Tren Properti 2025, Lippo Karawaci Optimistis Tumbuh
JAKARTA - Pasar properti nasional memasuki babak baru yang lebih optimistis pada 2025.
Di tengah meningkatnya permintaan rumah di kawasan penyangga ibu kota, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berhasil mempertahankan laju pertumbuhan bisnisnya melalui strategi yang seimbang antara hunian terjangkau dan premium. Dengan dukungan tren positif di sektor perumahan, perusahaan yakin momentum pertumbuhan akan terus berlanjut hingga akhir tahun.
Tangerang Kuasai Pasar Hunian Jabodetabek
Baca Juga
Kawasan Tangerang kembali mencatatkan dominasi dalam pasar perumahan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), hingga Karawang sepanjang semester pertama 2025. Berdasarkan data pasar, dari total 6.429 unit rumah baru yang diluncurkan pada periode tersebut, lebih dari separuhnya atau sekitar 52% berasal dari Tangerang.
Kinerja solid ini menunjukkan bahwa kawasan barat Jakarta masih menjadi magnet utama bagi pembeli rumah, baik dari kalangan pekerja muda, keluarga baru, maupun investor properti.
Momentum inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh LippoLand — unit usaha LPKR — untuk memperkuat kehadirannya melalui pengembangan kawasan Park Serpong, salah satu proyek andalan di wilayah Tangerang.
Hasilnya, LPKR mencatatkan pra penjualan senilai Rp2,47 triliun selama paruh pertama 2025. Angka tersebut sudah merepresentasikan sekitar 40% dari target tahunan perusahaan. Pencapaian ini memperlihatkan daya tahan bisnis properti di tengah kondisi ekonomi yang dinamis serta keberhasilan strategi perusahaan dalam menjaga kepercayaan konsumen.
“Strategi perumahan terjangkau, yang dilengkapi dengan penawaran di segmen premium, telah mendorong kinerja pra penjualan yang kuat,” ujar CEO Grup Lippo Indonesia, John Riady, dalam keterangan tertulis, Selasa (4/11/2025).
Produk Hunian LippoLand Disambut Antusias Pasar
Kontribusi terbesar terhadap kinerja pra penjualan LPKR datang dari kawasan Park Serpong, yang menyumbang 67% dari total nilai pra penjualan. Fakta ini mencerminkan tingginya minat pembeli rumah pertama maupun end-user yang mencari hunian dengan kualitas baik dan fasilitas lengkap.
Menurut John Riady, hasil positif ini tidak lepas dari konsistensi perusahaan dalam melakukan serah terima produk secara tepat waktu di berbagai proyek. Dengan pendekatan tersebut, Lippo Karawaci berhasil memperkuat reputasinya sebagai pengembang yang mengedepankan kualitas dan kepercayaan pelanggan.
Lebih jauh, manajemen LPKR menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan hunian yang terjangkau, berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat modern. Kombinasi antara harga kompetitif dan konsep kawasan yang terintegrasi menjadi kunci keberhasilan perusahaan dalam menjaga momentum penjualan.
Pergeseran Tren: Pembeli Rumah Naik Kelas
Di sisi lain, pasar perumahan tahun 2025 memperlihatkan perubahan menarik dalam pola permintaan.
Berdasarkan analisis Director Strategic Consulting Cushman and Wakefield Indonesia, Arief N. Rahardjo, meskipun segmen menengah bawah dengan harga Rp700 juta hingga Rp1 miliar masih mendominasi 27% dari total pasokan, kini mulai terlihat distribusi yang lebih seimbang di semua segmen harga.
Segmen menengah dengan kisaran Rp1 miliar hingga Rp1,7 miliar menyumbang 23% dari total pasokan, disusul menengah atas sebesar 22%, dan segmen atas 20%. Distribusi ini menunjukkan bahwa pengembang memiliki keyakinan terhadap daya beli masyarakat di seluruh lapisan, tidak hanya di kelas menengah bawah.
“Kendati peluncuran rumah terjangkau lebih banyak, segmen menengah rentang Rp1 miliar–1,7 miliar justru paling diminati, menyumbang 53,3% dari total transaksi,” ujar Arief.
Menurutnya, tren tersebut menandakan adanya pergeseran perilaku konsumen yang kini lebih berani naik kelas, mencari hunian yang menawarkan kenyamanan dan kualitas lebih tinggi, bukan semata harga murah.
Tangerang Jadi Pusat Pertumbuhan Baru
Dalam hal serapan pasar, Tangerang kembali mencatatkan performa terbaik dengan rata-rata 19,5 unit rumah terserap per kawasan per bulan. Angka ini jauh mengungguli kawasan Bogor–Depok yang hanya mencatatkan rata-rata serapan 9,3 unit per bulan.
Fakta tersebut mengindikasikan bahwa selain menjadi pusat pasokan terbesar, Tangerang juga memiliki permintaan yang sangat kuat — baik dari pembeli domestik maupun investor jangka panjang. Dengan infrastruktur yang semakin lengkap serta kedekatan dengan Jakarta, kawasan ini menjadi magnet utama bagi pengembangan proyek hunian baru.
Lippo Karawaci, melalui berbagai proyeknya seperti Park Serpong, terus memperkuat posisinya di wilayah tersebut dengan menawarkan konsep kawasan terpadu yang menggabungkan hunian, fasilitas komersial, serta ruang publik yang modern.
Momentum Pertumbuhan Berkelanjutan
Kinerja positif di semester pertama 2025 menjadi dasar optimisme bagi LPKR untuk melanjutkan tren pertumbuhan hingga akhir tahun. Dengan strategi yang berfokus pada keseimbangan antara segmen menengah dan premium, perusahaan berharap dapat mempertahankan tingkat pra penjualan yang solid sekaligus memperluas pasar.
John Riady menegaskan bahwa fokus utama perusahaan tetap pada menciptakan nilai jangka panjang bagi masyarakat dan pemegang saham, melalui pembangunan hunian yang mendukung gaya hidup modern dan berkelanjutan.
Dengan tren permintaan yang terus meningkat, distribusi segmen pasar yang semakin merata, serta dukungan kebijakan pemerintah seperti PPN rumah komersial yang ditanggung hingga 2026, prospek industri properti tahun ini diprediksi akan tetap cerah.
Bagi Lippo Karawaci, semua indikator tersebut memperkuat keyakinan bahwa perusahaan berada di jalur yang tepat untuk melanjutkan pertumbuhan berkelanjutan di sektor properti nasional.
Rekomendasi
