Kemdiktisaintek Gandeng Kampus Perluas Akses Pendidikan Sekolah Rakyat
- Selasa, 04 November 2025
 
                                             JAKARTA - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) memperkuat kerja sama dengan Kementerian Sosial (Kemensos) untuk membuka akses pendidikan yang lebih luas bagi masyarakat melalui penguatan sinergi antara perguruan tinggi dan Sekolah Rakyat.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menjelaskan bahwa pihaknya mendorong setiap perguruan tinggi untuk mengambil peran langsung dalam pembinaan Sekolah Rakyat. Konsepnya, satu kampus akan menjadi mitra pembina bagi satu Sekolah Rakyat, dengan memberikan dukungan pelatihan, pendampingan, hingga penyediaan sarana belajar.
“Di bayangan saya, setiap Sekolah Rakyat bisa dibina oleh satu kampus. Kampus langsung berperan dalam pelatihan, mentoring dan sebagainya. Kita juga bisa sediakan berbagai fasilitas seperti ruang pembelajaran,” ujar Brian melalui keterangan di Jakarta.
Baca Juga
Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto yang menempatkan pemerataan akses pendidikan sebagai salah satu program prioritas nasional.
Kolaborasi antara perguruan tinggi dan Sekolah Rakyat diharapkan mampu menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif serta memberikan kesempatan belajar bagi masyarakat di berbagai daerah, terutama mereka yang belum terjangkau layanan pendidikan formal.
Kemdiktisaintek Siapkan Skema Beasiswa dan Tim Kolaborasi
Untuk mendukung keberlanjutan program tersebut, Brian Yuliarto menegaskan pentingnya keterlibatan aktif perguruan tinggi negeri (PTN) dalam membina siswa Sekolah Rakyat. Ia juga membuka peluang pemberian beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah bagi para lulusan Sekolah Rakyat yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
“Kita juga akan bentuk satu tim supaya bisa menyiapkan apa yang diperlukan untuk kolaborasi, seperti kampus-kampus untuk memulai menyusun rujukan,” jelas Brian.
Dengan adanya tim tersebut, Kemdiktisaintek akan mengoordinasikan kebutuhan dan panduan bagi setiap kampus pembina, termasuk penyusunan kurikulum pendamping dan mekanisme pelatihan. Pendekatan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan keterampilan akademik para siswa, tetapi juga membangun jembatan antara pendidikan dasar hingga ke perguruan tinggi.
Brian menambahkan bahwa penguatan peran kampus dalam Sekolah Rakyat juga menjadi langkah konkret untuk mendukung transisi pendidikan yang berkesinambungan, sehingga pelajar dari latar belakang ekonomi lemah memiliki kesempatan yang sama untuk meraih pendidikan tinggi.
Sekolah Rakyat Tumbuh Pesat, Sasar Ribuan Pelajar di 166 Titik
Sementara itu, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, menjelaskan bahwa hingga saat ini, Sekolah Rakyat telah hadir di 166 titik di seluruh Indonesia, dengan jenjang mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
“Dari jumlah tersebut, sekitar 6.700 siswa SMA kini mengikuti pembelajaran dan diproyeksikan akan lulus pada tahun 2028,” ujar Gus Ipul.
Ia menyampaikan bahwa kurikulum di Sekolah Rakyat bersifat fleksibel dan disesuaikan dengan pilihan masa depan siswa. Bagi siswa yang memilih untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, kurikulumnya akan disusun bersama antara guru dan dosen. Sementara bagi yang ingin langsung bekerja, mereka akan mendapatkan pembekalan sesuai kebutuhan industri dan dunia kerja.
“Kurikulum yang mereka laksanakan akan disesuaikan dengan pilihan tersebut, seperti dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI),” jelasnya.
Program Sekolah Rakyat ini dirancang agar tidak hanya menjadi sarana pendidikan formal, tetapi juga menjadi wadah pemberdayaan masyarakat yang berorientasi pada peningkatan keterampilan dan kesejahteraan sosial.
Sinergi Kemdiktisaintek dan Kemensos Siapkan MoU Kolaboratif
Ke depan, Kemdiktisaintek dan Kemensos berencana menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk memperkuat kerja sama antara perguruan tinggi dan Sekolah Rakyat. MoU tersebut akan menjadi dasar dalam merancang strategi kolaborasi yang lebih konkret, baik dalam aspek kurikulum, pendampingan, maupun pengelolaan fasilitas pendidikan.
Kolaborasi dua kementerian ini diharapkan mampu memperluas akses pendidikan bagi masyarakat di seluruh lapisan sosial, sekaligus memastikan bahwa lulusan Sekolah Rakyat siap melanjutkan pendidikan tinggi atau memasuki dunia kerja dengan kompetensi yang relevan.
Program ini juga menjadi simbol upaya pemerintah dalam mewujudkan pendidikan merata dan berkeadilan, di mana setiap anak bangsa memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang, tanpa terkendala jarak, biaya, atau status sosial.
Melalui sinergi antara kampus dan Sekolah Rakyat, pemerintah ingin menciptakan sistem pendidikan yang tidak hanya mencerdaskan, tetapi juga memberdayakan masyarakat menuju Indonesia yang lebih inklusif dan kompetitif di masa depan.
Aldi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
AHY Optimistis Utang Kereta Cepat Bisa Diselesaikan Tanpa Bebani Anggaran Negara
- Selasa, 04 November 2025
 
PLN Gelar Electric Run 2025, Bukti Nyata Komitmen Menuju Net Zero Emission
- Selasa, 04 November 2025
 
Buyback Emas Antam Tembus Rp2,15 Juta, Tren Naik di Tengah Gejolak Global
- Selasa, 04 November 2025
 
Dana Asing Rp12,8 Triliun Masuk ke Bursa, IHSG Kembali Menguat Signifikan
- Selasa, 04 November 2025
 
Berita Lainnya
Prabowo Gratiskan Kereta untuk Petani dan Pedagang, Ongkos Disubsidi 60 Persen
- Selasa, 04 November 2025
 













