Jumat, 24 Oktober 2025

Prabowo Tegaskan Penguasaan Bahasa Asing Jadi Kunci Diplomasi dan Kemajuan Indonesia

Prabowo Tegaskan Penguasaan Bahasa Asing Jadi Kunci Diplomasi dan Kemajuan Indonesia
Prabowo Tegaskan Penguasaan Bahasa Asing Jadi Kunci Diplomasi dan Kemajuan Indonesia

JAKARTA - Pemerintah Indonesia menaruh perhatian besar pada peningkatan kemampuan berbahasa asing di kalangan generasi muda. Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa penguasaan bahasa internasional menjadi salah satu kunci penting dalam memperkuat diplomasi, pendidikan, dan kerja sama global Indonesia di masa depan.

Pernyataan itu disampaikan Presiden Prabowo saat melakukan pertemuan resmi dengan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 23 Oktober 2025. Dalam kesempatan tersebut, ia menegaskan bahwa selain bahasa Inggris, sejumlah bahasa dunia lain juga akan menjadi prioritas nasional dalam pendidikan.

Bahasa Portugis Jadi Fokus Baru Pendidikan Indonesia

Baca Juga

8 Tempat Makan Dekat Stasiun Madiun Harga Terjangkau

Dalam pidato bersama Presiden Brasil, Prabowo mengumumkan bahwa bahasa Portugis akan masuk ke dalam daftar bahasa asing prioritas yang diajarkan di sekolah Indonesia. Langkah ini merupakan bagian dari upaya mempererat hubungan diplomatik dan kebudayaan dengan negara-negara berbahasa Portugis, termasuk Brasil.

“Selain bahasa Inggris, bahasa Arab, bahasa Mandarin, bahasa Jepang, bahasa Korea, Prancis, Jerman, dan Rusia, bahasa Portugis menjadi bahasa prioritas bagi kita. Portugis dan Spanyol,” ujar Prabowo dalam pernyataan pers tersebut.

Kebijakan ini menandai perluasan arah pendidikan nasional yang lebih terbuka terhadap keragaman bahasa internasional. Prabowo menilai, penguasaan bahasa menjadi jembatan untuk memahami budaya dan memperkuat kerja sama antarbangsa di berbagai sektor.

Menurutnya, hubungan Indonesia dan Brasil yang semakin harmonis perlu diimbangi dengan kemampuan komunikasi lintas bahasa yang lebih baik. Bahasa Portugis, yang digunakan oleh mayoritas penduduk Brasil, diharapkan bisa memperkuat kerja sama ekonomi, perdagangan, dan kebudayaan kedua negara.

“Kita sekarang ingin hubungan ini lebih baik, masih banyak kita harus belajar. Dan, karena pentingnya hubungan ini, saya sudah putuskan bahwa bahasa Portugis menjadi bahasa prioritas di pendidikan kita, karena kita ingin hubungannya lebih baik,” tutur Prabowo.

Pernyataan itu disambut positif oleh Presiden Brasil, yang memuji komitmen Indonesia dalam memperluas jangkauan diplomasi melalui pendidikan. Keputusan tersebut bahkan disambut tepuk tangan di ruang pertemuan sebagai simbol apresiasi atas niat baik Indonesia.

Bahasa Asing Sebagai Alat Diplomasi dan Daya Saing Bangsa

Kebijakan Presiden Prabowo untuk memperluas daftar bahasa asing prioritas tidak hanya memiliki makna diplomatik, tetapi juga strategis. Pemerintah menilai bahwa penguasaan bahasa asing dapat membuka peluang besar bagi masyarakat Indonesia di bidang ekonomi global dan teknologi modern.

Bahasa Inggris tetap menjadi fondasi utama yang harus dikuasai generasi muda Indonesia. Namun, kemampuan berbahasa lain seperti Mandarin, Jepang, Korea, Arab, dan Rusia dinilai mampu memperkuat daya saing bangsa di berbagai sektor internasional.

Pemerintah juga menyoroti pentingnya bahasa Prancis, Jerman, Portugis, dan Spanyol karena memiliki peran besar dalam hubungan ekonomi dan kebudayaan antarnegara. Dengan menguasai bahasa-bahasa tersebut, siswa Indonesia diharapkan lebih siap bersaing di dunia pendidikan dan dunia kerja global.

Langkah ini juga mencerminkan strategi diplomasi Indonesia yang semakin inklusif. Prabowo menilai bahwa diplomasi modern tidak hanya mengandalkan kekuatan politik dan ekonomi, tetapi juga kecakapan komunikasi antarbudaya.

Menurut para pengamat pendidikan, kebijakan ini dapat menjadi momentum besar untuk membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kemampuan global mindset. Mereka menilai, penguasaan bahasa asing akan mempermudah akses pelajar Indonesia ke universitas top dunia serta memperluas peluang kerja di luar negeri.

Dengan demikian, kebijakan ini bukan hanya soal kurikulum, tetapi juga arah baru pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang lebih adaptif terhadap dunia yang saling terhubung.

Peta Bahasa Dunia dan Posisi Indonesia di Kancah Global

Menurut data Ethnologue, pusat penelitian bahasa yang berbasis di Amerika Serikat, terdapat sepuluh bahasa yang paling banyak digunakan di dunia pada tahun 2025. Fakta ini menjadi alasan kuat mengapa pemerintah Indonesia ingin memperluas cakupan pembelajaran bahasa asing.

Bahasa Inggris tetap menempati posisi pertama dengan 1,5 miliar penutur di seluruh dunia. Bahasa ini digunakan di berbagai negara dan menjadi alat utama dalam perdagangan internasional, teknologi, dan pendidikan global.

Posisi kedua ditempati oleh bahasa Mandarin dengan 1,1 miliar penutur, disusul oleh bahasa Hindi dengan 609,1 juta penutur. Sementara itu, bahasa Spanyol berada di urutan keempat dengan 558,5 juta penutur di berbagai wilayah, terutama di Amerika Latin dan Eropa.

Selanjutnya, bahasa Arab standar digunakan oleh 334,8 juta penutur, diikuti bahasa Prancis dengan 311,9 juta penutur, dan bahasa Bengali dengan 284,3 juta penutur. Bahasa Portugis, yang kini menjadi prioritas baru Indonesia, menempati posisi kedelapan dengan 266,6 juta penutur di dunia.

Menariknya, bahasa Rusia dengan 253,4 juta penutur dan bahasa Indonesia dengan 252,4 juta penutur menempati posisi kesembilan dan kesepuluh dalam daftar tersebut. Artinya, bahasa Indonesia kini diakui sebagai salah satu bahasa yang paling banyak digunakan di dunia.

Kondisi ini memperlihatkan bahwa bangsa Indonesia memiliki potensi besar untuk berperan aktif dalam percakapan global. Namun, kemampuan multibahasa akan semakin memperkuat posisi tersebut di tingkat internasional.

Langkah Strategis untuk Membangun Generasi Multibahasa

Keputusan Presiden Prabowo untuk menambahkan bahasa Portugis dan bahasa asing lain sebagai prioritas pendidikan bukanlah langkah spontan. Kebijakan ini merupakan bagian dari visi besar membangun sumber daya manusia unggul yang mampu bersaing di dunia global yang dinamis.

Prabowo meyakini bahwa keberhasilan Indonesia di masa depan akan sangat bergantung pada kemampuan anak muda beradaptasi dengan perkembangan dunia. Penguasaan bahasa asing adalah pintu pertama untuk membuka kolaborasi global di bidang ekonomi, pendidikan, sains, dan kebudayaan.

Langkah ini juga sejalan dengan semangat memperkuat kerja sama Selatan-Selatan, di mana Indonesia dan Brasil menjadi dua negara berkembang dengan potensi besar di bidang energi, pertanian, dan teknologi hijau. Bahasa menjadi alat penting untuk mempercepat kolaborasi dalam berbagai proyek strategis tersebut.

Selain itu, kebijakan ini diharapkan mendorong lembaga pendidikan untuk memperbarui kurikulum dan metode pengajaran bahasa asing. Pemerintah menilai, pembelajaran bahasa harus diintegrasikan dengan konteks sosial, budaya, dan ekonomi agar lebih relevan dan menarik bagi siswa.

Menatap Masa Depan: Indonesia sebagai Pusat Komunikasi Global

Langkah memperluas pembelajaran bahasa asing mencerminkan visi Presiden Prabowo untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat komunikasi dan kolaborasi global di Asia Tenggara. Dengan kemampuan bahasa yang lebih luas, masyarakat Indonesia akan lebih siap berinteraksi di berbagai forum internasional.

Kebijakan ini juga menjadi sinyal bahwa diplomasi budaya dan pendidikan kini menjadi bagian dari strategi politik luar negeri Indonesia. Pemerintah bertekad untuk menjadikan bahasa sebagai jembatan perdamaian dan kerja sama antarbangsa, bukan sekadar alat komunikasi.

Dengan demikian, keputusan Presiden Prabowo bukan hanya tentang menambah mata pelajaran baru, tetapi juga tentang menyiapkan arah baru masa depan bangsa. Generasi muda Indonesia akan tumbuh menjadi warga dunia yang mampu berbicara dalam banyak bahasa, memahami banyak budaya, dan menjembatani berbagai perbedaan.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Bahasa Portugis Di Sekolah, DPR Tegaskan Pentingnya Dasar Relevansi

Bahasa Portugis Di Sekolah, DPR Tegaskan Pentingnya Dasar Relevansi

Presiden Brasil dan Prabowo Sepakati IM-CEPA Selesai Sebelum Desember 2026

Presiden Brasil dan Prabowo Sepakati IM-CEPA Selesai Sebelum Desember 2026

Wamendiktisaintek Tegaskan Manusia Jadi Penggerak Utama AI

Wamendiktisaintek Tegaskan Manusia Jadi Penggerak Utama AI

BMKG Ingatkan Warga Waspada Musim Hujan Akhir Oktober 2025

BMKG Ingatkan Warga Waspada Musim Hujan Akhir Oktober 2025

Standar Baru MBG, Pastikan Anak Aman dan Gizi Terjaga

Standar Baru MBG, Pastikan Anak Aman dan Gizi Terjaga