Perempuan Mangunharjo Tewas Disambar Kereta: Linglung Diduga Penyebab

Rabu, 04 Desember 2024 | 16:51:10 WIB
Perempuan Mangunharjo Tewas Disambar Kereta: Linglung Diduga Penyebab

JAKARTA - Kejadian tragis menimpa seorang perempuan bernama Ama, 59 tahun, asal Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Rabu, 4, Desember 2024 dini hari, Ama kehilangan nyawanya setelah tersenggol kereta api saat tengah melintasi jalur rel di kawasan Patiunus. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 02.30 WIB dan menambah daftar panjang kecelakaan tragis di kawasan itu.

Saksi mata yang melihat kejadian tersebut segera melaporkannya kepada pihak berwajib. Kanit Gakkum pada Satlantas Polres Probolinggo Kota, Ipda Faruk, membenarkan adanya insiden tersebut. "Korban bernama Ama, umurnya 59 tahun," katanya dalam pesan singkat yang diterima pada Rabu pagi. Kejadian ini berlangsung di jalur kereta yang melewati RW 10 Kelurahan Mangunharjo, situs yang seperti menjadi lokasi rawan bagi masyarakat sekitar.

Menurut keterangan Ipda Faruk, Ama diduga mengalami kondisi mental yang tidak stabil. Kesaksian dari keluarga menguatkan dugaan ini, menyebutkan bahwa Ama memang memiliki gangguan ingatan. "Kami mendapat informasi dari masyarakat bahwa terjadi kecelakaan kereta api menabrak seorang perempuan," jelasnya. Kesaksian keluarga, yang diwakili oleh Pak Sucipto, menambah lapisan cerita di balik tragedi ini. "Informasi yang diperoleh dari salah satu keluarga korban, Pak Sucipto, korban diduga mengalami linglung atau gangguan ingatan karena faktor usia," ujar Faruk.

Setelah kejadian tersebut, Ama segera dibawa ke kamar mayat RSUD dr Moh. Saleh Kota Probolinggo. Meski demikian, keluarga Ama memutuskan untuk tidak melakukan autopsi dan lebih memilih untuk segera membawa jenazah ke rumah duka. "Keluarga korban mengikhlaskan atas kematian korban karena laka tertabrak kereta api dan tidak mau diautopsi," jelas Ipda Faruk lebih lanjut.

Peristiwa ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan namun juga menjadi peringatan serius bagi warga sekitar mengenai pentingnya kewaspadaan di area yang memotong jalur kereta api. Kehilangan seperti yang dialami oleh keluarga Ama adalah luka yang akan dikenang, terutama karena faktor gangguan mental yang dialami sang korban.

Kasus-kasus kecelakaan di jalur kereta api memang sudah menjadi perhatian pihak berwenang di banyak daerah. Jalur kereta yang kerap kali tidak memiliki pengamanan ketat di beberapa area menjadikan masyarakat rentan terlebih ketika individu-individu dengan masalah kesehatan mental atau gangguan konsentrasi melintas. Selain itu, sosialisasi mengenai bahaya dan tata cara aman melintas di jalur rel menjadi sangat penting untuk mengurangi kasus serupa di masa depan.

Ipda Faruk juga menambahkan bahwa pihaknya akan terus berupaya meningkatkan keamanan di sekitar jalur rel kereta api, serta bekerja sama dengan pihak terkait untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat. “Kami akan menggandeng pihak terkait untuk memberikan edukasi dan meninjau kembali titik-titik rawan di jalur kereta,” ungkapnya.

Dengan makin maraknya kasus kecelakaan di jalur kereta api, penting bagi kita semua untuk meningkatkan kepedulian dan kehati-hatian. Baik dari sisi masyarakat yang harus lebih waspada, maupun dari pemerintah dan pihak berwenang yang harus terus berinovasi dalam memberikan jaminan keselamatan di area-area vital seperti jalur kereta. Dalam era informasi yang serba cepat, kesadaran dan tindakan preventif menjadi kunci untuk menurunkan angka kecelakaan tragis seperti yang dialami Ama dari Mangunharjo.

Terkini