Jumat, 20 September 2024

Peran Pertamina dalam Mewujudkan Visi Net Zero Emission Indonesia 2060

Peran Pertamina dalam Mewujudkan Visi Net Zero Emission Indonesia 2060

JAKARTA-PT Pertamina (Persero) terus memperkuat perannya sebagai pemimpin dalam transisi energi dengan meningkatkan penggunaan energi hijau. Langkah ini bertujuan untuk mendukung keberlanjutan dan mencapai Net Zero Emission (NZE) Pemerintah Indonesia tahun 2060. Pertamina menganggap portofolio ini sebagai sumber inovasi yang dapat dikembangkan di Ibu Kota Nusantara (IKN), berpotensi menjadikannya ibu kota dunia.

Fadjar Djoko Santoso, Wakil Presiden Komunikasi Perusahaan Pertamina, menyoroti kekayaan Indonesia dalam sumber energi terbarukan. Mulai dari gas alam, energi nabati, hingga solusi berbasis alam seperti Natural-Based Solution (NBS), semuanya dijadikan alternatif energi rendah karbon dan ramah lingkungan. Fokus saat ini adalah pada pengembangan solusi berbasis alam yang memiliki potensi di IKN, mempertahankan kawasan hijau sebagai bagian dari ekosistem berkelanjutan.

Pertamina juga telah memulai pemanfaatan jaringan gas (jargas) di IKN, yang diharapkan dapat menyediakan energi untuk 166 tower perumahan ASN dan 34 rumah menteri. Upaya ini sejalan dengan komitmen mereka untuk mengembangkan energi baru terbarukan di kawasan tersebut, didukung oleh pusat riset dan inovasi berkelanjutan yang akan dibangun.

Baca Juga

TJSL & CSR Awards 2024: PLN Enjiniring Unggul dengan Penghargaan Platinum Star 5 Berkat Program CSR

Dalam mengelola portofolio energi bersih rendah karbon di Indonesia, Pertamina mengadaptasi solusi energi sesuai dengan kondisi geografis wilayahnya. Fadjar menekankan bahwa pemanfaatan potensi energi Indonesia akan dioptimalkan untuk mempercepat transisi menuju energi bersih.

Selain itu, Pertamina telah mengelola berbagai pembangkit listrik berbasis panas bumi, biogas dari limbah kelapa sawit, dan tenaga surya sebagai bagian dari sumber energi baru terbarukan. Di kawasan padat hunian, mereka juga memanfaatkan sumber energi rendah karbon seperti jargas untuk kebutuhan rumah tangga, industri, dan transportasi.

Pertamina tidak hanya fokus pada solusi energi saat ini, tetapi juga terus mengembangkan bioenergi dari nabati seperti biodiesel, bioetanol, dan bioavtur. Mereka juga aktif dalam pengembangan energi hidrogen untuk kendaraan listrik, serta memperkuat inisiatif energi negatif karbon seperti proyek Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) dan NBS.

Sebagai bagian dari komitmen mereka terhadap NZE 2060, Pertamina aktif dalam perdagangan karbon dan berperan sebagai market aggregator melalui Pertamina New and Renewable Energy. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian target NZE Indonesia, sejalan dengan implementasi Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh operasi mereka.

Redaksi

Redaksi

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Suksesnya Peresmian Proyek ACCESS di Sumba, PLN Enjiniring Wujudkan PLTS Berkelanjutan

Suksesnya Peresmian Proyek ACCESS di Sumba, PLN Enjiniring Wujudkan PLTS Berkelanjutan

PLN Enjiniring dan Peresmian Proyek ACCESS di Sumba: Mempercepat Akses Energi Terbarukan

PLN Enjiniring dan Peresmian Proyek ACCESS di Sumba: Mempercepat Akses Energi Terbarukan

Peresmian Proyek ACCESS di Sumba, PLN Enjiniring Perkuat Transisi Energi di Indonesia

Peresmian Proyek ACCESS di Sumba, PLN Enjiniring Perkuat Transisi Energi di Indonesia

PLN Enjiniring Berperan Penting dalam Peresmian Proyek ACCESS di Sumba

PLN Enjiniring Berperan Penting dalam Peresmian Proyek ACCESS di Sumba

PLN Enjiniring Sukses Hadirkan Energi Bersih dalam Peresmian Proyek ACCESS di Sumba

PLN Enjiniring Sukses Hadirkan Energi Bersih dalam Peresmian Proyek ACCESS di Sumba