Senin, 06 Oktober 2025

Fenomena Langka: Bunga Bangkai Suweg Mekar di Tengah Kota Jakarta

Fenomena Langka: Bunga Bangkai Suweg Mekar di Tengah Kota Jakarta
Fenomena Langka: Bunga Bangkai Suweg Mekar di Tengah Kota Jakarta

JAKARTA - Suasana di Jalan Srengseng Sawah No. 62, Jagakarsa, Jakarta Selatan, mendadak ramai sejak awal Oktober 2025. Warga berdatangan ke rumah pasangan suami istri Asmat (60) dan Marsiah (55) untuk menyaksikan fenomena langka: mekarnya bunga bangkai jenis Suweg (Amorphophallus paeoniifolius) di halaman belakang rumah mereka.

Bunga setinggi sekitar 60 sentimeter itu sempat menebarkan aroma menyengat khas bunga bangkai ketika mekar sempurna pada Jumat, 3 Oktober 2025 malam. Namun saat diamati pada Minggu, 5 Oktober 2025, kelopaknya mulai mengering dan bau tajamnya perlahan hilang. Meski begitu, rasa penasaran warga tak surut, banyak yang tetap datang sekadar untuk berfoto atau melihat bunga langka tersebut secara langsung.

Tumbuh Alami di Tanah Subur Tanpa Ditanam

Baca Juga

Penerbangan Lombok Tetap Aman Meski Gunung Lewotobi Alami Erupsi

Marsiah menceritakan, kemunculan bunga bangkai ini bukan hasil tanam atau perawatan khusus. Tanah di halaman belakang rumahnya memang dikenal sangat subur dan sudah lama tidak digarap.

“Kita enggak pernah nanam. Tanah di sini bekas kebun ayah, dari dulu subur. Waktu pandemi banyak juga tanaman tumbuh sendiri seperti cabai, jambu, sama alpukat,” ujar Asmat.

Menurut Marsiah, bunga sejenis pernah muncul di tempat yang sama pada tahun 2012, namun saat itu tidak mekar sempurna karena terhalang tembok. “Dulu cuma setengah mekar, kalau sekarang bagus banget warnanya merah jingga,” tuturnya sambil tersenyum.

Awalnya, Marsiah bahkan tidak tahu bahwa tanaman tersebut adalah bunga bangkai jenis Suweg. “Awalnya bentuknya kayak merdung, belum jelas bunga. Baru pas kuncupnya muncul tiga minggu kemudian, kelihatan besar. Saya cari di internet, ternyata namanya suweg, bukan Rafflesia,” ujarnya tertawa kecil.

Aroma Menyengat Hanya Bertahan Sehari

Ketika mekar sempurna pada Jumat, 3 Oktober 2025 sekitar pukul 18.30 WIB, bunga Suweg itu langsung mengeluarkan aroma menyengat yang khas. Bau tersebut bisa tercium hingga radius beberapa meter dari rumah.

“Baunya kuat banget dari sore sampai pagi, tapi cuma sehari aja. Setelah itu hilang sendiri,” cerita Asmat.

Bunga yang mekar itu sontak menarik perhatian banyak warga sekitar. Ada yang datang hanya untuk melihat langsung, ada pula yang memanfaatkan momen langka tersebut untuk berfoto. “Saya cuma kirim fotonya ke grup warga, enggak niat buat viral. Tapi ternyata banyak yang datang, katanya mau lihat bunga bangkai,” ujar Marsiah.

Hingga Minggu sore, 5 Oktober 2025, halaman belakang rumah Asmat dan Marsiah masih ramai dikunjungi warga yang ingin melihat keunikan bunga tersebut. Beberapa pengunjung bahkan datang dari luar wilayah Jagakarsa karena penasaran dengan fenomena langka ini.

Bunga Langka dengan Siklus Mekar Panjang

Dari hasil pengamatan, bunga bangkai yang tumbuh di rumah Asmat dan Marsiah termasuk dalam genus Amorphophallus dari famili talas-talasan (Araceae). Jenis Suweg ini merupakan kerabat dekat bunga bangkai raksasa (Amorphophallus titanum), ikon kebanggaan Kebun Raya Bogor.

Ciri khasnya terletak pada tongkol bunga (spadix) yang menjulang di bagian tengah dan seludang (spathe) berwarna merah hati hingga ungu kecokelatan di bagian luar, serta kekuningan di bagian dalam. Meski aromanya sama menyengat, ukurannya jauh lebih kecil dibanding bunga bangkai raksasa, hanya sekitar 30–70 sentimeter.

Tanaman ini dikenal langka dan unik, sebab hanya mekar sekali dalam beberapa tahun. Setelah itu, bunga akan layu dan kembali menjadi umbi yang tertanam di tanah. Di banyak daerah di Indonesia, kemunculan bunga Suweg bahkan sering dikaitkan dengan datangnya musim hujan.

“Katanya umbinya bisa puluhan tahun baru mekar lagi. Mungkin karena tanah di sini masih alami, makanya tumbuh lagi,” ucap Marsiah dengan nada kagum.

Daya Tarik Warga dan Simbol Keberagaman Hayati

Fenomena bunga bangkai Suweg yang tumbuh alami di tengah lingkungan padat penduduk seperti Jagakarsa menjadi pengingat akan kekayaan hayati yang masih ada di kota besar. Di tengah dominasi beton dan bangunan, keberadaan bunga langka ini seakan memberi napas hijau dan membawa rasa ingin tahu masyarakat terhadap dunia tumbuhan.

“Jarang banget ada bunga kayak gini di Jakarta. Baunya memang aneh, tapi bentuknya cantik,” ujar seorang warga yang datang bersama anaknya untuk melihat langsung bunga tersebut.

Bagi Marsiah dan Asmat, pengalaman ini menjadi kebanggaan tersendiri. Meski sempat terganggu oleh bau menyengat, mereka tetap senang karena rumah mereka menjadi tempat tumbuhnya bunga yang jarang muncul di kawasan perkotaan. “Biarpun baunya bikin pusing, tapi ini rezeki juga. Banyak orang datang silaturahmi,” kata Asmat sambil tertawa.

Keajaiban Alam di Tengah Kota

Fenomena mekar bunga Suweg ini membuktikan bahwa kehidupan alam masih bisa tumbuh berdampingan di tengah lingkungan perkotaan. Bunga bangkai jenis Suweg tidak hanya menarik perhatian karena baunya yang kuat, tetapi juga karena siklus hidupnya yang unik dan jarang disaksikan langsung oleh masyarakat kota.

Walau hanya mekar sehari, kehadirannya meninggalkan kesan mendalam bagi warga sekitar. Banyak dari mereka yang mengabadikan momen itu sebagai pengalaman langka dan mengunggahnya di media sosial.

Bagi Marsiah dan Asmat, mereka kini menjaga area tempat bunga itu tumbuh agar tidak rusak atau terinjak pengunjung. “Siapa tahu nanti tumbuh lagi di tahun-tahun berikutnya,” ujar Marsiah penuh harap.

Fenomena mekarnya bunga bangkai Suweg di Jagakarsa menjadi pengingat bahwa di balik padatnya kota Jakarta, keajaiban alam masih menyimpan kejutan. Bunga beraroma tajam itu tidak hanya menebar bau, tetapi juga menyebarkan rasa kagum, keingintahuan, dan kebanggaan akan keberagaman hayati Indonesia yang luar biasa.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

One Global Capital Dorong Investor RI Maksimalkan Properti Asia Pasifik

One Global Capital Dorong Investor RI Maksimalkan Properti Asia Pasifik

4 Cara Mudah dan Hemat Menjelajahi Kyoto Jepang Pakai Transportasi Umum

4 Cara Mudah dan Hemat Menjelajahi Kyoto Jepang Pakai Transportasi Umum

UMKM Indonesia Kini Bisa Jualan Online Lewat Website Gratis

UMKM Indonesia Kini Bisa Jualan Online Lewat Website Gratis

Panduan Lengkap Cek Status Pencairan KJP Plus Oktober 2025

Panduan Lengkap Cek Status Pencairan KJP Plus Oktober 2025

Harga Pangan Jakarta Hari Ini: Bawang Daging Naik Cabe Turun

Harga Pangan Jakarta Hari Ini: Bawang Daging Naik Cabe Turun