ADPI Dukung Strategi Investasi Dana Pensiun di Energi Terbarukan
- Jumat, 24 Oktober 2025
JAKARTA - Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) merespons dengan antusias dorongan Kementerian Keuangan untuk memperluas investasi dana pensiun ke sektor energi baru dan terbarukan (EBT).
Langkah ini dianggap selaras dengan prinsip keberlanjutan dan kebutuhan jangka panjang peserta dana pensiun.
ADPI Dukung Strategi Investasi Berkelanjutan
Baca JugaPurbaya Apresiasi Langkah Mandiri Danantara Selesaikan Utang Kereta
Ketua ADPI, Abdul Hadi, menegaskan bahwa investasi di sektor EBT sesuai dengan prinsip keberlanjutan dana pensiun yang bersifat jangka panjang.
“Karena beban kita, tanggung jawab kita itu panjang sampai dengan seluruh peserta. Dengan demikian, ada instrumen investasi yang berbasis ESG itu sangat selaras dengan kebutuhan jangka panjang kita,” ujarnya.
Hadi menambahkan, dana pensiun harus mengelola asetnya bukan sekadar untuk menghasilkan imbal hasil finansial, tetapi juga untuk memastikan kesinambungan serta memberikan dampak positif sosial dan lingkungan. Saran Kemenkeu dianggap tepat karena membuka peluang pengembangan portofolio investasi yang lebih modern dan berkelanjutan.
Potensi Green Investment untuk Dana Pensiun
Direktur Utama PT Taspen (Persero), Rony Hanityo Aprianto, menyampaikan bahwa pihaknya sudah mulai menjajaki instrumen investasi berbasis ESG, termasuk green bond dan proyek energi terbarukan secara tidak langsung.
“Salah satunya itu green bond atau proyek-proyek yang sifatnya global energy, tapi kita enggak langsung masuk proyeknya, tapi masukin surat utang underlying-nya project renewable energy,” jelas Rony.
Pendekatan ini memungkinkan dana pensiun memanfaatkan peluang investasi di sektor energi bersih dengan risiko yang lebih terkendali. Rony menekankan bahwa strategi ini juga mendukung diversifikasi portofolio dan memberikan stabilitas jangka panjang bagi peserta dana pensiun.
Imbal Hasil Optimal dengan Risiko Terkelola
Direktur Pengembangan Dana Pensiun, Asuransi, dan Aktuaria Kemenkeu, Ihda Muktiyanto, menjelaskan bahwa meski saat ini alokasi investasi dana pensiun sukarela masih terkonsentrasi pada instrumen fixed income, instrumen EBT dan hijau memiliki potensi nilai tambah yang besar.
“Fokus saat ini membuat manajemen risiko terkelola baik, tetapi imbal hasil untuk kebutuhan jangka panjang peserta bisa terbatas. Strategi investasi yang lebih berimbang memungkinkan dana pensiun memperluas instrumen investasi dengan underlying energi baru dan terbarukan, instrumen hijau, dan lainnya yang memiliki kemampuan meningkatkan return tetap dengan prinsip kehati-hatian,” ujar Ihda.
Ia menambahkan bahwa pendekatan ini bukan hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga mendorong keberlanjutan ekonomi nasional dan mempersiapkan dana pensiun untuk kebutuhan jangka panjang peserta.
Manfaat Investasi Berbasis EBT
Investasi di sektor energi baru dan terbarukan memiliki nilai strategis tinggi karena diproyeksikan akan terus tumbuh seiring meningkatnya kebutuhan energi bersih di dalam negeri maupun global.
Dengan memanfaatkan instrumen EBT, dana pensiun dapat memperoleh return lebih optimal dan mendukung agenda nasional energi bersih.
Selain itu, investasi berbasis ESG mampu memitigasi risiko sosial dan lingkungan, sehingga memberikan perlindungan tambahan terhadap aset dana pensiun. Ini menjadi penting karena dana pensiun memiliki tanggung jawab jangka panjang kepada seluruh peserta dan keluarga mereka di masa depan.
Langkah Konkret ADPI dan Dana Pensiun
Ketua ADPI menekankan perlunya edukasi dan koordinasi bagi anggota dana pensiun untuk memahami potensi dan risiko instrumen EBT. “Kita perlu memperluas wawasan manajer investasi, memastikan setiap alokasi dana memiliki potensi return baik sekaligus sesuai prinsip ESG,” jelas Hadi.
PT Taspen pun telah memulai persiapan untuk investasi green bond, termasuk analisis risiko, proyeksi imbal hasil, dan mekanisme diversifikasi portofolio. Pendekatan bertahap ini memastikan dana pensiun tetap stabil sambil mengeksplorasi peluang investasi yang ramah lingkungan.
Dampak Positif bagi Peserta
Dengan diversifikasi portofolio yang lebih luas dan memasukkan instrumen EBT, peserta dana pensiun dapat menikmati manfaat ganda: peningkatan potensi imbal hasil serta kontribusi positif terhadap lingkungan dan masyarakat.
Strategi ini memastikan aset dana pensiun tidak hanya aman secara finansial, tetapi juga berkelanjutan dalam jangka panjang.
Investasi berkelanjutan juga memungkinkan dana pensiun untuk tetap relevan di era ekonomi hijau, mendukung pembangunan nasional, serta menarik minat investor global yang menekankan prinsip ESG.
Pandangan Masa Depan
ADPI optimistis bahwa arahan Kemenkeu akan memperkuat posisi dana pensiun Indonesia dalam jangka panjang. Dengan prinsip kehati-hatian yang tetap dijaga, instrumen EBT akan meningkatkan performa portofolio sambil mendukung tujuan keberlanjutan nasional.
Abdul Hadi menegaskan bahwa strategi ini bukan hanya tren sesaat, tetapi upaya jangka panjang yang selaras dengan misi dana pensiun: memberikan keamanan finansial optimal bagi peserta sambil berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi hijau.
“Ini selaras dengan misi kita menjaga keberlanjutan, menghasilkan return optimal, dan memberi dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan,” tutupnya.
Sindi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Presiden Brasil dan Prabowo Sepakati IM-CEPA Selesai Sebelum Desember 2026
- Jumat, 24 Oktober 2025
Berita Lainnya
Cara Mengajukan KUR BRI 2025: Simulasi Tabel Angsuran, Syarat Pengajuan
- Jumat, 24 Oktober 2025
Terpopuler
1.
ENRG Genjot Ekspansi Anorganik, Perkuat Cadangan Migas Nasional
- 24 Oktober 2025
2.
Surge (WIFI) Gandeng Huawei Perluas Layanan 5G Nasional
- 24 Oktober 2025
3.
Puri Sentul (KDTN) Luncurkan Fu Padel, Perluas Bisnis Rekreasi
- 24 Oktober 2025
4.
BTN Cetak Laba Rp 2,3 Triliun, Efisiensi Jadi Kunci
- 24 Oktober 2025
5.
BNI Catat Laba Rp 15,1 Triliun, Tumbuh di Kuartal III
- 24 Oktober 2025












