Bencana Banjir di Banten Meluas, Dampak Merak-Bakauheni: Laporan Terkini

Bencana Banjir di Banten Meluas, Dampak Merak-Bakauheni: Laporan Terkini

SERANG - Banten telah dilanda serangkaian bencana yang menyebabkan kesulitan bagi ribuan penduduk dan mempengaruhi operasional transportasi vital di wilayah tersebut. Sejumlah peristiwa penting dilaporkan, termasuk banjir yang melanda banyak wilayah, penghitungan suara Pilkada di KPU, serta kondisi penyeberangan Merak-Bakauheni. Berikut adalah rangkuman detail dari situasi terkini.

Bertambahnya Rumah Terdampak Banjir di Lebak

Di Kabupaten Lebak, jumlah rumah yang terdampak banjir terus meningkat. Febby Pratama Rizky, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, dalam pernyataannya di Lebak pada Selasa, mencatat bahwa jumlah rumah terdampak kini bertambah menjadi 1.345 unit dari sebelumnya 1.202 unit. Peningkatan ini disebabkan oleh curah hujan yang masih tinggi di kawasan tersebut. "Kami sampai saat ini masih melakukan pendataan jumlah rumah warga yang terdampak banjir," ujar Febby. Banjir ini terjadi karena aliran air yang meluap akibat intensitas hujan yang tidak kunjung reda.

Serang Terdampak Banjir, Ratusan Rumah Terendam

Di Kabupaten Serang, tepatnya di Kampung Sukamaju, Desa Citasuk, ratusan rumah kini terendam banjir. Letnan Dua (Letda) Inf I Made Sudarma, Komandan Koramil (Danramil) 0602-13/Padarincang, menyebutkan bahwa air dari Sungai Cikalumpang yang meluap setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut telah memasuki pemukiman warga. Dampak luapan ini memaksa banyak penduduk untuk meninggalkan rumah mereka demi keselamatan. "Air masuk ke pemukiman warga karena meluapnya Sungai Cikalumpang setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut," jelas Letda I Made Sudarma.

Tragedi Longsor di Lebak, Memakan Korban Jiwa

Di tengah bencana banjir, Kabupaten Lebak juga dilanda longsor yang menelan korban jiwa. Dipa Azahra (16), seorang santriwati, dilaporkan meninggal dunia setelah diterjang material longsor pada Senin (2/12) malam. Selain itu, adik Dipa, Raja (8), mengalami luka-luka akibat insiden tersebut. Iwan Hermawan, Ketua Relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Lebak, mengungkapkan kejadian ini di Rangkasbitung. "Santriwati yang meninggal dunia itu atas nama Dipa Azahra (16) dan adiknya Raja (8) mengalami luka-luka," kata Iwan.

Proses Rekapitulasi Suara Pilkada di Tangerang

Baca Juga

15 Tempat Wisata di Sukabumi 2025 Terbaik yang Indah Untuk Dikunjungi

Meskipun di tengah kondisi cuaca yang kurang bersahabat, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tangerang tetap melanjutkan proses rekapitulasi hasil perolehan suara Pilkada 2024. Muhammad Umar, Ketua KPU Kabupaten Tangerang, mengkonfirmasi bahwa rekapitulasi melibatkan perhitungan suara dari 29 wilayah kecamatan untuk Gubernur dan Wakil Gubernur Banten, serta Bupati dan Wakil Bupati Tangerang. "Rekapitulasi suara pilkada ini dilakukan terhadap perhitungan perolehan suara Gubernur dan Wakil Gubernur Banten dan Bupati dan Wakil Bupati Tangerang," jelasnya.

Penyeberangan Merak-Bakauheni Terganggu oleh Cuaca Buruk

Kondisi cuaca buruk yang melanda telah menyebabkan kepolisian mengeluarkan imbauan khusus bagi pengemudi kendaraan berat. Kombes Pol Didik Hariyanto, Kabid Humas Polda Banten, mengimbau truk dan kendaraan besar yang menuju Pelabuhan Merak untuk beristirahat sementara di area istirahat KM 43 atau KM 68. Hal ini dilakukan demi keselamatan menyusul gangguan angin kencang dan ombak tinggi yang mempengaruhi penyeberangan Merak-Bakauheni. "Kami mengimbau kepada kendaraan besar, seperti truk, yang akan menyeberang melalui Pelabuhan Merak agar beristirahat sementara di rest area KM 43 atau KM 68," ujar Didik.

Bencana banjir dan longsor ini memerlukan perhatian lebih, baik dari pihak pemerintah maupun masyarakat untuk segera melakukan mitigasi dan bantuan pemulihan. Ditambah lagi, operasi penyeberangan yang juga ikut terdampak harus dikelola dengan ekstra hati-hati untuk menghindari risiko kecelakaan. Pengawasan cuaca dan kesiapan penanggulangan bencana harus diperketat untuk meminimalisir dampak lebih lanjut yang bisa membahayakan lebih banyak jiwa dan aset.