Ambulans RS Gambiran Kediri Tertabrak Kereta Api: Sopir Tewas di Tempat, Penyelidikan Terus Berlanjut

Ambulans RS Gambiran Kediri Tertabrak Kereta Api: Sopir Tewas di Tempat, Penyelidikan Terus Berlanjut

JAKARTA – Sebuah kecelakaan tragis terjadi pada Rabu pagi, 4 Desember 2024 di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Nyawangan, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri. Dalam insiden ini, sebuah ambulans milik Rumah Sakit Gambiran Kota Kediri menjadi korban tabrakan dengan kereta api, mengakibatkan sopir ambulans kehilangan nyawanya seketika di tempat kejadian.

Menurut informasi yang diperoleh dari berbagai sumber, ambulans tersebut baru saja menyelesaikan tugas mengantarkan jenazah dari Rumah Sakit Gambiran ke sebuah rumah duka yang terletak di Desa Nyawangan. Namun, saat melintasi perlintasan sebidang kereta api yang tidak dilengkapi dengan palang pintu, sopir ambulans diduga tidak menyadari keberadaan kereta api yang mendekat dengan cepat.

"Kami sangat berduka atas kejadian ini. Keberadaan perlintasan tanpa palang pintu memang sering kali menjadi dilema dan berisiko tinggi," ujar Kepala Desa Nyawangan yang enggan disebutkan namanya ketika dihubungi oleh wartawan Tribun Jatim Timur.

Kejadian tragis ini menunjukkan betapa kerasnya dampak tabrakan tersebut. Ambulans yang terguncang akibat tabrakan itu terseret beberapa meter hingga mendekati SPBU Nyawangan, dengan bagian tengah kendaraan mengalami kerusakan parah dan hampir hancur total. Bagi sopir ambulans yang menjadi korban, tak ada waktu untuk menyelamatkan diri. Tabrakan tragis ini langsung merenggut nyawanya di lokasi kejadian.

Seorang saksi mata yang berada di dekat lokasi kejadian menambahkan, "Saya melihat ambulans itu sudah sangat dekat dengan perlintasan, dan tiba-tiba terdengar suara benturan keras. Semuanya terjadi begitu cepat."

Pihak kepolisian setempat saat ini masih menjalankan penyelidikan insiden ini untuk mengumpulkan semua fakta dan menentukan penyebab pasti dari kecelakaan maut ini. Polisi sedang mengumpulkan keterangan saksi-saksi dan mencari rekaman CCTV dari sekitar lokasi untuk membantu investigasi lebih lanjut.

"Kami sedang mendalami kejadian ini dan memeriksa semua faktor yang mungkin mempengaruhi terjadinya tabrakan ini. Termasuk memeriksa apakah ada kelalaian dari pihak pengemudi atau sistem peringatan kereta," ungkap petugas kepolisian yang bertugas di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Kejadian ini pun kembali menyoroti pentingnya keamanan di perlintasan kereta api tanpa palang pintu, yang hingga kini masih menjadi masalah serius di berbagai daerah di Indonesia. Ketidakhadiran rambu dan palang pintu cukup membuat pengguna jalan rentan terhadap kecelakaan fatal seperti yang baru saja terjadi di Kediri.

Pemerhati transportasi dan infrastruktur, Dr. Hari Sutanto, menyatakan, "Perlintasan kereta api tanpa palang pintu memang menjadi salah satu titik rawan kecelakaan di Indonesia. Perlu ada langkah nyata, baik dari pemerintah pusat maupun daerah untuk meminimalisir kejadian serupa di masa depan."

Kejadian ini tidak hanya menambah daftar korban jiwa akibat kecelakaan di perlintasan kereta api, tetapi juga menjadi pengingat keras bagi peningkatan keselamatan transportasi di negara ini. Para pengguna jalan diharapkan untuk selalu waspada, terutama saat melintasi perlintasan kereta api yang belum dilengkapi sistem keamanan yang memadai.

Dalam menghadapi kejadian tragis ini, dukungan dan belasungkawa mengalir kepada keluarga korban yang ditinggalkan. Semoga kejadian ini menjadi dorongan bagi pihak terkait untuk segera mengambil tindakan preventif, sehingga kecelakaan serupa tidak akan terulang kembali.

Sebagai penutup, masyarakat diajak untuk mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan lebih berhati-hati ketika melintasi perlintasan sebidang, menciptakan lingkungan yang lebih aman untuk semua pengguna jala