Sabtu, 28 Desember 2024

Pertamina Group, SGI, dan Bell Textron Inc. Hadirkan Solusi Penerbangan Rendah Emisi dengan SAF untuk Helikopter

Pertamina Group, SGI, dan Bell Textron Inc. Hadirkan Solusi Penerbangan Rendah Emisi dengan SAF untuk Helikopter

Bali – Pertamina Group melalui PT Pertamina Patra Niaga terus memperkuat komitmennya dalam mendukung transisi energi di sektor penerbangan melalui distribusi Sustainable Aviation Fuel (SAF). Pada ajang Bali International Airshow 2024 di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, sinergi bersama Sayap Garuda Indah (SGI) dan Bell Textron Inc. menciptakan sejarah baru, di mana helikopter Bell 407 menjadi helikopter pertama di Indonesia yang menggunakan SAF, menandai langkah signifikan dalam upaya dekarbonisasi sektor penerbangan.

Pada acara pengisian perdana dan demo penerbangan helikopter SGI di Bali International Airshow 2024 (19/09), Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan menyampaikan bahwa distribusi Pertamina SAF merupakan bagian integral dari visi keberlanjutan Pertamina Group untuk mendukung pengurangan emisi di sektor penerbangan, seiring meningkatnya penggunaan SAF di armada udara yang lebih ramah lingkungan.

“Jika pada tahun lalu Pertamina SAF sukses melalui uji coba penerbangan pada pesawat komersial Boeing 737-800 NG, kini SGI telah mengadopsi Pertamina SAF untuk helikopter Bell 407. Ini menjadi helikopter pertama yang menggunakan SAF di Indonesia sebagai upaya pengurangan emisi karbon, sekaligus mendukung inisiatif global dalam memerangi perubahan iklim,” jelas Riva.

Baca Juga

ACC Finance adalah: Ini Fasilitas Pembiayaan dan Kreditnya

Riva menambahkan bahwa momen bersejarah ini menjadi bukti kesiapan Indonesia untuk beradaptasi dengan kebutuhan bauran energi di sektor penerbangan internasional, di mana saat ini SAF menjadi solusi jangka menengah yang strategis untuk mengurangi jejak karbon tanpa memerlukan perubahan pada pesawat, infrastruktur bandara, atau rantai pasokan bahan bakar jet.

Pertamina SAF telah memenuhi berbagai standar internasional, termasuk sertifikasi International Sustainability and Carbon Certification (ISCC), program Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA), dan Renewable Energy Directive-European Union (RED-EU). Produk SAF ini juga memenuhi standar keamanan yang ditetapkan oleh American Society of Testing and Materials (ASTM) dan terdaftar sebagai Corsia Eligible Fuel (CEF) oleh International Civil Aviation Organization (ICAO).

“Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat inovasi di sektor aviasi, tetapi juga menjadi refleksi visi bersama antara Pertamina Group, SGI, dan Bell dalam menciptakan masa depan penerbangan yang lebih bersih dan berkelanjutan,” tambah Riva.

CEO PT Sayap Garuda Indah (SGI), François Lassale, menekankan bahwa investasi SGI dalam SAF sejalan dengan komitmen perusahaan terhadap penerapan praktik keberlanjutan. Sinergi ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi dapat memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan industri penerbangan.

“SGI bangga berada di garis terdepan transformasi penerbangan menuju keberlanjutan di Indonesia. Adopsi SAF bukan sekadar langkah mengurangi emisi karbon, tetapi merupakan wujud komitmen terhadap masa depan yang lebih baik bagi industri dan planet ini. Bermitra dengan Pertamina dan Bell Helicopters sangat sesuai dengan tujuan ESG kami, memperkuat dedikasi kami terhadap inovasi dan tanggung jawab,” ungkap François.

Sinergi ini juga mendapat dukungan penuh dari Bell Textron Inc., produsen helikopter terkemuka yang berkomitmen mendukung implementasi SAF pada armada buatannya. Kolaborasi ini mempercepat transisi menuju penerbangan yang lebih berkelanjutan dan mempercepat pengurangan emisi karbon di sektor penerbangan.

“Bell merasa terhormat dapat bermitra dengan SGI dan Pertamina Group dalam mendukung penerbangan helikopter pertama di Indonesia yang menggunakan bahan bakar penerbangan berkelanjutan,” kata William Dickey, Direktur Pengembangan Bisnis Bell untuk Asia Pasifik.

“Pencapaian ini menyoroti dedikasi Bell terhadap pengembangan solusi bahan bakar alternatif serta upaya bersama dengan para pelanggan dan regulator di Indonesia dan kawasan Asia Pasifik untuk penerapan SAF. Kami berharap sinergi ini dapat memajukan teknologi penerbangan rendah karbon,” tambah William.

Di kesempatan terpisah, VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menyampaikan bahwa Pertamina Group terus mengembangkan pemasaran SAF untuk transportasi udara, baik pesawat komersial maupun helikopter. Hal ini menunjukkan bahwa produk SAF dari Pertamina diakui oleh industri penerbangan dan dapat memberikan kontribusi positif bagi pengurangan emisi karbon.

“Pertamina Patra Niaga telah mendistribusikan SAF untuk transportasi udara jenis helikopter bersama SGI. Ini membuktikan keunggulan produk SAF Pertamina yang tidak hanya memberikan manfaat secara finansial tetapi juga mendukung pengurangan emisi karbon,” ujar Fadjar.

Sebagai pemimpin di bidang transisi energi, Pertamina Group berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan mendorong program-program yang berkontribusi langsung pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Upaya tersebut sejalan dengan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasional Pertamina Group.

Redaksi

Redaksi

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

PT Hotel Indonesia Natour Sambut Libur Nataru 2025 dengan Atraksi Spesial di Bali

PT Hotel Indonesia Natour Sambut Libur Nataru 2025 dengan Atraksi Spesial di Bali

Petrosea (PTRO) Dirikan Anak Usaha Baru untuk Perluas Bisnis Jasa Pertambangan

Petrosea (PTRO) Dirikan Anak Usaha Baru untuk Perluas Bisnis Jasa Pertambangan

PT Satu Visi Putra Tbk (VISI) Peroleh Tambahan Fasilitas Kredit dari Bank BCA Senilai Rp14 Miliar

PT Satu Visi Putra Tbk (VISI) Peroleh Tambahan Fasilitas Kredit dari Bank BCA Senilai Rp14 Miliar

Medco Energi (MEDC) Siapkan Penerbitan Obligasi Rp2,5 Triliun pada 2025 untuk Pelunasan Utang Jatuh Tempo

Medco Energi (MEDC) Siapkan Penerbitan Obligasi Rp2,5 Triliun pada 2025 untuk Pelunasan Utang Jatuh Tempo

Pefindo Pertahankan Peringkat idA+ untuk Barito Pacific (BRPT) dengan Catatan Stabil dan Prospek Tertantang

Pefindo Pertahankan Peringkat idA+ untuk Barito Pacific (BRPT) dengan Catatan Stabil dan Prospek Tertantang