IHSG Tetap Rawan Terkoreksi: Analisis dan Rekomendasi Saham BRPT, PTPP, EXCL, dan ASII

Jumat, 31 Januari 2025 | 11:11:46 WIB
IHSG Tetap Rawan Terkoreksi: Analisis dan Rekomendasi Saham BRPT, PTPP, EXCL, dan ASII

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih menghadapi tekanan koreksi dalam perdagangan hari Jumat, 31 Januari, setelah pada sesi sebelumnya berakhir melemah sebesar 1,29% ke level 7.073. Penurunan ini dipicu oleh tekanan jual yang cukup masif, di mana sebanyak 389 saham mengalami penurunan harga. Sebaliknya, 206 saham tercatat menguat, dan 213 saham stagnan. Nilai transaksi pada Kamis, 30 Januari, turun menjadi Rp12,07 triliun dari Rp12,94 triliun pada Jumat pekan sebelumnya.

Menurut Herditya Wicaksana, seorang analis dari PT MNC Sekuritas, pelemahan IHSG telah menembus Moving Average 20 (MA20), yang menunjukkan dominasi tekanan jual. Volume transaksi keseluruhan sepanjang perdagangan Kamis juga menurun menjadi 18,46 miliar saham dibandingkan 26,01 miliar saham di akhir pekan lalu. Herditya memperkirakan IHSG berpotensi menguji level bawah di kisaran 7.010-7.035. "Namun, selama IHSG mampu bertahan di atas support tersebut, ada kemungkinan penguatan menuju rentang 7.166-7.190," ujarnya dalam riset harian.

Faktor dan Saham Pilihan

Turunnya volume transaksi dan penurunan IHSG ini mengindikasikan bahwa investor masih cenderung berhati-hati dan menunggu perkembangan berikutnya. Dalam kondisi pasar yang fluktuatif ini, Herditya merekomendasikan beberapa saham yang memiliki potensi pergerakan positif. Saham-saham tersebut antara lain adalah Barito Pacific (BRPT), PP Persero (PTPP), XL Axiata (EXCL), dan Astra International (ASII).

Barito Pacific (BRPT)

BRPT dianggap sebagai salah satu saham yang memiliki potensi penguatan. Dengan latar belakang sektor petrokimia yang menunjukkan pemulihan dan demand yang meningkat, BRPT diharapkan dapat memanfaatkan momentum tersebut.

PP Persero (PTPP)

Dengan berbagai proyek pembangunan infrastruktur yang sedang digalakkan pemerintah, PTPP diharapkan dapat memperoleh manfaat dari meningkatnya permintaan jasa konstruksi. "PP Persero memiliki portofolio kuat dalam proyek infrastruktur, yang dapat mendorong kinerja positif di tengah situasi pasar saat ini," tambah Herditya.

XL Axiata (EXCL)

Sektor telekomunikasi juga turun menjadi perhatian investor. Dalam hal ini, EXCL dianggap mampu memberikan pertumbuhan yang stabil mengingat permintaan untuk layanan data yang terus meningkat. Herditya mencatat, "Pergeseran ke layanan digital dan data menjadi katalis utama bagi penguatan laba EXCL."

Astra International (ASII)

Sebagai salah satu konglomerasi terbesar di Indonesia, ASII memiliki sumber daya yang cukup untuk mengambil posisi kuat di pasar. Selain dari divisi otomotif, diversifikasi bisnis ASII memberikan stabilitas pendapatan yang menguntungkan. Herditya mengatakan, "Dengan penetrasi produk yang luas dan strategi ekspansi, ASII mampu bertahan dan bahkan menguat di tengah tantangan ekonomi."

Prospek dan Tantangan Pasar

IHSG diperkirakan masih akan rawan terhadap koreksi, tetapi peluang untuk penguatan tetap ada selama support psikologis terjaga. Investor disarankan mengikuti perkembangan global dan domestik yang dapat mempengaruhi sentimen pasar, seperti kebijakan moneter, inflasi, dan perang dagang.

Dalam situasi ini, para investor perlu mengedepankan strategi diversifikasi portofolio dan cermat dalam memilih saham-saham berfundamental kuat untuk mengurangi risiko. "Pengambilan keputusan investasi yang bijak sangat penting, mengingat potensi volatilitas pasar yang masih tinggi," tutup Herditya.

Demikianlah analisis dan rekomendasi saham untuk merespons pergerakan IHSG yang masih rawan terkoreksi. Tetap cermat dan bijak dalam mengelola investasi di tengah ketidakpastian pasar saat ini.

Terkini