Jumat, 19 September 2025

BMKG Waspadai Gelombang Tinggi di Perairan DIY

BMKG Waspadai Gelombang Tinggi di Perairan DIY
BMKG Waspadai Gelombang Tinggi di Perairan DIY

JAKARTA - Masyarakat DIY diingatkan untuk berhati-hati menghadapi potensi gelombang tinggi di perairan selatan hingga 22 September 2025. Peringatan ini dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyusul adanya dua bibit siklon tropis di sekitar perairan Filipina.

Fenomena ini menyebabkan pola angin timuran masih mendominasi wilayah perairan Jawa, termasuk DIY. Akibatnya, gelombang laut berpeluang meningkat signifikan, yang bisa berdampak pada keselamatan pelayaran, terutama bagi nelayan dan pengguna transportasi laut.

Kondisi Gelombang dan Risiko Pelayaran

Baca Juga

Program Makan Bergizi Gratis Serap Ratusan Ribu Pekerja

Prakirawan Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Bhakti Wira Kusumah, mengatakan bahwa bibit siklon tropis ’99W’ di perairan timur Filipina berperan besar dalam perubahan kondisi gelombang di perairan DIY. "Pola angin timuran masih mendominasi perairan Jawa, sehingga tinggi gelombang meningkat," jelasnya, Jumat, 19 September 2025.

Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang juga terjadi di perairan DIY, menambah risiko bagi aktivitas di laut. Gelombang diperkirakan mencapai 2,5–4,0 meter di perairan Kulonprogo, Bantul, Gunungkidul, serta Samudra Hindia selatan DIY.

Kondisi ini menjadi ancaman bagi berbagai jenis kapal. Perahu nelayan akan terdampak saat angin mencapai 15 knot dan gelombang 1,25 meter. Kapal tongkang mulai merasakan risiko pada angin 16 knot dan gelombang 1,5 meter. Sementara itu, kapal ferry sudah mulai terdampak dengan gelombang 2,5 meter dan angin 21 knot.

Masyarakat di pesisir diminta selalu memantau informasi prakiraan cuaca dan gelombang tinggi. Langkah ini penting untuk mencegah kecelakaan laut dan menjaga keselamatan perjalanan.

Faktor Meteorologi yang Mempengaruhi

Selain bibit siklon tropis, BMKG juga menyoroti suhu muka laut yang cukup hangat di Laut Jawa dan Samudra Hindia selatan Jawa, berkisar antara 28–30°C dengan anomali 0,5–1,5°C. Suhu hangat ini meningkatkan penguapan dan suplai uap air ke atmosfer, yang mendukung pembentukan awan hujan.

Kelembapan udara di wilayah DIY pada ketinggian 850–500 mb juga tinggi, berkisar antara 60–95 persen. Kondisi ini memicu terbentuknya awan hujan, khususnya di wilayah utara DIY pada siang hingga sore hari. Kombinasi suhu laut hangat dan kelembapan tinggi memperkuat potensi gelombang tinggi di perairan selatan.

BMKG mengimbau nelayan dan operator transportasi laut untuk menyesuaikan aktivitasnya dengan kondisi ini. Dengan memahami dinamika atmosfer dan pola gelombang, risiko kecelakaan dapat ditekan seminimal mungkin.

Tips Aman Menghadapi Gelombang Tinggi

Bagi nelayan, penting untuk mengecek prakiraan cuaca harian sebelum melaut. Jika tinggi gelombang diprediksi melebihi kemampuan perahu, sebaiknya menunda keberangkatan. Selain itu, menyiapkan peralatan keselamatan seperti pelampung dan alat komunikasi darurat menjadi kewajiban.

Operator transportasi laut juga harus memperhatikan kecepatan angin dan tinggi gelombang yang tercatat BMKG. Kapal ferry dan kapal besar perlu menyesuaikan rute perjalanan dan menyiapkan prosedur evakuasi bila gelombang meningkat secara tiba-tiba.

Masyarakat yang tinggal di pesisir atau sering melakukan aktivitas laut, termasuk olahraga air, juga disarankan untuk mematuhi peringatan resmi. Tidak mencoba melawan kondisi cuaca ekstrem akan meminimalkan risiko kecelakaan.

Dampak Lingkungan dan Ekosistem Laut

Gelombang tinggi tidak hanya berpengaruh pada keselamatan manusia, tetapi juga ekosistem laut. Arus kuat dan gelombang besar dapat mengubah sedimen dasar laut, memengaruhi pergerakan plankton, dan memicu perubahan perilaku ikan. Nelayan yang bergantung pada tangkapan ikan juga harus menyesuaikan waktu melaut agar hasil tangkapan tetap optimal.

Selain itu, aktivitas wisata pantai juga akan terdampak. Ombak tinggi dapat membuat area tertentu menjadi berbahaya bagi pengunjung, terutama anak-anak dan perenang pemula. Pihak pengelola destinasi pantai perlu menyiapkan rambu peringatan dan membatasi aktivitas air saat gelombang tinggi terjadi.

Prediksi dan Pemantauan Lanjutan

BMKG terus memantau perkembangan dua bibit siklon tropis di sekitar Filipina. Setiap perubahan posisi atau intensitas siklon bisa memengaruhi gelombang laut di perairan DIY. Oleh karena itu, prakiraan cuaca dan tinggi gelombang akan diperbarui secara berkala.

Masyarakat dianjurkan mengikuti update BMKG melalui kanal resmi, termasuk aplikasi cuaca, media sosial, dan laman web. Informasi terkini membantu nelayan dan operator transportasi laut membuat keputusan yang tepat, menjaga keselamatan, dan meminimalkan kerugian.

Gelombang tinggi yang diprediksi hingga 22 September 2025 menunjukkan bagaimana dinamika atmosfer global dan regional berpengaruh langsung pada keselamatan lokal. Dengan memahami faktor meteorologi, pola gelombang, dan dampaknya, masyarakat DIY bisa lebih siap menghadapi potensi bahaya.

Keamanan di laut bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau BMKG, tetapi juga masyarakat itu sendiri. Dengan mematuhi peringatan resmi, menyiapkan peralatan keselamatan, dan menunda aktivitas saat gelombang tinggi, risiko kecelakaan laut dapat ditekan secara signifikan.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Diskon Tiket Pesawat Akhir Tahun 2025: Siap-Siap Hemat!

Diskon Tiket Pesawat Akhir Tahun 2025: Siap-Siap Hemat!

BMKG Prediksi Hujan Ringan Melanda DKI Jakarta Hari Ini

BMKG Prediksi Hujan Ringan Melanda DKI Jakarta Hari Ini

Persiapan Haji 2026 di Sulawesi Utara Sudah Capai 80 Persen

Persiapan Haji 2026 di Sulawesi Utara Sudah Capai 80 Persen

Erick Thohir Tekankan Persatuan dan Keberlanjutan Program Kemenpora

Erick Thohir Tekankan Persatuan dan Keberlanjutan Program Kemenpora

RayBan Meta Gen 2 Hadir dengan Kamera 3K

RayBan Meta Gen 2 Hadir dengan Kamera 3K