Jumat, 31 Januari 2025

Kenaikan Harga Pangan Akhir Januari 2025: Minyak Goreng dan Cabai Alami Lonjakan

Kenaikan Harga Pangan Akhir Januari 2025: Minyak Goreng dan Cabai Alami Lonjakan
Kenaikan Harga Pangan Akhir Januari 2025: Minyak Goreng dan Cabai Alami Lonjakan

Memasuki akhir Januari 2025, harga sejumlah komoditas pangan di pasar tradisional Indonesia menunjukkan tren kenaikan. Data terbaru dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) per Jumat, 31 Januari 2025 mencatat adanya peningkatan harga pada beberapa bahan pokok, seperti minyak goreng kemasan dan berbagai jenis cabai, meskipun sebagian komoditas lainnya tetap stabil atau bahkan mengalami penurunan harga.

Menurut laporan PIHPS yang diperoleh pada pukul 08.54 WIB, harga cabai merah besar mengalami kenaikan sebesar 3,11% dari hari sebelumnya, menjadikan harganya mencapai Rp59.600 per kilogram. Kenaikan ini diikuti oleh cabai merah keriting yang naik sebesar 1,77%, sehingga harga di pasaran berada di level Rp60.250 per kg. "Kenaikan harga cabai dapat dipengaruhi oleh faktor cuaca yang tidak menentu dan berpengaruh pada kualitas dan kuantitas panen," ujar Dr. Arif Setiawan, seorang analis ekonomi pertanian, ketika dihubungi untuk mendapatkan pandangannya terkait situasi ini.

Tidak hanya cabai, harga minyak goreng kemasan bermerek 2 juga mengalami kenaikan. Produk ini naik tipis sebesar 0,24%, dan kini dijual dengan harga Rp20.800 per kg. Kenaikan ini disebutkan bersamaan dengan peningkatan harga daging sapi kualitas 1 yang naik 0,04%, mencapai Rp138.650 per kg. Sementara itu, gula pasir lokal mengalami peningkatan harga sebanyak 0,27%, seharga Rp18.450 per kg.

Namun, kenaikan harga ini tidak berlaku merata untuk semua komoditas. Beberapa produk pangan justru mengalami penurunan harga. Harga bawang merah ukuran sedang, misalnya, turun secara signifikan sebesar 2,39% menjadi Rp38.850 per kg. Demikian pula dengan harga cabai rawit hijau yang turun tipis 0,08% menjadi Rp60.500 per kg dan cabai rawit merah yang turun cukup signifikan hingga 3,86%, sehingga saat ini dijual dengan harga Rp68.550 per kg.

Dr. Arif melihat fenomena penurunan harga ini sebagai hal yang wajar terjadi di pasar. "Fluktuasi harga adalah bagian dari dinamika pasar yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk perubahan penawaran dan permintaan," jelasnya. Ia pun menambahkan bahwa pemerintah perlu melakukan langkah antisipatif untuk menjaga stabilitas harga demi kesejahteraan konsumen dan petani.

Selain cabai, komoditas lain seperti daging ayam ras segar, daging sapi kualitas 2, dan telur ayam ras segar juga mencatat penurunan harga. Daging ayam ras segar mengalami penurunan harga sebesar 2,6%, sekarang dihargai Rp37.450 per kg; sementara daging sapi kualitas 2 turun sebesar 0,27%, menjadi Rp130.000 per kg. Harga telur ayam ras segar juga mengalami penurunan sebanyak 0,66%, berada pada level Rp30.050 per kg.

Meski ada beberapa perubahan harga pada komoditas pangan, sejumlah komoditas lainnya dilaporkan oleh PIHPS tetap stabil tanpa ada fluktuasi harga. Harga bawang putih ukuran sedang, misalnya, tetap di level Rp44.650 per kg. Begitu pula dengan harga beras yang secara rata-rata nasional tidak mengalami perubahan signifikan. Harga beras kualitas bawah I tercatat pada Rp14.000 per kg, beras kualitas bawah II Rp13.800 per kg, dan beras kualitas medium I masih di tingkat Rp15.300 per kg. Beras kualitas medium II, super I, dan super II pun masing-masing berada pada level yang sama seperti sebelumnya yaitu Rp15.200 per kg, Rp16.650 per kg, dan Rp16.200 per kg.

Gula pasir kualitas premium juga tetap di angka Rp19.600 per kg, minyak goreng curah di Rp18.750 per kg, serta minyak goreng kemasan bermerek 1 yang tetap dihargai Rp21.850 per kg. Kondisi harga bahan pokok yang stabil ini, meski di tengah kenaikan pada beberapa komoditas lainnya, memberi harapan positif bagi konsumen agar tetap bisa memenuhi kebutuhan pangan dengan harga yang terjangkau.

"Dengan mempertahankan stabilitas harga dan memastikan pasokan yang cukup, ketahanan pangan dapat terjaga dengan baik. Pemerintah harus terus memantau situasi ini untuk mengurangi dampak kenaikan harga terhadap daya beli masyarakat," saran Dr. Arif.

Penentuan harga pangan yang fluktuatif ini membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, pelaku pasar, dan organisasi pertanian. Upaya kolaboratif diperlukan untuk menjaga keseimbangan antara produksi dan konsumsi agar tidak terjadi gangguan yang dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi masyarakat luas.

Strategi menciptakan ketahanan pangan yang efektif menjadi topik pembahasan penting di tengah kenaikan harga bahan pangan saat ini. Langkah-langkah antisipatif, seperti mendorong diversifikasi pangan dan memperkuat rantai pasok, dianggap sebagai strategi jangka panjang yang bisa memastikan ketersediaan dan aksesibilitas pangan yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Keberangkatan Kapal Pelni KM Sinabung Rute Baubau ke Ternate Februari 2025: Simak Jadwal dan Harga Tiket Terbaru

Keberangkatan Kapal Pelni KM Sinabung Rute Baubau ke Ternate Februari 2025: Simak Jadwal dan Harga Tiket Terbaru

Jadwal Kapal Pelni Kumai ke Semarang Februari 2025: Pilihan Kapal dan Harga Tiket

Jadwal Kapal Pelni Kumai ke Semarang Februari 2025: Pilihan Kapal dan Harga Tiket

Jadwal Kapal Pelni Rute Batam ke Belawan Februari 2025: Harga Tiket Dimulai dari Rp 267 Ribu

Jadwal Kapal Pelni Rute Batam ke Belawan Februari 2025: Harga Tiket Dimulai dari Rp 267 Ribu

Jadwal Keberangkatan Kapal Pelni KM Bukit Raya Februari 2025: Pemesanan Tiket Anambas ke Tanjung Priok Dimulai

Jadwal Keberangkatan Kapal Pelni KM Bukit Raya Februari 2025: Pemesanan Tiket Anambas ke Tanjung Priok Dimulai

Garuda Indonesia Sambut HUT ke 76 dengan Kolaborasi Brand Lokal, Hadirkan Bingkisan Spesial untuk Penumpang

Garuda Indonesia Sambut HUT ke 76 dengan Kolaborasi Brand Lokal, Hadirkan Bingkisan Spesial untuk Penumpang