanya sebagai investor pasif, melainkan sebagai holding yang aktif mengatur strategi pendanaan dan ekspansi usaha di sektor pendukung logistik.

Langkah Konsolidasi untuk Ekspansi Jangka Panjang

Manuver korporasi CDIA pada Oktober 2025 ini memperlihatkan arah strategis perusahaan menuju konsolidasi penuh sektor angkutan laut dan logistik terintegrasi.

Dengan pengendalian mayoritas atas CSI dan MIM, CDIA dapat memperluas jangkauan pelayaran domestik maupun internasional, sekaligus memperkuat efisiensi rantai pasok bagi industri hilir dalam ekosistem bisnis Prajogo Pangestu yang meliputi energi, petrokimia, dan manufaktur.

Kendali langsung terhadap armada dan jalur distribusi laut akan memberi keuntungan kompetitif bagi CDIA, terutama di tengah peningkatan aktivitas ekspor-impor nasional dan dorongan pemerintah terhadap konektivitas maritim.

CDIA dan Visi Besar Prajogo Pangestu di Sektor Logistik

Sebagai bagian dari grup usaha besar Prajogo Pangestu, langkah CDIA memperkuat sektor pelayaran sejalan dengan visi jangka panjang untuk mewujudkan rantai pasok energi dan industri yang efisien, berdaulat, serta ramah lingkungan.

Prajogo dikenal memiliki portofolio bisnis besar dari hulu hingga hilir, termasuk melalui Barito Pacific, Chandra Asri, dan kini CDIA sebagai tulang punggung di sektor investasi dan infrastruktur transportasi laut.

Melalui strategi integrasi ini, CDIA diharapkan mampu menekan biaya logistik, memperluas layanan distribusi lintas wilayah, dan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara maritim yang mandiri dalam sistem pasok energi dan bahan baku industri.

Kesimpulan: Langkah Strategis Menuju Dominasi Logistik Laut

Dengan total transaksi mencapai Rp2,68 triliun dan konsolidasi penuh atas dua anak usaha pelayaran, CDIA menegaskan komitmennya dalam membangun kekuatan bisnis maritim nasional.

Langkah ini sekaligus memperlihatkan arah kebijakan korporasi Prajogo Pangestu yang tidak hanya fokus pada industri hulu dan hilir energi, tetapi juga membangun fondasi kuat di sektor transportasi dan logistik laut sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia.

Muhammad Anan Ardiyan

Muhammad Anan Ardiyan

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Grup Astra Perkuat Bisnis Logistik, MMLP Gelar RUPSLB Angkat Dirut Baru

Grup Astra Perkuat Bisnis Logistik, MMLP Gelar RUPSLB Angkat Dirut Baru

Surat Utang Rp13,15 Triliun Jatuh Tempo, Korporasi Siapkan Strategi Likuiditas

Surat Utang Rp13,15 Triliun Jatuh Tempo, Korporasi Siapkan Strategi Likuiditas

Danantara Siapkan Investasi Rp165 Triliun, Dorong Proyek Strategis dan Pasar Saham

Danantara Siapkan Investasi Rp165 Triliun, Dorong Proyek Strategis dan Pasar Saham

MSIN Perluas Konten dan OTT, Siap Ekspansi Pasar Global

MSIN Perluas Konten dan OTT, Siap Ekspansi Pasar Global

GPSO Konfirmasi Rencana Divestasi, Siapkan Strategi Ekspansi Baru

GPSO Konfirmasi Rencana Divestasi, Siapkan Strategi Ekspansi Baru