Selasa, 04 November 2025

NICL Catat Lonjakan Laba 131 Persen Kuartal III 2025, Penjualan Nikel Meningkat

NICL Catat Lonjakan Laba 131 Persen Kuartal III 2025, Penjualan Nikel Meningkat
NICL Catat Lonjakan Laba 131 Persen Kuartal III 2025, Penjualan Nikel Meningkat

JAKARTA - Emiten tambang PT PAM Mineral Tbk (NICL) mencatat peningkatan laba periode berjalan yang signifikan pada kuartal III 2025. Laba Neto Periode Berjalan Perseroan tercatat mencapai Rp401,66 miliar per 31 September 2025.

Angka ini melonjak 131,28 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp173,66 miliar. Lonjakan tersebut menjadi salah satu kinerja tertinggi yang dicatat NICL dalam beberapa tahun terakhir.

Peningkatan laba ini sebagian besar ditopang oleh kenaikan penjualan perseroan. Total penjualan NICL mencapai Rp1,35 triliun, naik 64,82 persen dari Rp821 miliar pada periode sebelumnya.

Baca Juga

IPC TPK Buka Rute Langsung Tanjung Priok–Vietnam, Dorong Ekspor Nasional

Peningkatan Volume Penjualan Nikel

Direktur Utama NICL, Ruddy Tjanaka, menyatakan bahwa peningkatan penjualan terutama berasal dari lonjakan volume penjualan nikel. Volume penjualan naik dari 1.273.855,62 mt menjadi 2.404.590,63 mt, atau meningkat 88,76 persen.

Ruddy menegaskan bahwa perusahaan telah menyiapkan strategi antisipatif sejak awal tahun terkait fluktuasi harga nikel. Pihak manajemen meyakini bahwa penurunan harga nikel hanyalah fenomena jangka pendek.

Sejak akhir 2024, harga acuan nikel domestik mengalami penurunan 5,20 persen. Penurunan ini sejalan dengan tren global dan dinamika industri baterai kendaraan listrik yang cenderung fluktuatif.

Perseroan melihat penurunan harga tersebut sebagai koreksi positif yang sudah diprediksi. Rudy menilai kondisi ini tidak mengubah prospek kinerja jangka panjang perusahaan.

Target Produksi dan Strategi Pasar

Hingga akhir tahun 2025, NICL menargetkan produksi gabungan sebesar 2,6 juta ton ore. Per kuartal III 2025, tingkat produksi perusahaan telah mencapai 92,48 persen dari RKAB tahun 2025 yang telah disetujui.

Untuk memenuhi permintaan pasar hingga akhir tahun, perseroan mengajukan pembaharuan RKAB ke Kementerian ESDM. Langkah ini bertujuan menambah kapasitas produksi dan menjaga kontinuitas pasokan nikel.

Perseroan yakin bahwa langkah strategis ini akan memperkuat posisi NICL di pasar domestik dan internasional. Dengan persiapan matang, perusahaan siap menghadapi fluktuasi harga nikel yang bersifat sementara.

Kondisi Keuangan dan Struktur Aset

Dari sisi permodalan, jumlah aset Perseroan pada kuartal III 2025 tercatat sebesar Rp971,88 miliar. Angka ini turun sekitar 7,45 persen dibandingkan total aset tahun 2024 sebesar Rp1,05 triliun.

Jumlah liabilitas tercatat sebesar Rp138,60 miliar, sementara total ekuitas Perseroan mencapai Rp833,27 miliar. Struktur ini menunjukkan kondisi keuangan yang masih solid meski ada penurunan aset.

Penurunan aset tidak memengaruhi likuiditas dan kemampuan operasional perusahaan. NICL tetap mampu mendanai produksi dan menjaga arus kas agar tetap sehat.

Kombinasi lonjakan laba, peningkatan penjualan, dan strategi produksi yang jelas memperlihatkan manajemen NICL cukup adaptif. Hal ini membuat perusahaan tetap kompetitif di tengah dinamika harga nikel global.

Dengan pertumbuhan laba yang lebih dari dua kali lipat, perusahaan menunjukkan efisiensi operasional dan optimalisasi produksi. Langkah ini penting untuk menjaga kinerja finansial tetap stabil hingga akhir tahun.

Strategi antisipatif terhadap fluktuasi harga nikel memberikan fleksibilitas bagi perseroan dalam perencanaan jangka panjang. NICL mampu mengatasi tantangan pasar dan memaksimalkan keuntungan dari volume penjualan yang meningkat.

Secara keseluruhan, kuartal III 2025 menjadi periode yang solid bagi PT PAM Mineral Tbk. Peningkatan laba bersih yang tajam, penjualan yang meningkat, dan strategi produksi yang matang menunjukkan prospek positif bagi sisa tahun ini.

Lonjakan volume penjualan nikel dan target produksi yang agresif mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menyesuaikan diri dengan permintaan pasar. NICL tetap fokus pada penguatan posisi di industri nikel dan menghadapi fluktuasi pasar global dengan kesiapan strategi yang matang.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

PLN Gelar Electric Run 2025, Bukti Nyata Komitmen Menuju Net Zero Emission

PLN Gelar Electric Run 2025, Bukti Nyata Komitmen Menuju Net Zero Emission

PLTN Pertama Ditargetkan 2032, Indonesia Siap Masuki Era Energi Nuklir

PLTN Pertama Ditargetkan 2032, Indonesia Siap Masuki Era Energi Nuklir

BBM Pertamina Naik November 2025, Dex dan Dexlite Alami Penyesuaian Harga

BBM Pertamina Naik November 2025, Dex dan Dexlite Alami Penyesuaian Harga

Tips Aman PLN Lindungi Alat Listrik Rumah Saat Musim Hujan dan Petir

Tips Aman PLN Lindungi Alat Listrik Rumah Saat Musim Hujan dan Petir

Harga TBS Kelapa Sawit Kaltim Turun, Petani Diminta Perkuat Kemitraan Strategis

Harga TBS Kelapa Sawit Kaltim Turun, Petani Diminta Perkuat Kemitraan Strategis