Pertamina dan Komitmen untuk Transisi Energi: Langkah Menuju Net Zero Emission 2060

Jakarta - PT Pertamina (Persero) menggelar sosialisasi Anugerah Jurnalistik Pertamina (AJP) 2024 di Sorong. Dalam acara ini, selain membahas teknis pelaksanaan AJP 2024, Pertamina juga memaparkan berbagai aspek bisnis terintegrasi yang beroperasi dari hulu hingga hilir di Tanah Papua.

Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication Pertamina, menjelaskan bahwa operasional bisnis Pertamina di Tanah Papua sangat komprehensif, mencakup sektor hulu migas, pengolahan, hilir, serta penyediaan jaringan gas bumi. Pertamina juga berperan dalam menyediakan jaringan rumah sakit untuk mendukung kesehatan masyarakat Papua.

Fadjar menambahkan bahwa Pertamina terus berupaya untuk meningkatkan operasional bisnis di Kawasan Timur Indonesia demi ketahanan energi dan mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat di Papua dan Maluku.

Baca Juga

19 Tahun PEPC Regional Indonesia Timur Mengabdi untuk Keberlanjutan Energi dan Kolaborasi yang Efektif

Dalam sosialisasi tersebut, hadir berbagai entitas grup Pertamina yang beroperasi di wilayah Papua, seperti Pertamina EP Papua Field, RU VII Kasim, Pertamina Patra Niaga Regional Maluku-Papua, PT Perusahaan Gas Negara Kawasan Timur Indonesia, dan RS Pertamina Sorong.

Deni Kurniawan, Assistant Manager Papua Well Services PT Pertamina EP, menjelaskan bahwa Pertamina EP Papua Field mengelola empat lapangan migas: Lapangan Klamono, Salawati, Sele-Linda, dan Unitisasi Wakamuk, yang semuanya berkontribusi pada ketahanan energi di Papua.

Deni juga menegaskan bahwa produksi migas dari lapangan yang dikelola Pertamina EP disalurkan dan diolah di Kilang Kasim menjadi produk unggulan.

Ferdy Saputra, Area Manager Comm, Rel, CSR, & Comp RU VII Kasim, menambahkan bahwa Kilang Kasim adalah satu-satunya kilang pengolahan minyak di Indonesia Timur, dengan kapasitas mencapai 10 ribu barel per hari dan produk utama berupa Pertalite, Biosolar B35, serta LSFO. Produk dari Kilang Kasim didistribusikan ke tujuh depot, termasuk Sorong, Biak, Serui Jayapura, Wayame, Manokwari, dan Tual. Kilang ini menerapkan teknologi bersih dengan menggunakan gas sebagai bahan bakar utama.

Edi Mangun, Area Manager Comm, Rel, & CSR Papua-Maluku PT Pertamina Patra Niaga (PPN), menjelaskan bahwa untuk mendistribusikan energi di Papua dan Maluku, PPN memiliki infrastruktur distribusi yang mencakup 20 terminal, satu Jobber, dan 12 Aviation Fuel Terminal (AFT). Terdapat pula 476 SPBU untuk transportasi darat, 162 SPBU untuk transportasi air, dan 15 SPBU untuk transportasi udara. Distribusi BBM di Papua dan Maluku dilakukan melalui berbagai moda transportasi, baik darat, laut, maupun udara, termasuk pesawat khusus untuk pengangkutan BBM.

Fuad Hamzah, Area Head Kawasan Timur Indonesia PT Perusahaan Gas Negara, menambahkan bahwa dengan dukungan APBN, PGN telah membangun 10.619 Sambungan Rumah (SR) di Kawasan Timur Indonesia, dengan rincian 2.087 SR di Wajo, 7.721 SR di Banggai, dan 833 SR di Sorong. Dia juga menegaskan bahwa penyaluran gas bumi akan diperkuat melalui kerja sama dengan kawasan industri di kawasan tersebut.

Di luar sektor energi, Pertamina juga menyediakan layanan kesehatan melalui RS Pertamina Sorong, yang menawarkan layanan kesehatan terpadu dengan fokus pada kesehatan dan keselamatan kerja, guna mendukung kebutuhan tenaga kerja yang sehat dan fit. dr. Felix, tenaga medis di Rumah Sakit Pertamina Sorong, menjelaskan bahwa layanan kesehatan kerja ini berfokus pada upaya preventif dan promotif.

Sebagai perusahaan yang memimpin dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Semua upaya ini sejalan dengan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.