Hari Pemantauan Air Sedunia Ajak Dunia Lindungi Sumber Air
- Kamis, 18 September 2025

JAKARTA - Air adalah sumber kehidupan yang tak tergantikan. Meski tampak sederhana, keberadaan air yang bersih dan layak pakai menjadi penentu kualitas hidup masyarakat di seluruh dunia.
Setiap tanggal 18 September, dunia memperingati Hari Pemantauan Air Sedunia, sebuah momentum penting yang tidak hanya mengingatkan masyarakat tentang peran vital air, tetapi juga mengajak setiap individu untuk berkontribusi menjaga dan memantau kualitasnya.
Peringatan ini bukan sekadar simbolis, melainkan bentuk nyata kepedulian global terhadap lingkungan. Air yang tercemar dapat berdampak buruk bagi kesehatan manusia, ekosistem, hingga keberlangsungan pembangunan berkelanjutan.
Baca JugaHari Kesetaraan Upah Internasional Dorong Keadilan Kerja Global
Oleh karena itu, partisipasi masyarakat dalam pemantauan air menjadi langkah sederhana namun berdampak besar.
Sejarah lahirnya Hari Pemantauan Air Sedunia
Hari Pemantauan Air Sedunia pertama kali ditetapkan oleh America’s Clean Water Foundation (ACWF) pada tahun 2003. Tujuan utamanya adalah mengajak masyarakat luas melakukan pemantauan terhadap kondisi perairan di sekitar mereka.
Awalnya, peringatan ini diselenggarakan setiap 18 Oktober, bertepatan dengan hari disahkannya Undang-Undang Air Bersih Amerika Serikat (US Clean Water Act).
Namun, sejak tahun 2007, tanggal peringatannya digeser menjadi 18 September. Perubahan ini dilakukan agar lebih banyak negara bisa berpartisipasi, karena pada bulan Oktober sebagian wilayah dunia sudah memasuki musim dingin yang menyulitkan kegiatan di luar ruangan.
Sejak saat itu, Hari Pemantauan Air Sedunia berkembang menjadi agenda global yang tidak hanya diperingati di Amerika, tetapi juga di berbagai belahan dunia. Tujuannya jelas: meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kualitas air sekaligus mengurangi risiko pencemaran.
Pentingnya memantau kualitas air
Air merupakan elemen mendasar bagi kehidupan. Hampir semua aktivitas manusia bergantung pada ketersediaan air bersih, mulai dari minum, memasak, mandi, hingga kebutuhan industri dan pertanian.
Namun, air juga dikenal sebagai pelarut universal. Artinya, ia mampu melarutkan banyak zat dari lingkungan sekitarnya, baik yang bermanfaat maupun yang berbahaya.
Ketika air tercemar oleh limbah industri, bahan kimia, maupun sampah rumah tangga, maka dampaknya langsung dirasakan oleh manusia dan ekosistem. Polusi air dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti diare, keracunan, hingga gangguan kulit.
Lebih jauh, kualitas air yang buruk juga dapat mengganggu keseimbangan ekosistem perairan, merusak habitat ikan, serta menurunkan produktivitas pertanian.
Dengan latar belakang itu, Hari Pemantauan Air Sedunia hadir untuk mengedukasi masyarakat tentang cara-cara sederhana memantau kualitas air di lingkungan mereka. Melalui kegiatan ini, masyarakat diajak mengenali indikator dasar seperti kejernihan, bau, warna, hingga keberadaan organisme dalam air.
Partisipasi masyarakat dalam menjaga air
Hari Pemantauan Air Sedunia tidak hanya menekankan pentingnya kesadaran, tetapi juga menumbuhkan keterlibatan aktif masyarakat. Setiap orang, tanpa terkecuali, dapat berkontribusi memantau kondisi perairan setempat. Program ini melibatkan aktivitas di lapangan, seperti memeriksa aliran sungai, danau, maupun muara.
Kegiatan pemantauan biasanya dilakukan dengan menggunakan peralatan sederhana yang mudah dipelajari. Misalnya, mengukur pH air, tingkat oksigen terlarut, hingga tingkat kekeruhan. Data tersebut kemudian dikumpulkan dan dilaporkan, sehingga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi kualitas lingkungan.
Selain memberikan pengalaman langsung, keterlibatan masyarakat juga menumbuhkan rasa kepemilikan terhadap lingkungan. Mereka tidak lagi hanya menjadi penonton, tetapi turut serta menjadi penjaga sumber daya air di daerah masing-masing.
Air sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan
Hari Pemantauan Air Sedunia selaras dengan misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Air bersih dan sanitasi yang layak masuk dalam salah satu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Kesadaran masyarakat tentang pentingnya air bersih bukan hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga memengaruhi aspek ekonomi dan sosial. Dengan air yang berkualitas, produktivitas kerja meningkat, biaya kesehatan dapat ditekan, dan kesejahteraan masyarakat lebih terjamin.
Di sisi lain, menjaga kualitas air juga berarti menjaga lingkungan. Sungai yang bersih, danau yang terawat, dan sumber air yang lestari akan mendukung kelangsungan hidup generasi mendatang.
Pesan penting dari Hari Pemantauan Air Sedunia
Momentum peringatan setiap 18 September seakan menjadi pengingat bersama bahwa air bukanlah sumber daya yang tidak terbatas. Jika tidak dijaga, keberadaannya bisa terancam. Hari Pemantauan Air Sedunia hadir membawa pesan bahwa tindakan kecil sekalipun dapat memberikan dampak besar.
Mulai dari membuang sampah pada tempatnya, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, hingga menghemat pemakaian air sehari-hari adalah bentuk kontribusi nyata. Selain itu, masyarakat juga didorong untuk ikut serta dalam kegiatan pemantauan air yang digagas di daerah mereka.
Dengan keterlibatan luas, diharapkan kesadaran kolektif dapat tumbuh. Kesadaran inilah yang menjadi kunci untuk menekan laju pencemaran sekaligus memastikan ketersediaan air bersih di masa depan.
Hari Pemantauan Air Sedunia yang jatuh setiap 18 September adalah peringatan penting untuk menyadarkan umat manusia tentang betapa berharganya air. Peringatan ini tidak hanya menekankan sejarah lahirnya dari ACWF, tetapi juga mengajak masyarakat untuk turut terlibat dalam menjaga sumber daya air.
Air adalah hak semua orang. Dengan menjaga kebersihan dan kualitasnya, kita turut memastikan kehidupan yang lebih sehat, adil, dan berkelanjutan. Mari bersama-sama jadikan momentum ini sebagai langkah nyata dalam menciptakan masa depan yang lebih baik.

Sindi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
6 Pilihan Perumahan Subsidi di Depok, Harga Terjangkau Mulai Rp140 Jutaan
- Kamis, 18 September 2025
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Hari Ini Keberuntungan Datang Untuk 4 Shio Paling Hebat
- 18 September 2025
2.
Kesuksesan 4 Zodiak Virgo, Leo, Libra, Scorpio Hadapi Kamis Ini
- 18 September 2025
3.
Manfaat Ilmiah Air Jahe untuk Kesehatan Tubuh Optimal
- 18 September 2025
4.
8 Strategi Efektif Orang Tua Cegah Anak Kecanduan Gadget
- 18 September 2025
5.
Cara Edit Foto dengan Gemini AI Paling Mudah
- 18 September 2025