Sabtu, 25 Oktober 2025

Proyek PLTP Mataloko PLN Siap Beroperasi Komersial Tahun 2027

Proyek PLTP Mataloko PLN Siap Beroperasi Komersial Tahun 2027
Proyek PLTP Mataloko PLN Siap Beroperasi Komersial Tahun 2027

JAKARTA - Indonesia terus mendorong pengembangan energi baru terbarukan, salah satunya melalui energi panas bumi atau geotermal. 

Salah satu proyek andalan PLN di Nusa Tenggara, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Mataloko, ditargetkan beroperasi secara komersial pada 2027. 

Proyek ini diharapkan tidak hanya menambah pasokan listrik yang ramah lingkungan, tetapi juga mendukung kemandirian energi nasional sekaligus memberi dampak positif bagi masyarakat lokal.

Baca Juga

Tarif BBM Pertamina Terbaru Sabtu 25 Oktober 2025 di Semua SPBU

Dengan kapasitas awal 2x10 MW, PLTP Mataloko menjadi bagian penting dalam strategi pemerintah untuk meningkatkan penggunaan energi bersih dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. 

Saat ini, pembangunan proyek ini telah memasuki tahap akhir konstruksi infrastruktur, dan tahap berikutnya adalah pengeboran serta penyelesaian pembangkit listrik.

Progres Konstruksi PLTP Mataloko

Bobby Robson Sitorus, Manager Perizinan dan Komunikasi PLN UIP Nusa Tenggara, menegaskan target Commercial Operation Date (COD) proyek ini:

“Ya 2027, COD. Tinggal 2 tahun lagi. Nggak terasa itu. 2026 lalu 2027,”

Konstruksi PLTP Mataloko sejauh ini berjalan lancar, namun tantangan utama yang dihadapi adalah pemenuhan kebutuhan air dari Sungai Tiwu Bala. 

Penggunaan air ini masih menunggu persetujuan masyarakat, sehingga PLN aktif melakukan sosialisasi dan komunikasi untuk menjelaskan manfaat proyek bagi masyarakat setempat.

Selain itu, PLN bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) telah menghitung debit air yang dibutuhkan selama konstruksi. Sementara persetujuan sedang menunggu, PLN tetap melanjutkan pembangunan infrastruktur utama, termasuk empat wellpad (A, B, C, D) dan jalan sepanjang 7 km untuk mobilisasi alat dan material.

Status Tanah, Perizinan, dan Infrastruktur

Proyek PLTP Mataloko menunjukkan kemajuan signifikan dalam pengadaan tanah dan perizinan. Bobby menjelaskan:

“Nah total semua progres sampai saat ini, untuk yang pengadaan tanah sudah clear semua, sudah 100%, untuk perizinan 100%, untuk konstruksi infrastruktur tadi sudah tercapai sekitar 89%. Jadi makanya diperkirakan di akhir tahun kita sudah 100%, selanjutnya persiapan untuk pengeboran.”

Dengan pencapaian ini, PLN siap memulai tahap pengeboran setelah infrastruktur selesai sepenuhnya. Progres yang matang ini juga memperkuat keyakinan bahwa proyek dapat selesai sesuai target.

Pengeboran dan Pembangkit

Proses pengeboran satu wellpad diperkirakan memakan waktu sekitar 6–7 bulan. Setelah itu, pembangunan pembangkit akan membutuhkan tambahan waktu sekitar 15–18 bulan. Secara keseluruhan, tahap awal pengembangan diperkirakan memakan waktu hampir tiga tahun, atau sekitar 2,5 tahun.

Setiap wellpad direncanakan menghasilkan 10 MW. Pada tahap awal, PLN akan mengembangkan dua wellpad, sementara wellpad tambahan akan dikembangkan di tahap berikutnya. Bobby menjelaskan:

“Kalau bisa dapat uapnya yang benar-benar bagus, 1 wellpad saja, kalau bisa sampai 10 MW, 10 MW itu. Tadi kalau cuma 20 MW, kan cuma 2 wellpad saja, wellpad lainnya dibiarin dulu.”

Pendekatan ini menunjukkan fokus PLN pada efisiensi pemanfaatan sumber daya geotermal secara optimal.

Tantangan Sosial dan Lingkungan

Selain tantangan teknis, PLN menghadapi tantangan sosial, terutama terkait penggunaan air Sungai Tiwu Bala. Persetujuan masyarakat menjadi kunci agar konstruksi dapat berjalan lancar dan proyek berkelanjutan.

PLN menekankan pentingnya sosialisasi yang transparan agar masyarakat memahami manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan dari PLTP Mataloko. 

Proyek ini tidak hanya menyuplai listrik bersih, tetapi juga membuka peluang lapangan kerja, meningkatkan kapasitas ekonomi lokal, dan mendorong pembangunan infrastruktur di sekitarnya.

Selain itu, proyek ini menjadi contoh pengembangan energi bersih yang selaras dengan kebutuhan masyarakat. PLN berkomitmen meminimalkan dampak lingkungan sambil tetap menjaga produktivitas proyek. Dengan demikian, PLTP Mataloko bisa menjadi model bagi pengembangan energi geotermal lainnya di Indonesia.

Kontribusi PLTP Mataloko bagi Energi Terbarukan

Dengan kapasitas 2x10 MW pada tahap awal, PLTP Mataloko akan menyuplai listrik ramah lingkungan bagi Nusa Tenggara. Proyek ini sejalan dengan target pemerintah dalam meningkatkan penggunaan energi terbarukan dan menurunkan emisi karbon.

Selain pasokan listrik, pembangunan proyek ini berdampak positif bagi masyarakat lokal melalui penciptaan lapangan kerja selama konstruksi, hingga pemeliharaan pascaoperasional. Jalan sepanjang 7 km yang dibangun PLN juga akan mempermudah akses masyarakat dan mendukung perkembangan ekonomi lokal.

Dengan beroperasinya PLTP Mataloko pada 2027, PLN berharap dapat memperkuat jaringan energi terbarukan nasional sekaligus mendorong percepatan pembangunan infrastruktur geotermal di kawasan timur Indonesia.

PLTP Mataloko menandai langkah strategis PLN dalam memperluas pemanfaatan energi panas bumi. Dengan progres konstruksi yang mencapai hampir 90%, pengadaan tanah dan perizinan 100%, serta persiapan pengeboran dan pembangunan pembangkit yang matang, proyek ini ditargetkan mulai beroperasi secara komersial pada 2027.

Tantangan terkait water supply dan persetujuan masyarakat tetap menjadi fokus utama PLN, yang terus melakukan sosialisasi dan komunikasi untuk memastikan kelancaran proyek. 

Dengan kapasitas awal 2x10 MW, PLTP Mataloko tidak hanya menambah pasokan listrik regional, tetapi juga menjadi contoh pengembangan energi bersih yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat lokal.

Proyek ini sekaligus menunjukkan bahwa pengembangan energi baru terbarukan, khususnya geotermal, dapat berjalan selaras dengan kepentingan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan, sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi kemandirian energi nasional.

Sindi

Sindi

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Rekomendasi 5 Rumah Murah Blitar Mulai Harga Rp150 Jutaan

Rekomendasi 5 Rumah Murah Blitar Mulai Harga Rp150 Jutaan

Harga Minyak Dunia Menguat, Pasar Waspadai Dampak Sanksi AS ke Rusia

Harga Minyak Dunia Menguat, Pasar Waspadai Dampak Sanksi AS ke Rusia

SPBU Swasta Optimis Negosiasi BBM Murni Rampung

SPBU Swasta Optimis Negosiasi BBM Murni Rampung

Listrik Bersih PLN Terangi 80 Desa Sulawesi Selatan

Listrik Bersih PLN Terangi 80 Desa Sulawesi Selatan

Sektor Batu Bara Kaltim Optimis Hadapi Tantangan Produksi

Sektor Batu Bara Kaltim Optimis Hadapi Tantangan Produksi