Transportasi Jakarta Kini Masuk 20 Terbaik Dunia
JAKARTA - Gubernur Jakarta, Pramono Anung, menanggapi hasil studi terbaru dari TimeOut yang menempatkan Jakarta sebagai salah satu kota dengan transportasi umum terbaik di dunia. Meski bersyukur atas pencapaian tersebut, Pramono menegaskan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan transportasi publik di ibu kota.
Menurut Pramono, peringkat Jakarta menempati posisi ke-17 dari 50 kota besar dunia, hasil survei yang melibatkan sekitar 18 ribu responden. "Jakarta sekarang ini dari 50 kota, 18 ribu responden yang disurvei, kita berada di nomor 17. Di ASEAN kita hanya kalah dari Singapura, lebih baik dari Kuala Lumpur, Manila, maupun Bangkok," ungkapnya. Pencapaian ini menandai peningkatan signifikan bagi kota yang sering dikenal dengan kemacetannya.
Pramono menyampaikan bahwa meski Jakarta menempati posisi yang cukup membanggakan, pemerintah tidak akan cepat puas. Ia menekankan pentingnya terus melakukan perbaikan sistem transportasi, termasuk integrasi moda transportasi, kenyamanan penumpang, dan efisiensi waktu tempuh. "Mudah-mudahan dengan ini kita bisa lebih baik, bukan lagi ranking 17, tapi bisa lebih tinggi lagi," ujarnya.
Baca Juga
Transportasi umum Jakarta terdiri dari beberapa moda yang saling terintegrasi, mulai dari bus TransJakarta, MRT, LRT, hingga KRL Jabodetabek. Integrasi ini menjadi salah satu alasan Jakarta mendapatkan apresiasi internasional. Studi TimeOut mencatat, jaringan transportasi publik yang saling terhubung di Jakarta mampu menekan kemacetan dan meningkatkan mobilitas warga.
Data dari studi TimeOut menunjukkan bahwa sekitar 79 persen responden menilai Jakarta memiliki sistem transportasi umum yang baik dan layak diakui secara global. Konektivitas antara kereta, bus, dan moda transportasi lain dinilai memudahkan warga untuk berpindah dari satu titik ke titik lain dengan lebih efisien. Hal ini menunjukkan kemajuan nyata bagi sebuah kota besar yang sebelumnya menghadapi masalah kemacetan kronis.
Transportasi publik Jakarta juga menjadi perhatian khusus karena kemudahan akses bagi berbagai kalangan. TransJakarta misalnya, menyediakan jalur khusus busway yang melayani rute utama di dalam kota, sementara MRT dan LRT menawarkan kenyamanan dan kecepatan bagi penumpang jarak menengah. KRL Jabodetabek juga mendukung mobilitas warga dari dan ke Jakarta dari wilayah pinggiran, sehingga membentuk ekosistem transportasi yang terintegrasi.
Selain efisiensi, kenyamanan penumpang juga menjadi prioritas pemerintah. Penggunaan sistem tiket elektronik yang sama di berbagai moda transportasi memungkinkan warga membayar perjalanan secara mudah. Promo atau tarif khusus tertentu juga kadang diberikan untuk mendukung penggunaan transportasi umum. Misalnya, pada beberapa momen perayaan, pemerintah menetapkan tarif Rp 80 untuk TransJakarta, MRT, LRT, dan KRL untuk meningkatkan minat masyarakat menggunakan transportasi publik.
Pencapaian Jakarta ini menandakan bahwa perbaikan yang dilakukan selama beberapa tahun terakhir mulai membuahkan hasil. Sejumlah infrastruktur baru dibangun, termasuk penambahan jalur MRT fase berikutnya, perluasan jaringan TransJakarta, serta integrasi dengan moda transportasi lain. Tujuannya adalah memberikan pengalaman perjalanan yang cepat, aman, dan nyaman bagi warga ibu kota.
Perbandingan dengan kota lain di Asia Tenggara menunjukkan bahwa Jakarta mulai menyaingi kota-kota besar regional. Singapura masih menempati posisi terbaik di ASEAN, namun Jakarta unggul dibandingkan Manila, Kuala Lumpur, dan Bangkok. Hal ini menjadi bukti bahwa upaya pemerintah dalam menghadirkan transportasi publik yang layak diapresiasi berhasil meningkatkan citra kota di mata dunia.
TimeOut merilis daftar 20 kota dengan transportasi umum terbaik di dunia, yang menempatkan Jakarta sejajar dengan kota-kota global lainnya, seperti Hongkong, Shanghai, Beijing, Abu Dhabi, Taipei, London, Vienna, Seoul, Mumbai, Doha, Delhi, Singapura, Zurich, Brighton, Edinburgh, Oslo, Warsaw, dan Tallinn. Keberadaan Jakarta dalam daftar ini memberikan motivasi lebih untuk terus menyempurnakan sistem transportasi publik.
Pramono juga menekankan bahwa penilaian internasional bukan satu-satunya tolok ukur keberhasilan. Peningkatan kualitas transportasi harus dirasakan langsung oleh warga. Oleh karena itu, pemerintah terus melakukan survei internal, menambahkan rute baru, memperbaiki fasilitas halte dan stasiun, serta meningkatkan kenyamanan dalam perjalanan. Hal ini diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik, sehingga mengurangi kemacetan di jalanan ibu kota.
Pemerintah juga menyoroti pentingnya pemeliharaan infrastruktur secara rutin. Sistem transportasi yang handal membutuhkan perawatan jalur, kendaraan, serta teknologi pendukung yang modern. Selain itu, peningkatan kapasitas transportasi, pengurangan waktu tunggu, dan pengelolaan lalu lintas berbasis digital menjadi fokus utama dalam perbaikan berkelanjutan.
Dengan masuknya Jakarta ke dalam 20 besar kota dengan transportasi umum terbaik dunia, Gubernur Pramono berharap pencapaian ini dapat menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kualitas layanan. Integrasi, kenyamanan, dan keamanan menjadi prioritas utama agar warga Jakarta memiliki pengalaman transportasi publik yang lebih baik di masa mendatang.
Secara keseluruhan, langkah pemerintah Jakarta menunjukkan komitmen nyata untuk menjadikan kota ini lebih ramah transportasi umum. Dengan kombinasi infrastruktur modern, integrasi moda transportasi, dan perhatian pada kenyamanan penumpang, Jakarta berpotensi meningkatkan peringkatnya di studi internasional berikutnya. Warga pun diharapkan semakin termotivasi untuk memanfaatkan transportasi publik, mendukung kelancaran mobilitas, serta mengurangi kemacetan di ibu kota.
Rekomendasi
