PTPP

Mitratel Akuisisi Anak Usaha PTPP, Tambah 8.101 Km Fiber Optic untuk Perkuat Posisi di Pasar Telekomunikasi

Rabu, 04 Desember 2024

JAKARTA – Dalam langkah strategis untuk memperkuat pangsa pasarnya di industri telekomunikasi, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel), salah satu entitas terkemuka di bawah Grup Telkom, telah mengakuisisi anak usaha PT PP Tbk (PTPP) yang bergerak di sektor telekomunikasi, yakni PT Ultra Mandiri Telekomunikasi.

Akuisisi ini disepakati dalam Akta Jual Beli Saham yang ditandatangani pada 2 Desember 2024 antara Mitratel dan PT PP Infrastruktur, anak usaha dari PTPP. Nilai transaksi tersebut mencapai Rp 650 miliar, sebuah investasi signifikan yang diramalkan akan membawa dampak besar dalam memperkuat jaringan dan layanan Mitratel.

Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko, mengungkapkan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi untuk mengkonsolidasikan berbagai lini bisnisnya, tidak hanya pada ranah menara telekomunikasi, tetapi juga dalam pengembangan jaringan fiber optic dan jasa penunjang lainnya.

"Kami konsisten dalam mengkonsolidasikan bisnis menara, fiber optic, dan jasa penunjang lainnya untuk membawa Mitratel sebagai Digital InfraCo terbesar di Asia Pasifik," ujar Theodorus Ardi Hartoko dalam keterangan resminya, Rabu, 4 Desember 2024.

Saat ini, Mitratel telah memiliki jaringan fiber optic sepanjang 39.714 kilometer (km). Sebagian besar, yaitu 56% dari jaringan ini, berada di luar Pulau Jawa, sementara 44% sisanya tersebar di pulau Jawa. Dengan dilakukannya akuisisi ini, Mitratel akan mendapatkan tambahan jaringan fiber optic sepanjang 8.101 km serta billable length sepanjang 12.524 km. Sehingga, total panjang jaringan fiber optic yang dimiliki Mitratel akan lebih dari 47.800 km, memperluas cakupannya di seluruh Indonesia.

Strategi ini tidak hanya memperluas jaringan Mitratel tetapi juga menandai komitmen perusahaan dalam melakukan ekspansi secara selektif. “Mitratel akan terus melakukan ekspansi secara selektif bukan hanya di bisnis menara namun juga di bidang fiber optic dan jasa penunjang lainnya,” tambah Theodorus, yang akrab disapa Teddy.

Keputusan akuisisi ini didukung oleh data keuangan yang kuat dari PT Ultra Mandiri Telekomunikasi. Berdasarkan laporan keuangan PTPP per 30 September 2024, Ultra Mandiri Telekomunikasi tercatat memiliki total aset senilai Rp 352 miliar dan berkontribusi terhadap pendapatan PTPP sebesar Rp 73,97 miliar. Ini menandakan potensi yang signifikan untuk pertumbuhan pendapatan Mitratel di masa depan setelah penggabungan.

Langkah ini juga sejalan dengan visi Mitratel untuk memperkuat posisinya sebagai pemain dominan di pasar telekomunikasi khususnya dalam penyediaan infrastruktur digital di kawasan Asia Pasifik. Posisi strategis ini diharapkan bisa membuat Mitratel sebagai pemain utama di industri, yang bisa menawarkan layanan lebih baik kepada pelanggannya dan meminimalkan waktu jeda layanan yang sering kali mengganggu ekosistem digital masyarakat.

Para analis industri melihat akuisisi ini sebagai gerakan yang tepat, mengingat tren pertumbuhan di segmen fiber optic yang terus meningkat seiring dengan permintaan pasar yang tinggi akan layanan internet berkualitas dan ultra-cepat. Kehadiran infrastruktur yang lebih kuat dan canggih menjadi sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

Dengan akuisisi ini, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) menyiapkan diri sebagai salah satu tulang punggung ekonomi digital Indonesia, sekaligus memperkuat posisi Grup Telkom di pasar telekomunikasi dan teknologi informasi. Ke depan, inovasi dan pengembangan teknologi menjadi fokus utama untuk memastikan kemampuan bersaing di tingkat regional maupun global.

Sebagai entitas yang memegang peranan penting dalam pembangunan infrastruktur digital, Mitratel diprediksi terus meningkatkan layanannya demi memuaskan kebutuhan pelanggan yang semakin menuntut kualitas dan kecepatan yang optimal dalam layanan komunikasi dan data. Dengan tambahan jaringan fiber optic ini, Mitratel tidak hanya memperluas kapasitasnya tetapi juga menyiapkan panggung untuk inovasi lebih lanjut dalam era digital yang serba cepat dan dinamis.