Skrining Kesehatan BPJS Kesehatan Tingkatkan Pencegahan Penyakit
- Rabu, 24 September 2025

JAKARTA - BPJS Kesehatan Cabang Kediri menekankan pentingnya pencegahan melalui skrining riwayat kesehatan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Langkah sederhana ini menjadi kunci untuk mendeteksi penyakit sejak dini sebelum gejalanya muncul.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kediri, Tutus Novita Dewi, menegaskan bahwa skrining bukan sekadar formalitas administrasi. Proses ini membantu peserta memahami kondisi kesehatan dan risiko penyakit yang mungkin belum tampak.
“Banyak kasus, bahkan pada usia muda, peserta sudah harus menjalani cuci darah akibat gagal ginjal. Padahal kondisi itu bisa dicegah dengan pola hidup sehat dan skrining awal,” ujar Tutus.
Baca JugaRakor Inflasi Nasional Tekankan Sinergi Lintas Sektor Kendalikan Harga
Skrining ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk mengecek risiko 14 jenis penyakit. Beberapa di antaranya adalah Diabetes Mellitus, Hipertensi, Stroke, dan Penyakit Jantung Iskemik yang kerap dialami masyarakat.
Selain penyakit kronis, skrining juga dapat mendeteksi risiko kanker, seperti payudara, usus, leher rahim, dan paru. Penyakit menular seperti Hepatitis B, Hepatitis C, Tuberkulosis (TBC), hingga kelainan genetik seperti Thalasemia juga masuk dalam cakupan pemeriksaan.
Bagi remaja putri, skrining membantu mengantisipasi anemia, sementara bagi dewasa, deteksi dini terhadap penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) menjadi penting. Setiap peserta cukup mengisi skrining setahun sekali untuk mendapatkan hasil yang berlaku sepanjang tahun.
Kemudahan Akses dan Digitalisasi
BPJS Kesehatan mempermudah peserta melakukan skrining melalui platform digital. Aplikasi Mobile JKN menyediakan menu khusus untuk skrining riwayat kesehatan, dan peserta juga bisa mengakses melalui website resmi BPJS Kesehatan.
Bagi yang lebih nyaman melalui WhatsApp, layanan PANDAWA di nomor 08118165165 siap digunakan. Dengan begitu, peserta tidak perlu datang ke kantor BPJS hanya untuk mengisi skrining.
Data hasil skrining otomatis tersimpan dan dapat digunakan tenaga medis saat peserta berkunjung ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Hal ini mempermudah dokter dalam memberikan pelayanan lebih cepat dan tepat.
“Dokter di FKTP akan lebih mudah memberikan pelayanan karena sudah mengetahui riwayat kesehatan pasien. Peserta tidak perlu menunggu lama,” tambah Tutus.
Manfaat Skrining bagi Peserta
Salah satu peserta JKN, Siti Aminah (46) dari Kota Kediri, merasakan manfaat langsung dari skrining digital. Ia menjelaskan, dokter di FKTP langsung memberikan pelayanan tanpa mengulang proses pemeriksaan.
“Prosesnya lebih cepat, tidak ribet, dan saya merasa lebih tenang karena sudah tahu kondisi kesehatan saya sejak awal. Saya sangat menyarankan semua peserta JKN memanfaatkan fitur ini,” ungkap Siti.
Skrining tidak hanya memberi informasi kesehatan, tetapi juga membantu tenaga medis memantau peserta secara terarah. Langkah ini mendukung penanganan penyakit lebih cepat, efisien, dan tepat sasaran.
Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat, beban biaya akibat penyakit kronis dapat ditekan. Pencegahan lebih awal membuat kualitas hidup peserta lebih baik dan risiko komplikasi penyakit menurun.
BPJS Kesehatan menekankan bahwa skrining riwayat kesehatan adalah investasi kecil dengan manfaat besar. Hanya dengan beberapa menit mengisi data kesehatan, peserta JKN sudah melangkah maju dalam menjaga kesehatan diri dan keluarganya.
Peserta yang rutin melakukan skrining dapat memanfaatkan informasi ini untuk konsultasi kesehatan, pemantauan rutin, hingga perencanaan gaya hidup sehat. Data digital yang tersimpan memungkinkan dokter menyesuaikan perawatan tanpa harus mengulang prosedur pemeriksaan.
Langkah preventif ini sejalan dengan program pemerintah untuk menekan angka penyakit kronis yang membebani anggaran kesehatan nasional. Dengan skrining, penyakit dapat diantisipasi sebelum menjadi lebih serius.
Masyarakat didorong untuk mengajak keluarga dan kerabat melakukan skrining. Semakin banyak peserta yang sadar akan pentingnya deteksi dini, semakin besar pula manfaatnya bagi kesehatan komunitas dan bangsa.
Selain itu, penggunaan platform digital juga mendukung efisiensi pelayanan kesehatan. Tenaga medis dapat mengakses data dengan cepat, sehingga pasien mendapat penanganan lebih efektif.
BPJS Kesehatan terus meningkatkan layanan digital untuk mendukung skrining, memastikan setiap peserta JKN memiliki akses mudah, cepat, dan aman dalam memantau kondisi kesehatannya.
Dengan inovasi ini, deteksi dini penyakit tidak lagi sulit diakses. Hanya beberapa langkah sederhana melalui aplikasi atau WhatsApp, peserta bisa mengetahui risiko 14 jenis penyakit sekaligus, dari penyakit kronis hingga kanker dan kelainan genetik.
Skrining riwayat kesehatan menjadi strategi preventif yang efektif, mudah dijangkau, dan berdampak luas bagi kesehatan masyarakat. Investasi waktu sedikit untuk manfaat jangka panjang yang besar.

Nathasya Zallianty
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Menkeu Purbaya Fokus Kurangi Utang dan Dorong Pertumbuhan Pendapatan
- Rabu, 24 September 2025
Strategi Pertamina Gabungkan Subholding Hilir untuk Perkuat Keuangan
- Rabu, 24 September 2025
Berita Lainnya
Strategi Pertamina Gabungkan Subholding Hilir untuk Perkuat Keuangan
- Rabu, 24 September 2025
PLN EPI Dorong Ekonomi Sirkular Lewat Program Maggot BSF Gunungkidul
- Rabu, 24 September 2025
Terpopuler
1.
Harga Emas Pegadaian 24 September 2025 Naik Lagi
- 24 September 2025
2.
Deposito Emas Pegadaian: Pilihan Investasi Cerdas di Sumut dan Aceh
- 24 September 2025
3.
Menkeu Purbaya Fokus Kurangi Utang dan Dorong Pertumbuhan Pendapatan
- 24 September 2025
4.
Menko AHY Ungkap Strategi Tekan Biaya Logistik Nasional
- 24 September 2025
5.
Strategi Pertamina Gabungkan Subholding Hilir untuk Perkuat Keuangan
- 24 September 2025