JAKARTA - Industri otomotif Tiongkok menegaskan langkah strategisnya menuju masa depan rendah karbon dan berteknologi tinggi dengan meluncurkan “Peta Jalan Teknologi Kendaraan Hemat Energi dan Energi Baru 3.0”.
Dokumen ambisius ini dirilis oleh Masyarakat Insinyur Otomotif Tiongkok (CSAE) sebagai panduan utama untuk mengarahkan arah perkembangan industri otomotif nasional hingga tahun 2040.
Berbeda dari dua edisi sebelumnya—versi 1.0 (2016) dan 2.0 (2020)—versi terbaru ini memperluas cakupan dari sekadar pengembangan produk menuju transformasi sistemik yang melibatkan inovasi teknologi, manufaktur pintar, konektivitas digital, hingga integrasi pendidikan dan penelitian.
“Versi sebelumnya lebih berfokus pada teknologi produk; tahun ini, teknologi produk dan teknologi manufaktur menjadi kekuatan pendorong,” ujar Ketua CSAE Zhang Jinhua, menegaskan arah baru strategi ini.
Baca Juga
Fokus 2040: Industri Otomotif Tiongkok Lebih Hijau dan Cerdas
Peta Jalan 3.0 menjadi bagian dari strategi besar Tiongkok untuk mendominasi panggung otomotif global melalui pendekatan yang berkelanjutan, efisien, dan ramah lingkungan.
Visi utamanya adalah mencapai puncak emisi karbon industri otomotif pada 2028, lebih cepat dari target nasional, sebelum menurunkan total emisi hingga lebih dari 60 persen pada 2040.
Transformasi ini tidak hanya difokuskan pada kendaraan pribadi, tetapi juga mencakup sistem transportasi secara keseluruhan.
Sistem lalu lintas masa depan Tiongkok diproyeksikan didominasi oleh kendaraan energi baru yang terhubung secara cerdas, dengan tujuan ambisius: “nol kecelakaan, nol korban jiwa, dan efisiensi tinggi.”
Selain itu, penetrasi kendaraan energi baru (NEV) ditargetkan menembus 80 persen dari total kendaraan yang beroperasi di jalan pada pertengahan dekade berikutnya.
Langkah ini akan mempercepat elektrifikasi penuh di seluruh rantai industri otomotif, mulai dari produksi hingga distribusi dan layanan purna jual.
Integrasi Kendaraan, Jalan, dan Awan: Fondasi Mobilitas Masa Depan
Salah satu sorotan utama dari Peta Jalan 3.0 adalah rencana pembangunan ekosistem infrastruktur kendaraan cerdas yang terhubung (intelligent connected vehicle ecosystem).
Infrastruktur ini dirancang mengintegrasikan kendaraan, jalan, dan awan data (vehicle-road-cloud integration) untuk mendukung operasional kendaraan otonom tingkat tinggi secara masif.
Konsep ini memperlihatkan ambisi Tiongkok dalam membangun ekosistem mobilitas yang saling terkoneksi, di mana kendaraan tidak lagi berdiri sendiri, melainkan menjadi bagian dari sistem transportasi digital yang dapat berkomunikasi secara real time.
Dengan sistem seperti ini, pengumpulan data lalu lintas, keamanan, serta efisiensi perjalanan dapat dioptimalkan melalui kecerdasan buatan (AI) dan analitik big data.
CSAE menilai pendekatan ini tidak hanya meningkatkan keselamatan dan kenyamanan, tetapi juga menjadi landasan menuju transportasi dengan emisi nol dan efisiensi energi maksimal.
Peta jalan tersebut juga menegaskan pentingnya membangun infrastruktur pengisian daya dan jaringan komunikasi yang tangguh sebagai tulang punggung keberhasilan kendaraan listrik dan otonom di masa depan.
Tiongkok berkomitmen memperkuat investasi besar-besaran dalam pengembangan stasiun pengisian daya cepat, jaringan 5G, dan pusat komputasi awan untuk kendaraan.
Inovasi dan SDM: Tiongkok Bidik Status Pusat Otomotif Dunia
Lebih dari sekadar ambisi teknologis, Peta Jalan 3.0 juga menempatkan manusia dan inovasi sebagai fondasi utama pembangunan industri otomotif.
Tiongkok bertekad menjadi pusat global bagi inovasi orisinal dalam bidang otomotif, dengan kemampuan penelitian dan pengembangan (R&D) yang berdaya saing dunia.
“Kami ingin membangun sistem inovasi terpadu antara pendidikan, teknologi, dan bakat. Pusat-pusat riset otomotif akan menjadi laboratorium terbuka yang melibatkan akademisi dan industri,” ujar Zhang Jinhua.
Dengan demikian, Peta Jalan 3.0 bukan hanya bicara soal teknologi kendaraan listrik, tetapi juga menciptakan ekosistem industri yang kolaboratif dan berorientasi data.
Visinya adalah membangun klaster industri otomotif modern yang tangguh, efisien, rendah karbon, serta aman bagi lingkungan.
Kebijakan ini diharapkan mampu memperkuat daya saing global merek-merek otomotif Tiongkok.
Perusahaan komponen dan produsen utama akan terintegrasi lebih dalam ke dalam sistem industri global, menjadikan Tiongkok salah satu kekuatan otomotif terkemuka di dunia.
“Sasarannya adalah membangun klaster industri otomotif modern yang berbasis inovasi, didorong data, kolaboratif, efisien, tangguh, aman, rendah karbon, dan berkelanjutan,” demikian pernyataan resmi CSAE.
Menuju Ekosistem Otomotif yang Tangguh dan Rendah Karbon
Selain menekankan elektrifikasi dan kendaraan cerdas, Peta Jalan 3.0 memberikan perhatian besar terhadap transformasi manufaktur otomotif.
Pendekatan baru ini menuntut integrasi antara teknologi digital, kecerdasan buatan, serta proses produksi otomatis (smart manufacturing) agar setiap tahap produksi berjalan efisien sekaligus ramah lingkungan.
Dalam visi 2040, industri otomotif Tiongkok akan bergerak menuju pembangunan industri berkelanjutan yang canggih dan adaptif, didukung data besar, kecerdasan buatan, dan sistem keamanan digital yang ketat.
Pendekatan ini diharapkan memperkuat posisi Tiongkok sebagai negara dengan ekosistem mobilitas paling maju di dunia.
“Versi 3.0 ini bukan sekadar pembaruan, tapi transformasi total menuju masa depan otomotif yang lebih hijau, cerdas, dan berdaya saing global,” tegas Zhang Jinhua.
Dengan peta jalan baru ini, Tiongkok tak hanya berupaya mengejar ketertinggalan dari negara lain, melainkan juga menyiapkan diri sebagai penentu arah industri otomotif dunia—di mana efisiensi energi, teknologi otonom, dan keberlanjutan menjadi nilai utama.
Aldi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Harga Minyak Global Koreksi Ringan Setelah Lonjakan Akibat Sanksi AS Rusia
- Jumat, 24 Oktober 2025
5 Pilihan Rumah Murah Rp150 Jutaan di Sumenep, Kesempatan Miliki Hunian Impian
- Jumat, 24 Oktober 2025
PLN Percepat Pengembangan Panas Bumi untuk Capai Kemandirian Energi Nasional
- Jumat, 24 Oktober 2025
CBRE Perluas Bisnis Lepas Pantai dengan Investasi Kapal Rp1,6 Triliun
- Jumat, 24 Oktober 2025
Berita Lainnya
Presiden Brasil dan Prabowo Sepakati IM-CEPA Selesai Sebelum Desember 2026
- Jumat, 24 Oktober 2025
Terpopuler
1.
Resep Dimsum Ayam Lezat Lengkap Dengan Sausnya
- 24 Oktober 2025
2.
Tempat Makan Enak Gading Serpong 2025 Nusantara
- 24 Oktober 2025
3.
Resep Tempe Goreng Tepung Renyah Gurih untuk Jualan
- 24 Oktober 2025
4.
Tempat Makan Enak Dekat Kota Lama Semarang
- 24 Oktober 2025
5.
6 Variasi Bumbu Marinasi Ikan Bakar Sederhana Lezat
- 24 Oktober 2025





.png)






