JAKARTA - Bakpia Jogja bukan sekadar oleh-oleh, tapi pengalaman rasa yang melekat di ingatan. Kelembutan kulitnya, isian yang bervariasi, dan aroma khas membuat jajanan ini selalu dicari wisatawan. Dari yang legendaris hingga hidden gem, bakpia tetap jadi ikon kuliner Kota Pelajar.
Meski kini banyak merek bermunculan, hanya segelintir yang mampu menawarkan keseimbangan antara isian dan kulit, sehingga lidah langsung jatuh cinta sejak gigitan pertama.
Bakpia Bu Sri Putri: Hidden Gem dengan Ragam Rasa
Bakpia Bu Sri Putri memang belum terlalu dikenal luas, tapi rasanya mampu mengejutkan siapa pun.
Gerainya berada di Jalan Karel Sasuit Tubun No.5, Ngampilan, dan meski toko online-nya aktif terbatas, pembeli tetap bisa memesan via WhatsApp dengan pengiriman Paxel.
Varian bakpia di sini unik, mulai dari cappuccino hingga durian, namun rasa cokelat tetap favorit banyak orang. Filling lembut dan tidak terlalu manis membuatnya mudah diterima lidah.
Sekotak Bakpia Bu Sri Putri isi 20 buah dijual Rp 50.000, sedangkan isi 25 buah Rp 62.500. Kemasan elegan berwarna biru gelap dengan sentuhan wayang menjadikannya cocok sebagai oleh-oleh premium.
Merek ini berpotensi menjadi kompetitor serius di pasar bakpia Jogja jika lebih berani memperluas distribusi.
Bakpia Pathok 25: Ikon Klasik yang Terjaga Konsistensinya
Bakpia Pathok 25 sudah bertahan lebih dari 50 tahun dan menjadi pilihan paling aman bagi wisatawan.
Kulitnya tipis, isian padat tapi lembut, menjadikannya berbeda dari bakpia lain. Varian original kering bisa bertahan lebih dari seminggu, cocok dibawa bepergian.
Selain itu, bakpia premium basah bertahan hingga lima hari, ideal disantap segera. Kini Pathok 25 juga menghadirkan inovasi rasa seperti telo ungu, susu, dan nanas, menjaga popularitasnya tetap tinggi.
Kemasannya rapi dan higienis, menambah daya tarik visual ketika kotak dibuka, membuatnya pantas disebut salah satu tahta bakpia tertinggi Jogja.
Bakpia Kurnia Sari: Camilan Premium untuk Pecinta Kuliner
Bakpia Kurnia Sari dikenal sebagai jajanan “sultan” dengan ukuran besar dan isian melimpah.
Kulitnya tebal tapi renyah, menciptakan sensasi berbeda saat digigit. Sedikit aroma susu di kulit semakin menggoda selera.
Varian rasa inovatif tersedia, termasuk kopi, cokelat mete, susu durian, dan keju edam khas Belanda. Harga sedikit lebih mahal, tapi kualitas sepadan dengan pengalaman rasa yang ditawarkan.
Bakpia Kurnia Sari menunjukkan bahwa bakpia tidak hanya untuk oleh-oleh, tapi juga camilan premium yang memanjakan lidah.
Bakpia: Lebih dari Sekadar Oleh-oleh
Ketiga merek ini menegaskan bahwa bakpia Jogja bukan hanya soal rasa, tetapi juga cerita, tradisi, dan kreativitas pembuatnya.
Setiap gigitan menghadirkan kombinasi lembutnya kulit dan isian yang kaya rasa, dari manis cokelat hingga aroma durian yang khas.
Bagi wisatawan, membawa pulang bakpia berarti membawa kenangan manis tentang Jogja, sekaligus menikmati kuliner yang sarat sejarah.
Baik bakpia hidden gem seperti Bu Sri Putri maupun legenda seperti Pathok 25, semuanya memperkaya kekayaan kuliner nusantara.
Bakpia bukan sekadar jajanan, tapi simbol budaya, kreativitas, dan kehangatan Kota Jogja yang tersaji dalam satu kotak.