BEKASI - Warga Kabupaten Bekasi kini dapat menikmati angin segar di sektor transportasi perkotaan dengan hadirnya BisKita Trans Wibawa Mukti. Moda transportasi publik ini merupakan langkah strategis yang diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi bersama Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dengan tujuan meningkatkan mobilitas dan kenyamanan warga. Peluncuran perdana BisKita Trans Wibawa Mukti diadakan di Museum Bekasi.
Dalam tahap awal operasinya, bus ini melayani koridor pertama dengan rute yang menghubungkan Stasiun Cikarang hingga Stasiun LRT Jatimulya. Sebanyak 15 unit bus diluncurkan, dimana 14 unit siap beroperasi setiap hari dan satu unit disiagakan sebagai armada cadangan. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi, Yana Suyatna, menjelaskan bahwa masyarakat dapat menikmati layanan ini secara gratis selama masa uji coba. "Kapasitas penumpang setiap bus adalah 40 orang, dan bus mulai beroperasi dari pukul 5.00 WIB hingga 21.00 WIB dengan tarif nol rupiah selama masa uji coba," ujar Yana Suyatna seperti dikutip dari Antara, Rabu, 4 Desember 2024.
Rute pertama yang dilayani oleh Trans Wibawa Mukti meliputi beberapa pemberhentian strategis, termasuk Stasiun Cikarang, Pasar Cibitung, Pasar Tambun, Bulak Kapal, dan berakhir di Stasiun LRT Jatimulya. Yana menerangkan bahwa rute ini membentang sejauh 40 kilometer pulang-pergi dan dilengkapi dengan 50 titik pemberhentian. "Headway atau jarak antar kendaraan sekitar 12 menit, dengan waktu tempuh pulang-pergi rata-rata 163 menit," tambah Yana.
Integrasi moda transportasi adalah fitur kunci yang ditawarkan oleh BisKita Trans Wibawa Mukti. Bus ini tidak hanya menghubungkan penumpang dengan jaringan KRL di Stasiun Cikarang, Cibitung, dan Tambun, tetapi juga menyediakan akses ke TransJakarta melalui Halte Bulak Kapal 1. Pemberhentian terakhir di Stasiun LRT Jatimulya memberikan kemudahan bagi penumpang yang ingin melanjutkan perjalanan melalui moda LRT tanpa perlu berjalan jauh.
Trans Wibawa Mukti dioperasikan berdasarkan skema Buy The Service (BTS), yang mengacu pada subsidi pemerintah untuk pembelian layanan dari operator angkutan umum dan penyediaan angkutan penumpang di kawasan perkotaan. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan aksesibilitas dan kualitas transportasi publik di berbagai daerah, termasuk Bekasi.
Inisiatif serupa juga telah diimplementasikan di berbagai kota lain di Indonesia, seperti Trans Musi di Palembang, Batik Solo Trans di Surakarta, Trans Metro Dewata di Denpasar, dan lainnya, dengan tarif yang bervariasi setelah masa uji coba berakhir. Kehadiran BisKita Trans Wibawa Mukti diharapkan dapat mengatasi masalah keterbatasan moda transportasi di Kabupaten Bekasi, seperti menurunnya jumlah angkutan umum dan minibus (elf).
"Pemerintah berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan Trans Wibawa Mukti hingga melayani tujuh koridor di masa mendatang, sejalan dengan upaya pembangunan sistem transportasi terintegrasi yang dapat diandalkan," ujar Yana. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi aktivitas sehari-hari warga Bekasi dan sekitarnya.
Secara keseluruhan, BisKita Trans Wibawa Mukti adalah pencapaian penting dalam menghadirkan sistem transportasi publik yang lebih efisien dan nyaman. Dengan adanya layanan ini, pemerintah daerah berharap dapat mengurangi ketergantungan masyarakat pada kendaraan pribadi, mengurangi kemacetan lalu lintas, dan meningkatkan kualitas udara di wilayah tersebut. Bagi warga Bekasi, moda transportasi ini bukan hanya sekedar solusi mobilitas, tetapi juga bagian dari transformasi menuju kota yang lebih modern dan ramah lingkungan.