Jumat, 07 November 2025

Penjualan Trisula International Kuartal III/2025 Tembus Rp1,18 Triliun

Penjualan Trisula International Kuartal III/2025 Tembus Rp1,18 Triliun
Penjualan Trisula International Kuartal III/2025 Tembus Rp1,18 Triliun

JAKARTA - PT Trisula International Tbk (TRIS), emiten produsen kain dan garmen, berhasil mencatat pertumbuhan penjualan bersih sepanjang kuartal III/2025. Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2025, pendapatan TRIS naik 9,79% year-on-year (YoY) menjadi Rp1,18 triliun, dibandingkan Rp1,08 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Laba kotor perusahaan tercatat sebesar Rp295,29 miliar, dengan beban pokok penjualan Rp893,58 miliar. Setelah dikurangi biaya dan beban lainnya, laba bersih TRIS meningkat 34,45% YoY menjadi Rp42,92 miliar, naik dari Rp31,92 miliar per September 2024.

Presiden Direktur TRIS, Widjaya Djohan, menyebut capaian ini sebagai bukti keberhasilan perseroan menjaga reputasi dan kepercayaan pelanggan, sekaligus optimisme terhadap prospek industri tekstil dan garmen Indonesia yang mulai menguat.

Baca Juga

Jadwal Lengkap Kereta Api Prambanan Ekspres Rute Yogyakarta–Kutoarjo Diumumkan PT KAI

Kontributor Utama Segmen Manufaktur dan Ekspor

Pertumbuhan laba TRIS didorong hampir dari seluruh segmen bisnisnya. Segmen manufaktur tetap menjadi kontributor terbesar dengan perolehan Rp974,10 miliar, naik 10% dibanding periode sama tahun lalu. Segmen distribusi mencatat pertumbuhan 7% menjadi Rp240,22 miliar, sementara segmen seragam melonjak 111% menjadi Rp234,30 miliar.

Secara geografis, pasar ekspor tetap menjadi motor utama penjualan, menyumbang 61% dari total pendapatan. Penjualan ekspor TRIS mencapai Rp720,10 miliar, naik 13% YoY. Negara tujuan utama ekspor antara lain Australia, Amerika Serikat, dan Selandia Baru.

Sementara itu, penjualan domestik juga menunjukkan pertumbuhan 5% menjadi Rp468,77 miliar, menandakan produk TRIS tetap diminati di pasar lokal meski menghadapi persaingan dari produk impor murah.

Strategi Ekspor dan Segmentasi Pasar

Widjaya menekankan bahwa strategi ekspor yang terdiversifikasi menjadi salah satu kunci kesuksesan TRIS. Perusahaan menargetkan niche market dan menerima pesanan dalam jumlah kecil maupun tingkat kesulitan tertentu, memberikan fleksibilitas tinggi bagi pelanggan.

“Dukungan integrasi antarunit usaha juga menjadi keunggulan TRIS, terutama dalam menjaga konsistensi kualitas produk,” kata Widjaya. Strategi ini membantu perusahaan mempertahankan stabilitas kinerja, meski industri tekstil dan garmen menghadapi tantangan seperti tarif global dan persaingan produk impor murah.

Optimisme Target Tahun 2025

TRIS optimistis dapat mencapai target kenaikan pendapatan 10% pada akhir 2025, berkat berbagai langkah strategis yang diterapkan. Fokus perseroan tetap pada memperluas jangkauan ekspor ke pasar potensial dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan lama maupun baru.

“Dengan kondisi industri TPT yang membaik, kami percaya kinerja positif ini akan berlanjut. Kepercayaan pelanggan dan reputasi yang telah dibangun menjadi modal utama untuk pertumbuhan di masa depan,” ungkap Widjaya.

Dengan kombinasi pertumbuhan segmen manufaktur, distribusi, dan seragam, serta ekspor yang stabil ke pasar global, TRIS diproyeksikan mampu mempertahankan tren positif hingga akhir tahun.

Aldi

Aldi

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

PLTP Kamojang Dorong Produksi Listrik PGEO Tembus 1,3 GWh

PLTP Kamojang Dorong Produksi Listrik PGEO Tembus 1,3 GWh

PLN Dukung SNI FABA untuk Dorong Pertanian Berkelanjutan

PLN Dukung SNI FABA untuk Dorong Pertanian Berkelanjutan

Waskita Karya Pangkas Waktu Tempuh Papua Jadi 14 Jam

Waskita Karya Pangkas Waktu Tempuh Papua Jadi 14 Jam

Jasa Marga Catat Laba Bersih Rp2,74 Triliun Kuartal III

Jasa Marga Catat Laba Bersih Rp2,74 Triliun Kuartal III

PLN Resmikan SPKLU Center Pertama di Yogyakarta

PLN Resmikan SPKLU Center Pertama di Yogyakarta