JAKARTA - Kaki dingin merupakan keluhan umum yang sering muncul saat suhu rendah, namun bagi sebagian orang, kondisi ini bisa terjadi terus-menerus dan menimbulkan kekhawatiran. Tidak hanya sekadar reaksi tubuh terhadap dingin, kaki dingin juga bisa menjadi indikator masalah kesehatan terkait sirkulasi darah, saraf, atau hormon. Memahami penyebabnya menjadi langkah awal untuk menentukan penanganan yang tepat dan sederhana agar kaki kembali hangat dan nyaman.
Pada dasarnya, kaki dingin terjadi ketika suhu kaki lebih rendah dibandingkan bagian tubuh lain, meski tangan atau tubuh bagian atas terasa hangat. Gejala ini umum dialami siapa saja, terutama di daerah bersuhu rendah, tetapi dalam beberapa kasus dapat disertai nyeri ringan, perubahan warna kulit, hingga rasa kesemutan.
Kaki Dingin Sebagai Tanda Tubuh Bereaksi
Baca JugaBahaya dan Tips Mengonsumsi Mie Instan dengan Nasi untuk Kesehatan
Kondisi kaki dingin biasanya bersifat sementara, terutama jika muncul karena paparan suhu rendah. Tubuh secara alami menyempitkan pembuluh darah di ekstremitas untuk menjaga suhu inti tetap stabil. Namun, apabila keluhan muncul terus-menerus atau disertai gejala lain, pemeriksaan medis dianjurkan. Sebab, kaki dingin dapat menjadi tanda adanya gangguan sirkulasi, anemia, diabetes, hipotiroidisme, atau efek samping obat tertentu.
Selain itu, stres atau kecemasan juga bisa memengaruhi suhu kaki. Hormon adrenalin yang dilepaskan saat stres menyebabkan penyempitan pembuluh darah, sehingga aliran darah ke kaki berkurang dan kaki terasa dingin. Faktor-faktor ini menunjukkan bahwa kaki dingin bisa dipengaruhi oleh kondisi fisik maupun psikologis.
Beragam Penyebab Kaki Dingin
Berikut beberapa penyebab kaki dingin yang umum dialami, dirinci menurut sumber medis dan penelitian:
1. Paparan suhu rendah
Tubuh menyempitkan pembuluh darah pada tangan dan kaki untuk mempertahankan suhu tubuh inti. Akibatnya, aliran darah ke kaki berkurang sementara, membuat kaki terasa dingin, namun biasanya membaik saat tubuh kembali hangat.
2. Stres atau kecemasan
Hormon adrenalin yang dilepaskan saat stres menyebabkan pembuluh darah menyempit. Kondisi ini menurunkan aliran darah ke kaki, sehingga kaki menjadi dingin terutama saat gugup atau berada di bawah tekanan.
3. Masalah sirkulasi darah
Sirkulasi yang kurang lancar sering menjadi penyebab kaki dingin kronis. Faktor risiko meliputi gaya hidup sedenter, kebiasaan merokok, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung. Gangguan aliran darah membuat darah hangat sulit mencapai jaringan kaki.
4. Anemia
Kekurangan sel darah merah atau hemoglobin menyebabkan distribusi oksigen dan panas ke jaringan tubuh berkurang, termasuk ke kaki. Anemia berat bisa membuat kaki terasa dingin, dan penanganannya memerlukan konsultasi medis serta perubahan pola makan atau suplemen.
5. Diabetes dan neuropati
Kadar gula darah tinggi yang tidak terkontrol dapat merusak saraf (neuropati perifer) dan menyempitkan pembuluh darah. Akibatnya, kaki terasa dingin, kesemutan, atau mati rasa. Gejala ini sering memburuk di malam hari dan perlu perawatan khusus.
6. Hipotiroidisme
Kelenjar tiroid yang kurang aktif memperlambat metabolisme tubuh, membuat kaki lebih sensitif terhadap dingin. Gejala lain termasuk mudah lelah, peningkatan berat badan, dan gangguan daya ingat.
7. Efek samping obat
Beberapa obat, seperti beta-blocker untuk hipertensi, pseudoephedrine untuk flu, atau ergotamine untuk sakit kepala, dapat menyempitkan pembuluh darah. Akibatnya, kaki menjadi dingin. Konsumsi obat sebaiknya tidak dihentikan tanpa konsultasi dokter.
Cara Mengatasi Kaki Dingin dengan Sederhana
Penanganan kaki dingin bisa dilakukan dengan cara sederhana di rumah maupun dengan bantuan medis. Menggunakan kaus kaki hangat berbahan wool membantu menjaga suhu kaki tetap stabil, terutama saat berada di lantai dingin.
Selain itu, rutin bergerak atau melakukan peregangan ringan dapat meningkatkan sirkulasi darah ke ekstremitas. Merendam kaki dalam air hangat selama 10–15 menit juga efektif, namun bagi pengidap neuropati akibat diabetes, suhu air tidak boleh terlalu panas karena saraf yang rusak mungkin tidak mampu merasakan panas dan berisiko luka bakar.
Menjaga hidrasi tubuh, mengurangi konsumsi kafein, dan berhenti merokok juga merupakan langkah penting untuk mendukung aliran darah optimal. Kombinasi cara sederhana ini dapat membantu mengurangi keluhan kaki dingin dan meningkatkan kenyamanan sehari-hari.
Celo
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
BABY Siapkan Rights Issue untuk Mendukung Akuisisi Saham PT Emway Globalindo
- Jumat, 19 Desember 2025
Baramulti BSSR Tebar Dividen Interim Sebesar Rp127 Per Saham Januari 2026
- Jumat, 19 Desember 2025
Sime Darby Property Perkuat Ketangguhan Kota Lewat Tata Kelola ESG
- Jumat, 19 Desember 2025
Semen Indonesia SMGR Perkuat Tata Kelola Demi Transparansi Informasi Publik
- Jumat, 19 Desember 2025
Polri Distribusikan Ratusan Tandon Air Bersih Bagi Warga Pascabencana Aceh
- Jumat, 19 Desember 2025
Berita Lainnya
Arsenal di Puncak Natal Premier League Peluang Juara Masih Perlu Pembuktian
- Jumat, 19 Desember 2025
Terpopuler
1.
Libur Akhir Tahun 2025 Seru di Grand Waterfront Kelapa Gading
- 19 Desember 2025
2.
Cara Tepat Kompres Saat Demam Agar Tubuh Cepat Pulih
- 19 Desember 2025
3.
Kenali Gejala Rosacea dan Cara Tepat Merawat Kulit Sensitif
- 19 Desember 2025
4.
Emily in Paris Season 5 Tampil Segar dengan Gaya Rambut Bob Baru
- 19 Desember 2025
5.
Kenali Dampak Kelebihan Gula dan Tanda Tubuh Mengalami Gangguan
- 19 Desember 2025









.jpg)



