Jumat, 24 Oktober 2025

Presiden Prabowo Setujui Pembentukan Ditjen Pesantren, Gibran Sebut Kado Istimewa

Presiden Prabowo Setujui Pembentukan Ditjen Pesantren, Gibran Sebut Kado Istimewa
Presiden Prabowo Setujui Pembentukan Ditjen Pesantren, Gibran Sebut Kado Istimewa

JAKARTA - Dukungan pemerintah terhadap dunia pesantren kini semakin nyata. Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengumumkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memberikan persetujuan resmi atas pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren (Ditjen Pesantren) di bawah Kementerian Agama.

Kabar ini menjadi tonggak penting bagi masa depan pendidikan pesantren di Indonesia yang selama ini menjadi benteng nilai keislaman dan kebangsaan. Keputusan tersebut menegaskan komitmen pemerintah untuk memperkuat peran pesantren sebagai pusat pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat.

Pembentukan Ditjen Pesantren, Kado Istimewa bagi Dunia Pendidikan Islam

Baca Juga

8 Tempat Makan Dekat Stasiun Madiun Harga Terjangkau

Pernyataan ini disampaikan oleh Wapres Gibran saat menghadiri Silaturahmi Nasional Alumni Buntet Pesantren di Lapangan Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama (MANU) Putra Buntet Pesantren, Kabupaten Cirebon, pada Kamis, 23 Oktober 2025. Dalam pidatonya, Gibran menyebut bahwa keputusan Presiden Prabowo merupakan “kabar gembira sekaligus kado istimewa” bagi seluruh kalangan pesantren di Tanah Air.

“Ini sebenarnya ada kabar gembira sekaligus kado istimewa dari Bapak Presiden. Jadi, Bapak Presiden sudah memberikan persetujuan untuk pembentukan Ditjen Pesantren di Kementerian Agama,” kata Gibran melalui pernyataan Sekretariat Wakil Presiden di Jakarta, Jumat.

Ia menegaskan bahwa pembentukan Ditjen Pesantren bukan sekadar keputusan administratif semata. Menurutnya, langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memperkuat peran strategis pesantren dalam mencetak generasi bangsa yang unggul dan berakhlak mulia.

“Ditjen Pesantren ini dibentuk sebagai bukti bahwa pemerintah hadir, hadir langsung dalam mendukung perkembangan pesantren di seluruh Indonesia, sekaligus memperkuat fungsi pesantren di bidang pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Gibran menegaskan.

Langkah ini diharapkan menjadi momentum baru bagi penguatan lembaga pesantren yang selama ini berkontribusi besar terhadap pembangunan karakter bangsa. Pemerintah berkomitmen menjadikan pesantren tidak hanya sebagai lembaga keagamaan, tetapi juga sebagai pusat inovasi sosial dan ekonomi umat.

Buntet Pesantren Jadi Teladan Tiga Abad Pengabdian dan Moderasi Islam

Dalam kesempatan tersebut, Wapres juga menghadiri peringatan tiga abad berdirinya Buntet Pesantren, salah satu pesantren tertua dan paling berpengaruh di Cirebon. Ia memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh kiai, nyai, dan santri yang terus menjaga nilai-nilai Islam moderat dan memperkuat karakter kebangsaan.

Menurut Gibran, selama lebih dari tiga abad, pesantren telah menjadi pilar utama pembentukan jati diri bangsa yang berilmu, berakhlak, dan berdaya saing. Tradisi pesantren dinilai berhasil menanamkan nilai-nilai keislaman yang sejalan dengan semangat cinta tanah air.

Sebagai pesantren tertua di Cirebon, Buntet memiliki peran penting dalam membangun fondasi keislaman dan kebangsaan di Indonesia. Wapres pun menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pengasuh, alumni, dan santri yang terus melestarikan tradisi keilmuan serta pengabdian untuk masyarakat.

“300 tahun bukan waktu yang singkat. Ini adalah bukti kiprah Buntet yang besar dalam membangun fondasi bangsa,” ujar Gibran penuh hormat.

Peringatan ini menjadi momen refleksi atas perjalanan panjang pesantren dalam melahirkan generasi bangsa yang kokoh dalam iman dan pengetahuan. Pemerintah berharap nilai-nilai luhur pesantren terus diwariskan kepada generasi muda di seluruh pelosok negeri.

Sinergi Pusat dan Daerah untuk Jalankan Program Prioritas Nasional

Menutup sambutannya, Gibran mengajak seluruh pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah untuk memperkuat kolaborasi dan sinergi dalam mewujudkan visi-misi Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, keberhasilan program pembangunan nasional hanya bisa tercapai jika semua elemen bekerja secara terpadu hingga ke tingkat daerah.

“Saya ingin nanti ke depan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah bisa lebih bersinergi melibatkan santri-santri, melibatkan pondok, melibatkan alumni pondok,” pesan Wapres di hadapan ribuan santri dan alumni.

Gibran juga menegaskan pentingnya peran santri dalam menyukseskan berbagai program prioritas pemerintah yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Ia berharap para santri dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam memastikan program-program sosial tersalurkan secara tepat sasaran.

“Dan saya ingin program-program visi-misi dari Bapak Presiden bisa tereksekusi baik di daerah, [seperti] Makan Bergizi Gratis (MBG), Cek Kesehatan Gratis, Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda, dan minggu ini ada pembagian BLT (Bantuan Langsung Tunai). Saya mohon agar dapat terdistribusi dengan baik dan bisa tepat sasaran,” ujarnya.

Pemerintah ingin memastikan seluruh program unggulan tersebut berjalan secara merata agar manfaatnya bisa dirasakan masyarakat dari berbagai lapisan. Bagi Wapres, pesantren dan para santri memiliki potensi besar dalam membantu mewujudkan keadilan sosial melalui keterlibatan aktif di program-program pembangunan.

Buntet Pesantren, Warisan Peradaban dan Inspirasi Kebangsaan

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan turut memberikan pandangan mengenai peran penting pesantren dalam sejarah bangsa. Ia menilai bahwa tiga abad perjalanan Buntet merupakan bukti bahwa pesantren tidak hanya menjadi lembaga pendidikan agama, tetapi juga institusi peradaban yang melahirkan generasi unggul dan berkarakter.

Menurutnya, pesantren seperti Buntet telah berkontribusi besar dalam membentuk moral, akidah, dan semangat kebangsaan generasi penerus. Nilai-nilai yang ditanamkan di pesantren menjadi modal sosial penting dalam menjaga keutuhan dan keharmonisan bangsa.

“Pesantren telah membuktikan dirinya bukan hanya tempat menuntut ilmu agama, tapi juga wadah mencetak pemimpin bangsa yang berjiwa nasionalis dan berakhlak,” ujar Erwan dalam sambutannya.

Sebelum menghadiri acara utama, Wapres Gibran melakukan ziarah ke makam KH Abbas Buntet, salah satu ulama besar dan pendiri pesantren tersebut. Dalam ziarah itu, ia mendoakan almarhum sebagai bentuk penghormatan atas jasa besar dalam menanamkan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan di Indonesia.

Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Bupati Cirebon Imron Rosyadi, serta Wakil Kepala Badan Pengaturan BUMN Aminuddin Ma’ruf. Kehadiran para pejabat tinggi ini menunjukkan dukungan penuh pemerintah terhadap eksistensi pesantren sebagai bagian integral dari pembangunan bangsa.

Pesantren Sebagai Mitra Strategis Pembangunan Nasional

Dengan terbentuknya Ditjen Pesantren, pemerintah berkomitmen membawa dunia pesantren ke level yang lebih modern dan profesional tanpa meninggalkan akar tradisi keilmuan Islam. Gibran berharap, lembaga baru ini bisa menjadi jembatan antara pemerintah dan pesantren untuk mengembangkan potensi pendidikan, ekonomi, dan sosial di lingkungan santri.

Keputusan Presiden Prabowo untuk merestui pembentukan Ditjen Pesantren menandai era baru bagi pengelolaan pesantren di Indonesia. Melalui lembaga ini, berbagai kebijakan dan bantuan untuk pesantren diharapkan bisa tersalurkan dengan lebih terarah dan berkelanjutan.

Pemerintah menaruh harapan besar agar pesantren tidak hanya menjadi pusat pembelajaran agama, tetapi juga pusat pemberdayaan ekonomi umat yang mampu memperkuat ketahanan sosial di akar rumput. Dukungan nyata dari negara menjadi bentuk penghormatan atas jasa besar pesantren dalam menjaga nilai-nilai moral bangsa.

Dengan semangat sinergi dan kolaborasi, Gibran menegaskan bahwa pemerintah akan terus hadir untuk memastikan pesantren tetap menjadi sumber cahaya pengetahuan dan peradaban Islam yang menyejukkan. “Pesantren adalah kekuatan moral bangsa. Pemerintah akan terus bersama santri membangun Indonesia yang berakhlak dan berdaya saing,” tutupnya.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Bahasa Portugis Di Sekolah, DPR Tegaskan Pentingnya Dasar Relevansi

Bahasa Portugis Di Sekolah, DPR Tegaskan Pentingnya Dasar Relevansi

Presiden Brasil dan Prabowo Sepakati IM-CEPA Selesai Sebelum Desember 2026

Presiden Brasil dan Prabowo Sepakati IM-CEPA Selesai Sebelum Desember 2026

Wamendiktisaintek Tegaskan Manusia Jadi Penggerak Utama AI

Wamendiktisaintek Tegaskan Manusia Jadi Penggerak Utama AI

BMKG Ingatkan Warga Waspada Musim Hujan Akhir Oktober 2025

BMKG Ingatkan Warga Waspada Musim Hujan Akhir Oktober 2025

Standar Baru MBG, Pastikan Anak Aman dan Gizi Terjaga

Standar Baru MBG, Pastikan Anak Aman dan Gizi Terjaga