Tiga Perusahaan Tambang Pasir Silika Diduga Serobot Lahan di Konawe Selatan
- Sabtu, 15 Februari 2025

JAKARTA - Kasus penyerobotan lahan kembali menghebohkan warga Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menyusul dugaan bahwa tiga perusahaan tambang pasir silika telah melakukan aktivitas penambangan ilegal di tanah milik warga setempat. Ketiga perusahaan tersebut adalah PT Matra Mining Indonesia (MMI), PT Bintang Energi Mineral (BEM), dan PT CPS. Perusahaan-perusahaan ini diduga telah beroperasi di lahan Rahmat Buhari, yang akrab disapa Wiwin, tanpa izin yang sah.
Temuan Alat Berat dan Aktivitas Penambangan
Wiwin mengunjungi lahan miliknya di Desa Landipo, Kecamatan Moramo, dan menemukan dua alat berat merek Kobelco berwarna hijau yang tengah beroperasi. Kedua alat berat tersebut dikendalikan oleh operator bernama Juna dan Laboka. Ketiganya diketahui terkait dengan perusahaan tambang yang disebutkan. Aktivitas ini diduga dilakukan tanpa ada pemberitahuan atau izin dari pemilik lahan.
“Saya meminta kepada para pekerja untuk segera menghentikan aktivitas tersebut dan mengeluarkan alat berat dari tanah saya,” tegas Wiwin .
Kronologi Penyerobotan Lahan
Menurut keterangan Wiwin, aktivitas penyerobotan tersebut bukanlah yang pertama kali. Sejak akhir 2024, perusahaan-perusahaan tersebut telah melakukan penggalian dan pemindahan material pasir silika kuarsa dari lahan miliknya. Material yang diambil diduga telah disimpan di stockpile pencucian yang dimiliki oleh perusahaan.
Lebih jauh, Wiwin menyatakan bahwa ia telah berusaha menempuh jalur persuasif dengan memperingatkan manajemen perusahaan terkait untuk menghentikan aktivitas di lahannya. Pertemuan antara Wiwin dan perwakilan manajemen Sumarsono Rivai, Alex, Mufti, dan Anto telah dilakukan di sebuah rumah makan di Kendari dengan tujuan mencari penyelesaian damai.
"Saya sudah mengingatkan pihak manajemen perusahaan untuk segera menghentikan kegiatan di tanah saya," kata Wiwin, menjelaskan upayanya dalam menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.
Aktivitas Penyerobotan Terus Berlanjut
Namun, peringatan dari Wiwin tampaknya tidak diindahkan oleh pihak perusahaan. Aktivitas penyerobotan dilaporkan kembali terjadi pada Jumat, 14 Februari 2025. Pada hari tersebut, beberapa alat berat merk Sumitomo berwarna kuning diduga masih digunakan untuk menggali material silika di lahan miliknya.
“Penyerobotan kembali terjadi pada 14 Februari 2025. Saat itu, excavator menggali material silika dari tanah saya. Ini jelas menandakan bahwa perusahaan tidak menghormati peringatan yang sudah disampaikan,” papar Wiwin dengan suara yang tegas.
Kasus ini telah menuai perhatian masyarakat dan para aktivis lingkungan yang mengkhawatirkan dampak jangka panjang dari penambangan liar terhadap lingkungan setempat. Dinas terkait di Konawe Selatan diharapkan segera turun tangan untuk memeriksa izin operasi ketiga perusahaan dan mengusut dugaan penyerobotan lahan ini. Aparat penegak hukum juga didesak untuk menindaklanjuti laporan yang diajukan oleh Wiwin agar masalah ini segera mendapatkan kejelasan dan keadilan dapat ditegakkan.
Pemerintah daerah diharapkan memperkuat pengawasan terhadap operasi tambang di wilayahnya guna mencegah terjadinya aktivitas penambangan tanpa izin di masa depan. Wiwin dan warga lainnya berharap agar pihak berwenang dapat segera menyelesaikan kasus ini dengan adil dan transparan.
Kasus penyerobotan lahan ini bukan hanya menjadi masalah pribadi Wiwin, tapi juga menjadi cermin kelalaian dalam pengawasan pengerukan sumber daya alam yang seharusnya dikelola dengan baik dan berkelanjutan. Kami akan terus memantau perkembangan kasus ini dan berharap mendapatkan tanggapan resmi dari pihak terkait untuk memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat.

Nathasya Zallianty
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Resep Crispy Toast Keju Renyah dan Lumer, Cocok Jadi Camilan Viral Sore Hari
- Kamis, 23 Oktober 2025
Rahasia Membuat Thai Green Curry Autentik yang Kaya Rasa dan Aromanya
- Kamis, 23 Oktober 2025
Berita Lainnya
Pegadaian Catat Lonjakan Pembiayaan Gadai Emas Rp 85 Triliun hingga Agustus 2025
- Kamis, 23 Oktober 2025
Mandiri Mikro Fest 2025 Tegaskan Peran Bank Mandiri Dorong Ekonomi Kerakyatan
- Kamis, 23 Oktober 2025
BRI Rampungkan Penyaluran Dana Pemerintah Rp55 Triliun untuk Ekonomi Nasional
- Kamis, 23 Oktober 2025
Terpopuler
1.
Asuransi Asei Siapkan Langkah Strategis Penuhi Aturan OJK 2028
- 23 Oktober 2025
2.
5.
Laba Bersih Prima Multi Usaha Naik 25,99% di Kuartal III-2025
- 23 Oktober 2025