Hati-Hati! Olahraga Saat Kurang Tidur Bisa Sebabkan Cedera dan Masalah Kesehatan, Ini Pengalaman Menkes Budi
- Rabu, 05 Februari 2025
JAKARTA, - Olahraga memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh, namun aktivitas ini harus dilakukan dengan bijak. Pengalaman Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin baru-baru ini menyoroti bahaya berolahraga saat tubuh tidak dalam kondisi prima, terutama ketika kekurangan tidur. Pada kasus yang dialami pada Minggu (2/2/2025), Menkes Budi terpaksa menghadapi konsekuensi negatif setelah memaksakan diri untuk berlari pagi meski tubuhnya kelelahan.
Menkes Budi mengalami hipoglikemia, yaitu kondisi di mana kadar gula dalam darahnya sangat rendah, akibat dari kurang tidur dan aktivitas fisik yang dipaksakan. “Saat tubuh kita tidak cukup beristirahat, memaksa diri untuk melakukan aktivitas berat seperti olahraga bisa sangat berbahaya,” jelas Menkes Budi saat berbicara kepada media. Ia bahkan terpeleset di kamar mandi akibat keseimbangan tubuhnya yang terganggu. Kasus ini menjadi peringatan penting bagi semua orang untuk memperhatikan kondisi tubuh sebelum berolahraga.
Empat Bahaya Olahraga Saat Kurang Tidur
Olahraga seharusnya meningkatkan kesehatan, tetapi ketika dilakukan di saat tubuh lelah, efek sebaliknya dapat terjadi. Berikut adalah empat alasan mengapa sebaiknya tidak berolahraga ketika kurang tidur:
1.Penurunan Daya Tahan Tubuh
Tidur yang cukup adalah kunci untuk memulihkan energi dan memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak. Orang dewasa disarankan tidur selama tujuh hingga sembilan jam setiap malam. Tanpa istirahat yang memadai, daya tahan tubuh menurun, membuat olahraga terasa lebih berat dan kurang efektif. Seperti dikatakan Menkes Budi, “Olahraga dalam kondisi kurang tidur tidak hanya melelahkan, tapi juga membahayakan kesehatan.”
2. Meningkatkan Risiko Cedera
Menurut laporan dari Run Outside, kurang tidur menekan aktivitas aerobik dan memperlambat waktu reaksi tubuh. Risiko cedera meningkat drastis karena koordinasi dan keseimbangan tubuh terganggu. Ini bisa berakibat fatal terutama bagi mereka yang secara rutin melakukan olahraga intensitas tinggi.
3. Stres pada Jantung dan Sistem Saraf
Olahraga memerlukan jantung dan sistem saraf yang bekerja optimal. Saat kurang tidur, jantung dipaksa bekerja lebih keras untuk memasok darah dan oksigen ke seluruh tubuh, yang dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan detak jantung tidak teratur. Ini dapat berujung pada masalah kardiovaskular serius jika dibiarkan.
4. Gangguan Metabolisme dan Kadar Gula Darah
Kurang tidur dapat mengganggu regulasi gula darah, menyebabkan kesulitan dalam mengontrol kadar gula saat berolahraga. Ini berpotensi menyebabkan hipoglikemia, kondisi yang dialami Menkes Budi, yang mengakibatkan pusing hingga pingsan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan tubuh dalam keadaan fit sebelum berolahraga.
Waktu yang Tepat untuk Berolahraga
Olahraga harus dilakukan dalam kondisi tubuh yang sehat dan segar. Jika kebetulan kurang tidur, lebih baik memilih kegiatan yang lebih ringan atau memberikan waktu bagi tubuh untuk beristirahat. Rekomendasi para ahli adalah mendengarkan tubuh sendiri dan memberikan waktu istirahat yang dibutuhkan sebelum kembali ke rutinitas olahraga.
Pengalaman Menkes Budi Gunadi Sadikin merupakan pelajaran berharga tentang pentingnya mendengarkan tubuh dan tidak memaksakan diri dalam berolahraga saat tidak dalam kondisi terbaik. “Memahami batasan tubuh kita dan memberikan waktu istirahat yang cukup sama pentingnya dengan olahraga itu sendiri,” imbuhnya.
Mengandalkan disiplin dalam berolahraga memang krusial, tetapi memastikan tubuh dalam keadaan siap adalah aspek yang tidak kalah penting. Lakukan olahraga secara bijak agar manfaat kesehatan yang diharapkan bisa tercapai tanpa menimbulkan risiko cedera atau gangguan kesehatan lainnya.
Sindi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Tips Glow Up Murah Meriah: Cara Tampil Elegan Tanpa Menguras Kantong
- Kamis, 23 Januari 2025