JAKARTA - Industri kripto dan sektor perjalanan di Indonesia mulai memasuki fase kolaborasi yang lebih strategis.
Di tengah melonjaknya minat masyarakat terhadap aset digital dan transformasi perilaku wisatawan global, upaya memperluas literasi kripto kini merambah pelaku industri travel.
Melalui program edukasi Pintu Goes to Office, aplikasi kripto Pintu melakukan kunjungan ke kantor PT Global Tiket Network (tiket.com) pada 2 Desember 2025, membuka ruang diskusi baru antara dua sektor yang sebelumnya bergerak pada jalur berbeda.
Inisiatif ini menandai babak baru dalam upaya membangun jembatan pemahaman antara pelaku travel dan ekosistem kripto. Pergerakan tersebut dianggap sejalan dengan tren global, di mana penggunaan aset digital mulai terintegrasi ke dalam aktivitas perjalanan internasional.
Pintu Sambangi tiket.com, Edukasi Kripto Menembus Industri Non-Keuangan
Chief Marketing Officer (CMO) Pintu, Timothius Martin, menyebutkan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi memperluas inklusi kripto ke sektor-sektor yang belum tersentuh edukasi langsung.
“Kunjungan ini sangat spesial bagi kami, karena tiket.com menjadi perusahaan pertama di luar industri keuangan yang kami sambangi untuk bersama-sama berdiskusi mengenai industri kripto,” ujarnya dalam pernyataan resmi.
Respons positif datang dari internal tiket.com. Program tersebut mendapat sambutan hangat dari komunitas investasi perusahaan, terutama investment club yang aktif membahas berbagai instrumen keuangan.
People Experience & Communication Senior Manager tiket.com, Tio Manik, menyampaikan apresiasinya atas kesempatan tersebut.
“Datangnya Pintu ke kantor tiket.com lewat program Pintu Goes to Office tentu disambut antusiasme positif dari teman-teman yang tergabung di investment club yang mendapatkan pengetahuan mengenai aset kripto dan teknologi blockchain langsung dari pakar dan pelaku di industri kripto,” jelasnya.
Kunjungan edukasi ini memperlihatkan bahwa pelaku travel mulai membuka diri terhadap perkembangan teknologi finansial, termasuk potensi integrasinya dalam ekosistem perjalanan.
Fenomena Kripto Tourism dan Alasan Travel Jadi Target Edukasi
Pergerakan Pintu merambah industri travel bukan tanpa alasan. Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan antara dunia kripto dan sektor pariwisata semakin menguat. Salah satu pendorongnya adalah fenomena kripto tourism, sebuah istilah yang mulai populer sejak 2017.
Kripto tourism menggambarkan wisatawan yang berkunjung ke negara-negara ramah kripto, baik untuk bertransaksi menggunakan aset digital, menghadiri konferensi blockchain, maupun sekadar menikmati fasilitas digital-friendly yang telah disiapkan berbagai destinasi.
Menurut Investopedia, tren ini menandai perubahan cara wisatawan memilih tujuan perjalanan. Selain faktor budaya dan keindahan alam, kemudahan regulasi kripto serta ketersediaan infrastruktur transaksi digital kini menjadi pertimbangan tambahan.
Di Indonesia sendiri, perkembangan industri kripto memperkuat relevansi kerja sama ini. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Oktober 2025 menunjukkan nilai transaksi kripto bulanan tumbuh 27,64% hingga mencapai Rp49,28 triliun
Jumlah investor kripto juga terus meningkat, dengan total 18,61 juta investor per September 2025. Angka tersebut menandakan penerimaan publik yang semakin besar terhadap aset digital sebagai instrumen investasi.
Dengan basis pengguna yang luas dan erat dengan teknologi digital, sektor travel menjadi salah satu industri yang paling berpotensi berkembang bersama ekosistem kripto.
Peluang Integrasi Kripto dalam Ekosistem Travel Indonesia
Dari perspektif perusahaan travel, pemahaman mengenai blockchain membuka berbagai peluang baru. Teknologi terdesentralisasi tersebut memungkinkan sistem loyalti berbasis token, mekanisme pembayaran lintas negara yang lebih efisien, hingga pengembangan produk perjalanan yang lebih aman dan transparan.
Sebaliknya, bagi perusahaan kripto, industri travel memiliki karakteristik pengguna yang sangat relevan — mobile, digital-savvy, dan sering melakukan transaksi internasional.
Basis pengguna tiket.com, misalnya, memiliki profil pelanggan yang terbiasa melakukan pembayaran digital dan berinteraksi dengan teknologi berbasis aplikasi setiap hari.
Dengan hadirnya edukasi kripto di lingkungan perusahaan travel, potensi integrasi keduanya dapat semakin cepat terwujud. Mulai dari sistem reward berbasis aset digital, pembayaran hotel dan tiket menggunakan kripto, hingga kolaborasi dalam penyediaan pengalaman wisata berbasis teknologi blockchain.
Dukungan Data dan Prospek Penguatan Kolaborasi
Melihat arah pertumbuhan transaksi kripto dan meningkatnya ekosistem digital di Indonesia, upaya memperluas edukasi kripto ke sektor-sektor non-keuangan menjadi langkah yang selaras dengan perkembangan pasar.
Program seperti Pintu Goes to Office memungkinkan perusahaan di luar sektor finansial memahami mekanisme aset digital secara langsung dari praktisi. Hal ini penting mengingat arus digitalisasi industri travel semakin cepat, dipengaruhi oleh pola perjalanan global dan tuntutan konsumen yang semakin melek teknologi.
Dengan semakin eratnya hubungan antara teknologi blockchain dan pola perjalanan modern, industri travel dipandang sebagai sektor strategis yang dapat mempercepat adopsi kripto secara lebih luas.
Sinergi ini bukan hanya memperluas wawasan pelaku industri, tetapi juga membuka peluang kolaborasi jangka panjang dalam pengembangan produk dan layanan berbasis teknologi.