Selasa, 28 Januari 2025

Pemerintah Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Mineral dan Batu Bara dengan India untuk Dukung Hilirisasi

Pemerintah Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Mineral dan Batu Bara dengan India untuk Dukung Hilirisasi
Pemerintah Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Mineral dan Batu Bara dengan India untuk Dukung Hilirisasi

Jakarta - Dalam upaya memperkuat sektor mineral dan batu bara, Pemerintah Indonesia menggalakkan kolaborasi strategis dengan India. Delegasi yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto, mengadakan pertemuan penting untuk menstimulasi masuknya investasi India ke dalam sektor hilirisasi minerba Indonesia. Tujuan utama kunjungan ini adalah untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi melalui kerja sama di bidang industri berbasis sumber daya alam.

Pada kesempatan tersebut, Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menjelaskan bahwa hilirisasi merupakan langkah penting yang bukan hanya meningkatkan nilai tambah komoditas dalam negeri tetapi juga membuka peluang besar untuk menciptakan lapangan kerja baru dan mendukung percepatan pertumbuhan industri manufaktur di tanah air, Senin, 27 Januari 2025.

"Dengan hilirisasi, kita tidak hanya mengekspor bahan mentah, tetapi juga mengekspor produk bernilai tambah yang mampu memberikan manfaat lebih besar bagi ekonomi nasional," ucap Bahlil Lahadalia usai mendampingi Presiden Prabowo di New Delhi, pada Sabtu, 25 Januari 2025.

Indonesia, sebagai salah satu produsen utama mineral strategis dunia, menyadari potensi besar yang dapat dicapai melalui kerja sama dengan India. Bahlil menekankan, India memiliki kesempatan untuk mendukung hilirisasi sektor batu bara serta menginvestasikan modal pada mineral kritis seperti nikel, yang sangat vital untuk pengembangan baterai kendaraan listrik.

"Kerja sama di sektor hilirisasi nikel sangat strategis bagi kedua negara. Indonesia dapat menjadi pusat produksi baterai kendaraan listrik, sementara India berperan sebagai mitra utama dalam rantai pasok global," tegasnya.

Bahlil juga mengilustrasikan bahwa kolaborasi ini dapat mempercepat pengembangan industri berbasis mineral dan energi di Indonesia. “Kolaborasi ini tidak hanya membawa manfaat ekonomi, tetapi juga membuka ruang bagi penguatan industri dalam negeri melalui transfer teknologi dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia,” ujarnya.

Melalui kerja sama strategis ini, pemerintah optimistis bahwa Indonesia dapat mengakselerasi transformasi ekonominya serta memperkukuh posisinya dalam rantai pasok global. Hilirisasi yang konsisten diyakini akan memberikan dampak positif jangka panjang terhadap perekonomian nasional, sekaligus mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan India.

Indonesia melihat peluang emas ini sebagai langkah strategis untuk meningkatkan keunggulan kompetitifnya di pasar global. Selain itu, kerjasama ini diharapkan dapat mendorong perubahan signifikan dalam pola ekspor komoditas, menggeser fokus dari pengiriman bahan mentah ke penyediaan produk bernilai tinggi. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah dalam mempercepat industrialisasi nasional melalui pemanfaatan sumber daya yang ada secara optimal dan berkelanjutan.

Presiden Prabowo Subianto pun menyampaikan keyakinannya bahwa hubungan yang kuat antara Indonesia dan India akan membuka jalur bagi kerja sama lebih luas, termasuk dalam aspek teknologi dan penelitian bersama. Dia menambahkan bahwa keterlibatan India dalam upaya hilirisasi ini akan memberikan dorongan nyata bagi pengembangan ekonomi regional serta meningkatkan daya saing global Indonesia.

Dengan perhatian khusus pada mineral kritis seperti nikel, yang saat ini menjadi komponen utama dalam produksi baterai kendaraan listrik, kerja sama ini berpotensi menciptakan sebuah ekosistem baterai yang solid dan terintegrasi di kawasan Asia. Ini tidak hanya akan meningkatkan posisi Indonesia dalam industri otomotif global, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap inisiatif pengurangan emisi karbon dunia.

Dalam konteks ini, Indonesia berkomitmen untuk menyediakan kerangka kebijakan yang mendukung iklim investasi yang kondusif bagi mitra internasionalnya, termasuk India, yang menjadi pemain kunci di pasar global. Melalui sinergi ini, diharapkan kedua negara dapat saling melengkapi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Dengan demikian, Indonesia terus berusaha menjaga momentum ini guna memastikan bahwa kolaborasi dengan India berjalan lancar dan produktif, dan pada akhirnya membawa kemakmuran bagi kedua belah pihak, baik secara ekonomi maupun sosial.

Tri Kismayanti

Tri Kismayanti

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Pelatihan Kompetensi Budaya Pelayanan Prima: Bank Jateng Cabang Jepara Berkongsi dengan Kemenag Jepara

Pelatihan Kompetensi Budaya Pelayanan Prima: Bank Jateng Cabang Jepara Berkongsi dengan Kemenag Jepara

Bank Indonesia Raih Predikat Indeks Integritas Tertinggi Nasional pada SPI 2024

Bank Indonesia Raih Predikat Indeks Integritas Tertinggi Nasional pada SPI 2024

Otoritas Jasa Keuangan Dorong Harmonisasi Program Pensiun dan Persiapkan Regulasi Asuransi Wajib

Otoritas Jasa Keuangan Dorong Harmonisasi Program Pensiun dan Persiapkan Regulasi Asuransi Wajib

Proyeksi Pertumbuhan Premi Asuransi Umum dan Reasuransi 2025: Optimisme OJK dan AAUI di Tengah Tantangan

Proyeksi Pertumbuhan Premi Asuransi Umum dan Reasuransi 2025: Optimisme OJK dan AAUI di Tengah Tantangan

Regulasi dan Tantangan Ekosistem DeFi: OJK Soroti Potensi dan Risiko di Indonesia

Regulasi dan Tantangan Ekosistem DeFi: OJK Soroti Potensi dan Risiko di Indonesia