Realisasi Investasi Hilirisasi 2024 Capai Rp407,8 Triliun, Dukung Program Prioritas Presiden Prabowo

Realisasi Investasi Hilirisasi 2024 Capai Rp407,8 Triliun, Dukung Program Prioritas Presiden Prabowo

Jakarta – Tahun 2024 menjadi pencapaian signifikan dalam sektor investasi Indonesia, khususnya di bidang hilirisasi. Menteri Investasi dan Hilirisasi, yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, mengumumkan bahwa total realisasi investasi dalam bidang ini mencapai Rp407,8 triliun. Capaian ini mewakili 23,8 persen dari total realisasi investasi yang masuk sepanjang tahun 2024, yang mencapai Rp1.714,2 triliun.

"Hilirisasi menjadi fokus utama kita, dan angka yang kita capai tahun ini menunjukkan betapa pentingnya sektor ini dalam perekonomian kita," ujar Rosan dalam sebuah konferensi pers di Jakarta. Ia menekankan bahwa sektor mineral, khususnya smelter, memberikan kontribusi terbesar dengan total investasi mencapai Rp245,2 triliun. Angka ini mencakup investasi nikel sebesar Rp153,2 triliun, tembaga Rp68,5 triliun, bauksit Rp21,8 triliun, dan timah Rp1,6 triliun. "Memang mineral masih paling tinggi karena kita sudah memulai dengan nikel yang mempunyai kontribusi sangat baik sejak kita memberlakukan hilirisasi di nikel," tambahnya, Jumat, 31 Januari 2025.

Selain sektor mineral, investasi hilirisasi juga terlihat dari sektor lainnya. Sektor kehutanan seperti pulp and paper menyumbang Rp64 triliun, pertanian seperti CPO/Oleochemical Rp67,1 triliun, minyak dan gas yang mencakup petrochemical sebesar Rp23,1 triliun, serta ekosistem kendaraan listrik dengan baterai kendaraan listrik Rp8,4 triliun. Rosan optimistis bahwa kontribusi dari hilirisasi akan terus meningkat karena menjadi salah satu program prioritas di bawah kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto.

Presiden Prabowo Subianto turut berperan aktif mendorong hilirisasi sebagai bagian dari strategi besar nasional untuk mencapai kemakmuran. Dalam arahannya, Presiden meminta agar kementerian terkait segera merumuskan, mencari dana, dan memulai hilirisasi. "Hilirisasi adalah kunci dari kemakmuran," tegasnya di salah satu rapat kabinet. Swasembada energi, menurutnya, adalah hal yang mutlak, dan potensi sumber daya alam Indonesia harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Presiden Prabowo meminta kepada menteri terkait, seperti Menko bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Rachmat Pambudy, dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan, untuk segera menginventarisasi proyek-proyek penting demi mendorong hilirisasi. Terdapat sebanyak 26 komunitas proyek vital yang telah dicatat dan harus segera direncanakan agar implementasi hilirisasi bisa dimulai secepatnya.

Tekanan untuk mengakselerasi hilirisasi ini bukan tanpa alasan. Indonesia, dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, memiliki peluang besar untuk meningkatkan nilai tambah produk melalui hilirisasi. Ini sejalan dengan visi Prabowo yang ingin menjadikan Indonesia sebagai negara yang mandiri secara ekonomi dan swasembada energi.

Di tengah tantangan global dan regional yang semakin kompleks, realisasi investasi yang mencapai ratusan triliun ini memberikan optimisme bagi perekonomian nasional. Tidak hanya sebagai upaya meningkatkan nilai tambah ekonomi, hilirisasi diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar internasional.

Dalam jangka panjang, diharapkan program hilirisasi tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui penyediaan lapangan kerja yang lebih banyak dan berkualitas. Pencapaian tahun 2024 ini menjadi langkah awal menuju transformasi ekonomi yang berdaya saing dan berkelanjutan.

Dengan langkah tegas pemerintah dalam mendukung hilirisasi, sektor-sektor terkait diharapkan terus berinovasi dan berkolaborasi guna memperkuat ekosistem industri di tanah air. Melihat besarnya dukungan dari berbagai pihak, optimisme terus tumbuh bahwa hilirisasi akan menjadi salah satu pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional di masa depan.