Kenaikan Stok Bebani Harga Minyak Mentah: Fluktuasi Market dan Dinamika Global
- Kamis, 30 Januari 2025
JAKARTA - Harga minyak mentah mengalami tekanan signifikan pada Kamis, 30 Januari 2025 WIB, dengan harga patokan Amerika Serikat (AS) mencapai posisi terendah tahun ini. Penurunan harga ini terjadi menyusul laporan meningkatnya stok minyak mentah di AS, negara yang merupakan produsen dan konsumen minyak bumi terbesar di dunia. Laporan ini memicu terjadinya perubahan harga yang cukup drastis.
Menurut data terbaru yang diambil dari Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent terpantau menurun sebesar 91 sen, setara dengan 1,2%, menjadi USD 76,58 per barel. Sementara itu, minyak mentah berjangka AS mengalami penurunan yang lebih tajam, yakni sebesar USD 1,15 atau 1,6%, menjadi USD 72,62 per barel, yang merupakan harga penutupan terendah sepanjang tahun ini.
Peningkatan Stok Minyak Mentah di AS
Melihat lebih dalam, peningkatan stok minyak mentah di AS mencapai 3,46 juta barel pada minggu terakhir, jauh lebih tinggi dari yang diantisipasi sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya asupan minyak mentah dari kilang selama tiga minggu berturut-turut, sebagaimana diungkapkan dalam data yang dirilis oleh Badan Informasi Energi (EIA). Sebelumnya, para analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan kenaikan sebesar 3,19 juta barel, yang berarti angka aktual jauh melampaui ekspektasi pasar.
Fluktuasi volatilitas di pasar energi ini bukan hanya dipengaruhi oleh peningkatan stok, melainkan juga dinamika internasional lainnya. Gedung Putih baru-baru ini kembali menegaskan rencana pemerintahan Presiden Donald Trump untuk mengenakan tarif sebesar 25% pada impor tertentu dari Kanada dan Meksiko yang mulai berlaku pada 1 Februari. Selain itu, ancaman tarif terhadap aliran energi Rusia serta ketidakpastian kondisi ekonomi global turut memberikan tekanan tambahan pada harga minyak mentah.
Analis UBS, Giovanni Staunovo, mencatat kekhawatiran ini dalam komunikasinya kepada klien. "Mengingat banyaknya ketidakpastian yang ada, kami pikir pendekatan yang bijaksana masih diperlukan," ungkap Staunovo. "Meskipun kami memperkirakan harga akan tetap didukung pada level saat ini, aliran berita terkait Trump kemungkinan akan mendorong volatilitas dalam waktu dekat."
Situasi Ekonomi dan Pertemuan OPEC+
Beberapa faktor ekonomi lainnya juga berkontribusi pada situasi ini. Pada hari Rabu, Federal Reserve AS memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan tetap stabil. Fed memberikan sedikit panduan mengenai waktu untuk menurunkan biaya pinjaman, yang dinilai akan berdampak pada peningkatan aktivitas ekonomi dan permintaan minyak di masa depan.
Di sisi lain, perhatian pasar saat ini difokuskan pada pertemuan tingkat menteri OPEC+ yang dijadwalkan pada 3 Februari. Pertemuan ini sangat dinanti-nanti karena diharapkan dapat memberikan kejelasan mengenai rencana kelompok tersebut untuk meningkatkan pasokan minyak mulai bulan April. Presiden Trump sebelumnya mendesak OPEC+ untuk menurunkan harga minyak, namun hingga kini kelompok tersebut belum memberikan tanggapan resmi. Delegasi dari OPEC+ sendiri menyatakan bahwa kemungkinan perubahan kebijakan tidak mungkin terjadi pada pertemuan mendatang.
Implikasi Geopolitik dan Pasokan Global
Selain faktor ekonomi, dinamika geopolitik juga memainkan peran penting dalam menentukan harga minyak mentah. Kekhawatiran terkait pasokan yang sempat meningkat berhasil mereda setelah National Oil Corp Libya menyatakan aktivitas ekspor minyak di negara tersebut berjalan normal. Hal ini terjadi pasca-pembicaraan dengan pengunjuk rasa yang sebelumnya menuntut penghentian pemuatan di salah satu pelabuhan minyak utama negara tersebut.
"Pasokan Libya akan tetap menjadi risiko karena negara tersebut masih terlibat dalam perang saudara, namun untuk saat ini, risiko tersebut telah dimitigasi untuk sementara," ujar Alex Hodes, seorang analis dari StoneX.
Secara keseluruhan, pasar minyak dunia saat ini berada di bawah tekanan dari berbagai arah. Peningkatan stok di AS, ketidakpastian kebijakan perdagangan AS, situasi politik di Libya, dan keputusan yang akan diambil OPEC+ di bulan mendatang, semuanya berkontribusi pada dinamika volatilitas harga minyak mentah. Pelaku pasar diharapkan untuk terus memantau perkembangan ini secara seksama agar dapat mengambil keputusan yang tepat dalam menghadapi perubahan yang berlangsung dengan cepat.
Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai situasi ini, penting bagi investor dan pemangku kepentingan untuk tetap terhubung dengan berita terbaru dan analisis pasar yang akurat. Dalam menghadapi tantangan dan peluang yang ada, menerapkan pendekatan yang cerdas dan hati-hati adalah kunci untuk meraih kesuksesan di pasar energi yang bergejolak ini.
Mazroh Atul Jannah
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Gapeka 2025 Berlaku 1 Februari: KAI Daop 1 Jakarta Umumkan Perubahan Jadwal Kereta Api
- Kamis, 30 Januari 2025
Banjir di Grobogan, KAI Batalkan Delapan Perjalanan Kereta dan Alihkan Rute
- Kamis, 30 Januari 2025
Jumlah Pengguna KAI Commuter Melebihi Prediksi selama Libur Panjang Akhir Januari 2025
- Kamis, 30 Januari 2025