Subholding BUMN: Kilang Pertamina Internasional Pengembangan Sorgum sebagai Alternatif Pangan
- Kamis, 11 Juli 2024
JAKARTA - Komitmen PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Unit Dumai dalam menjalankan bisnis yang berfokus pada aspek lingkungan dan pemberdayaan masyarakat terus diwujudkan melalui berbagai inovasi dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR).
Salah satu program yang sedang dikembangkan oleh Kilang Pertamina Dumai adalah pengembangan pertanian hortikultura dan sorgum melalui Kelompok Masyarakat Alam Tani di Kelurahan Tanjung Palas dan Kelompok Agrowisata Buah Mekar Sejati di Kelurahan Bukit Timah, Dumai Selatan.
Untuk meningkatkan strategi pengembangan program tersebut, General Manager PT KPI Unit Dumai, Didik Subagyo, mengunjungi dan memantau kelompok tani hortikultura dan sorgum secara langsung di lokasi pertanian di kawasan lahan gambut.
Baca JugaPertamina Catatkan Kenaikan Dividen di 2024, Prospek Kinerja Cerah di 2025
Didik Subagyo menjelaskan bahwa program pertanian hortikultura dan sorgum di lahan gambut yang dikembangkan oleh Kilang Pertamina Dumai sejak tahun 2022 merupakan salah satu program TJSL yang sedang dalam pengembangan dan siap untuk dipasarkan lebih luas ke masyarakat Kota Dumai, terutama hasil sorgum.
"Inovasi pertanian yang kami kembangkan ini merupakan wujud komitmen PT KPI Unit Dumai dalam menerapkan nilai Environmental, Social, and Governance (ESG) dan sejalan dengan nilai-nilai pembangunan berkelanjutan serta mendukung ketahanan pangan," jelasnya.
Didik Subagyo mengungkapkan bahwa pengembangan program ini dimulai dari krisis kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di lahan gambut serta ancaman jangka panjang yang muncul. Oleh karena itu, Kilang Pertamina Dumai bergerak untuk menata infrastruktur pasca karhutla guna menjaga ekosistem lahan gambut dan memberdayakan masyarakat melalui kelompok tani serta meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Ia juga menambahkan bahwa inovasi budidaya pertanian sorgum di lahan gambut dimulai dari percobaan bersama berbagai lembaga penelitian, dengan penanaman perdana di area lahan gambut seluas 2 hektar.
Didampingi oleh “local hero” Kelompok Alam Tani, yakni Rudi dan Ucok, Didik mendengarkan secara langsung aspirasi dan kebutuhan kelompok tani yang perlu ditingkatkan. Rudi, sebagai local hero, menyebutkan ingin mengembangkan potensi sorgum lebih luas ke masyarakat, terutama di Kota Dumai.
"Dari percobaan penanaman pertama hingga yang kedua dan berhasil kami panen mencapai 2 ton, kami yakin potensinya bisa dikembangkan lebih besar. Sorgum bisa menjadi pengganti nasi untuk konsumsi sehari-hari dan limbahnya bisa menjadi pakan ternak, meningkatkan nilai tambah bagi petani dan peternak," ujar Rudi.
Rudi juga menambahkan bahwa salah satu konsumennya yang menderita diabetes membeli sorgum secara berkala karena merasa cocok dan aman. Menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), sorgum memiliki indeks glikemik yang rendah, sehingga cocok untuk penderita diabetes.
"Kami melihat potensi besar dalam budidaya pertanian sorgum ini untuk dikembangkan dan dipasarkan lebih luas. Kami akan menyiapkan berbagai strategi pemasaran dan pengolahan, seperti membuat tepung sorgum agar lebih dikenal masyarakat, terutama di Kota Dumai," jelas Didik Subagyo.
Rudi juga menjelaskan bahwa lahan pertanian kelompoknya tidak hanya ditanami sorgum dan sayuran seperti kangkung dan bayam, tetapi juga sayur okra yang dapat membantu menurunkan gula darah dan menjadi sayuran yang bernilai tinggi di pasar modern. Selain itu, kopi jenis liberika yang berasal dari Afrika juga berhasil ditanam di lahan gambut.
Pada kesempatan yang sama, Didik Subagyo juga mengunjungi Kelompok Tani Agrowisata Buah Mekar Sejati yang merupakan salah satu kelompok binaan TJSL Kilang Pertamina Dumai.
PT KPI Unit Dumai optimis untuk mengembangkan agrowisata buah Mekar Sejati menjadi salah satu sentra pariwisata di Kota Dumai yang memiliki nilai edukasi dan ekonomi bagi masyarakat dan petani.
"Agrowisata ini memiliki potensi besar dengan berbagai komoditi tanaman, mulai dari buah-buahan lokal, palawija, hingga peternakan," kata Didik Subagyo.
Ia juga menambahkan bahwa akan ada penataan bertahap seperti digitalisasi dengan memasang label barcode pada semua jenis tanaman di agrowisata buah Mekar Sejati. Sebelumnya, PT KPI telah menyerahkan berbagai jenis bibit pohon seperti tabebuya, durian, manggis, dan dukuh.
Kelompok Tani Mekar Sejati juga memiliki tanaman rambutan, kelengkeng, dan lemon. Saat ini, kelompok tersebut memiliki 57 anggota, 12 di antaranya dari generasi milenial. Ahmad, perwakilan Kelompok Tani Mekar Sejati, mengapresiasi komitmen PT KPI Unit Dumai dalam pengembangan program agrowisata buah Mekar Sejati.
"Terima kasih kepada Pertamina Dumai atas kepedulian dan program pembinaan yang diberikan kepada kelompok kami. Kami harus optimis bersama-sama mengembangkan ini untuk meningkatkan nilai tambah bagi petani dan masyarakat sekitar," tutup Ahmad.
Redaksi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Arasoft Perkuat Digitalisasi Pendidikan di Indonesia dengan Teknologi NamoAuthor
- Selasa, 19 November 2024