JAKARTA - Menjelang akhir tahun, mobilitas masyarakat Jakarta mulai menunjukkan peningkatan signifikan. Tradisi mudik dan liburan Natal serta Tahun Baru kembali mendorong warga untuk bepergian ke berbagai daerah, baik untuk pulang kampung maupun berwisata. Seiring mendekatnya masa libur panjang, pemerintah daerah pun bersiap menghadapi lonjakan pergerakan penumpang dari Ibu Kota menuju berbagai wilayah tujuan.
Dinas Perhubungan DKI Jakarta memprediksi puncak arus keberangkatan dari Jakarta akan terjadi sebelum libur sekolah resmi dimulai. Pola ini kerap berulang setiap tahun, di mana masyarakat memilih berangkat lebih awal guna menghindari kepadatan ekstrem pada hari libur utama. Kondisi tersebut menjadi perhatian utama Pemprov DKI agar pelayanan transportasi tetap berjalan aman dan lancar.
Kepala Dishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menjelaskan bahwa lonjakan signifikan diperkirakan terjadi pada penghujung pekan sebelum libur sekolah dimulai.
“Karena libur sekolah itu sudah dimulai pada 22 Desember, sehingga biasanya begitu mulai libur sekolah, maka hari Jumatnya akan terjadi lonjakan di terminal-terminal yang ada di Jakarta,” kata Syafrin Liputo.
Pergerakan Penumpang Diperkirakan Lebih Awal
Prediksi puncak arus mudik libur Natal dan Tahun Baru kali ini jatuh pada 19 dan 20 Desember 2025. Tanggal tersebut dinilai krusial karena bertepatan dengan akhir pekan, sehingga banyak masyarakat memanfaatkan waktu tersebut untuk memulai perjalanan. Selain faktor libur sekolah, fleksibilitas waktu kerja dan cuti bersama turut mendorong masyarakat berangkat lebih awal.
Terminal-terminal di Jakarta diperkirakan mulai dipadati calon penumpang bus antarkota antarprovinsi. Berdasarkan evaluasi tahun-tahun sebelumnya, peningkatan penumpang biasanya langsung terlihat sejak pagi hari dan berlangsung hingga malam. Kondisi ini menuntut kesiapan maksimal dari seluruh pihak terkait agar tidak terjadi penumpukan yang berlebihan.
Dishub DKI juga mencermati bahwa arus keberangkatan pada masa Nataru tidak hanya didominasi oleh pemudik, tetapi juga wisatawan yang ingin menghabiskan libur akhir tahun di luar Jakarta. Oleh karena itu, pola perjalanan dinilai lebih beragam dengan tujuan yang tersebar ke berbagai daerah.
Pemeriksaan Armada dan Kesiapan Terminal
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, Pemprov DKI Jakarta telah melakukan serangkaian persiapan sejak dini. Salah satu fokus utama adalah memastikan seluruh armada bus yang beroperasi dalam kondisi laik jalan. Pemeriksaan kelaikan kendaraan atau ramp check dilakukan secara menyeluruh sebelum masa angkutan Nataru dimulai.
“Harapannya, keseluruhan armada yang beroperasi pada empat terminal AKAP di Jakarta, yaitu Terminal Pulo Gebang, Kampung Rambutan, Kalideres, dan Tanjung Priok itu sudah memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan,” ujar Syafrin. Langkah ini diambil untuk meminimalkan risiko kecelakaan dan menjamin keselamatan penumpang selama perjalanan jarak jauh.
Selain armada, kesiapan fasilitas terminal juga menjadi perhatian. Dishub memastikan area keberangkatan, ruang tunggu, serta akses keluar masuk terminal dalam kondisi optimal. Penataan alur penumpang dilakukan agar tidak terjadi kepadatan berlebih, terutama pada jam-jam sibuk.
Dukungan Lintas Instansi Selama Nataru
Tidak hanya Dishub, persiapan masa angkutan Natal dan Tahun Baru juga melibatkan lintas instansi. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, Kepolisian, serta TNI untuk menyiapkan posko terpadu di terminal-terminal utama. Posko ini berfungsi memberikan layanan kesehatan, pengamanan, serta bantuan darurat bagi penumpang.
Keberadaan petugas gabungan diharapkan mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang hendak bepergian. Selain itu, petugas juga disiagakan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan, mulai dari gangguan kesehatan penumpang hingga kendala operasional di lapangan.
Dishub DKI juga menyiapkan terminal bantuan untuk mendukung operasional terminal utama. Selain Pulo Gebang, Kalideres, Kampung Rambutan, dan Tanjung Priok, tersedia Terminal Muara Angke, Terminal Grogol, dan Terminal Lebak Bulus. Terminal-terminal tersebut akan difungsikan secara fleksibel sesuai kebutuhan di lapangan.
Ribuan Personel Disiagakan Demi Kelancaran
Dari sisi sumber daya manusia, Dishub DKI Jakarta mengerahkan sekitar 2.500 personel selama masa angkutan Natal dan Tahun Baru. Personel ini akan bertugas mengatur lalu lintas di sekitar terminal, membantu kelancaran arus kendaraan, serta memastikan operasional transportasi berjalan sesuai prosedur.
Petugas juga akan melakukan pengawasan secara intensif terhadap aktivitas di terminal, termasuk jadwal keberangkatan dan kedatangan bus. Koordinasi terus dilakukan agar tidak terjadi keterlambatan yang dapat memicu penumpukan calon penumpang.
“Prinsipnya, selama masa Nataru ini, kami menyiapkan petugas dan seluruh sarana prasarana agar penyelenggaraannya selamat, aman, nyaman, dan masyarakat dalam melakukan kegiatan itu lancar, dan tentu memenuhi aspek keselamatan di jalan,” tutur Syafrin. Pernyataan ini menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam memastikan mobilitas masyarakat tetap terjaga di tengah lonjakan perjalanan akhir tahun.
Dengan berbagai persiapan tersebut, masyarakat diimbau untuk merencanakan perjalanan dengan baik dan mengikuti arahan petugas di lapangan. Kesadaran bersama diharapkan mampu menciptakan arus mudik dan liburan Natal serta Tahun Baru yang tertib, aman, dan nyaman bagi semua pihak.