IHSG Menguat ke Level 7.196, Saham BUMN Ini Jadi Rekomendasi

IHSG Menguat ke Level 7.196, Saham BUMN Ini Jadi Rekomendasi

JAKARTA - Pada perdagangan Selasa, 3 Desember 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 2,11% ke level 7.196. Sentimen positif dari sektor teknologi berperan besar dalam penguatan ini. Investor asing juga menunjukkan optimisme dengan mencatatkan beli bersih sebesar Rp2,08 triliun, termasuk dalam transaksi di pasar non reguler.

Sebaliknya, sektor transportasi menjadi satu-satunya sektor yang mengalami penurunan, meski tidak signifikan. Pergerakan IHSG ini terjadi di tengah sentimen global yang beragam, di mana indeks-indeks utama di Wall Street ditutup bervariasi. Indeks Dow Jones berakhir lebih rendah, sementara S&P 500 dan Nasdaq Composite mencapai rekor tertinggi baru.

Pergerakan pasar secara umum masih sideways menjelang rilis data nonfarm payroll yang sangat dinantikan akhir minggu ini. Selain itu, para pelaku pasar juga menunggu pertemuan penting Federal Reserve pada 17-18 Desember mendatang. "Pelaku pasar sangat berhati-hati dalam pengambilan keputusan menjelang rilis data ekonomi penting dan kebijakan moneter dari The Fed," kata seorang analis pasar.

Di sisi lain, data lowongan kerja AS untuk Oktober menunjukkan angka yang lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Hal ini menambah optimisme di pasar tenaga kerja, meskipun masih ada ketidakpastian terkait kebijakan moneter ke depan.

Sementara itu, harga minyak mentah mengalami penguatan menjelang pertemuan OPEC+ pada hari Kamis. Dalam pertemuan tersebut, diperkirakan kebijakan pemangkasan produksi akan dipertahankan hingga kuartal pertama tahun depan, menambah momentum positif di sektor energi. "Kami melihat sentimen positif dari penguatan harga minyak ini sebagai dorongan bagi saham-saham energi," tambah analis tersebut.

Untuk hari ini, Waterfront Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak dalam kisaran support 7.150/7.120 dan resistance 7.200/7.230. Beberapa saham yang direkomendasikan berdasarkan analisis adalah saham-saham BUMN dan lainnya seperti: Bank Central Asia (BBCA), Bank Mandiri (BMRI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Astra International (ASII), Perusahaan Gas Negara (PGAS), dan beberapa emiten lain seperti Barito Renewable Energy (BREN), Amman Mineral Internasional (AMMN), Telkom Indonesia (TLKM), dan Indosat Ooredoo Hutchison (ISAT).

"Saham-saham tersebut memiliki fundamental yang baik dan potensi penguatan jangka pendek maupun panjang," ujar analis senior dari Waterfront Sekuritas. Emiten seperti BBCA, BMRI, dan BBRI, yang merupakan bank-bank besar, diharapkan bisa memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi yang sehat. Sementara ASII, yang bergerak di banyak sektor usaha, diharapkan bisa mendiversifikasi risiko secara efektif.

Selanjutnya, PGAS yang bergerak di sektor energi diperkirakan akan mendapatkan dampak positif dari penguatan harga minyak dan kebijakan produksi OPEC+. BREN dan AMMN, meskipun relatif baru, telah menunjukkan prospek yang menjanjikan dalam sektor energi terbarukan dan pertambangan.

Adapun TLKM dan ISAT, yang bergerak di sektor telekomunikasi, diuntungkan oleh tren digitalisasi dan peningkatan kebutuhan data yang terus meningkat. "Kebutuhan internet yang makin penting dalam kehidupan sehari-hari menjadikan sektor ini memiliki masa depan yang cerah," tambah analis tersebut.

Dalam pekan ini, investor diharapkan tetap waspada dan memantau perkembangan global dan domestik yang dapat mempengaruhi pergerakan indeks. "Dengan memasuki akhir tahun, biasanya ada beberapa penyesuaian portofolio yang dilakukan oleh investor, sehingga volatilitas bisa saja meningkat," jelas narasumber.

IHSG masih memiliki potensi untuk mencapai level-level tertinggi baru, seiring dinamika pasar yang terus berkembang. Para investor dianjurkan untuk terus melakukan analisis komprehensif dan tetap mengikuti berita terkini sebagai dasar pengambilan keputusan investasi.